Masyarakat yang Kelelahan
Dengan terengah-engah kita menjalani hidup dalam kondisi pandemi. Napas masih memburu, sementara itu rintangan muncul silih berganti. Kelelahan menggantung di kerutan kening setiap insan yang memikirkan masa depan yang masih kabur. Tanpa jeda menimbang kesanggupan, kita dipaksa sigap untuk berubah menyesuaikan diri dengan keadaan yang membingungkan ini. Saya merenungkan kemurungan dan kelelahan yang sedang bersarang di dalam masyarakat. Kelelahan itu terjadi secara sunyi, tersembunyi dalam upaya orang-orang untuk bangkit kembali. Kita ingin segera berdaya lagi, menguasai keadaan seperti dulu kala. Namun, keadaan tidak akan pernah sama seperti dahulu. Virus ini merombak masyarakat hingga ke sendi-sendi kulturalnya. Kita memang terlempar memasuki budaya baru. Digitalisasi yang mulanya adalah disrupsi kini menjadi fondasi bermasyarakat. Kehidupan kita tidak cukup dimaknai sebagai fakta biologis. Melebihi itu, diri kita ditandai pula dengan keberadaan di ruang digital dalam multiplisi...