Demi Kehangatan, Para Istri Ajak Suami Terapi Anti-Aging Untuk Kembalikan Vitalitas

Sekitar 30% pria usia 40 tahun ke atas mulai dihinggapi ketakutan mengalami andropause, yakni penurunan hormon seks pria yang menyebabkan munculnya berbagai gangguan seksual. Problem spesifik ini dapat mengganggu kehangatan dengan istri. Kini banyak istri berinisiatif mengajak suami melakukan terapi anti-aging untuk mengembalikan vitalitas seksualnya. 

Suasana Klinik Perfect Beauty di kawasan Mirah Kencana, Jakarta Selatan siang itu terlihat lengang dari luar. Sesekali terlihat mobil mewah keluar dan masuk halaman klinik bercat merah muda itu. Hamparan taman hijau memberikan udara segar bagi siapa pun yang melintasinya. Setelah melewati pintu utama klinik, barulah nampak kesibukan sejumlah perawat berseragam hijau yang lalu lalang. Sebagian melayani pasien di meja resepsionis yang berada persis di depan pintu utama. Sebagian lainnya sibuk mengurus pasien. Di samping resepsionis ada ruang terapi lengkap dengan tempat tidur yang berlapis sprei warna pink. Di sebelah kiri tersedia ruang tunggu berdampingan dengan ruang kerja dr Deby Susanti Vinski, ahli anti-aging.

Seorang pria tinggi tegap dan segar melintas menuju pintu keluar. Ternyata ia seorang dokter yang menjadi pasien di klinik tersebut. Ketika itu juga pasien datang silih berganti sesuai jadwal yang disepakati. Mereka kebanyakan berstatus sosial mapan dan punya kedudukan penting di perusahaan dan lembaga pemerintahan. Usai melayani pasiennya, Deby menyambut KARTINI  dengan ramah. Di ruang kerjanya kami pun terlibat pembicaraan panjang penuh kehangatan seputar terapi anti-aging.

Menurut Deby, kini terjadi peningkatan jumlah pria yang takut mengalami andropause (menopause pada pria). Sekitar 30 persen pria usia 40 tahun di kota-kota besar mulai dihinggapi ketakutan mengalami penuaan dini akibat andropause. Ketakutan itu muncul ketika mereka merasakan perubahan pada dirinya secara alamiah seperti mulai terserang penyakit yang oleh kebanyakan orang dianggap sebagai penyakit tua, seperti diabetes, hipertensi, cepat lelah, kurang bergairah dan potensi seks yang menurun.

"Ketakutan ini dipicu oleh gaya hidup dan tren pria metropolitan. Para pria di kota-kota besar ingin selalu terlihat bugar dan gagah perkasa. Mereka sedih, merasa malu dan rendah diri bila terlihat loyo dan semakin tua. Itu semua tak lepas dari pemeo yang salah bahwa keperkasaan seksualitas pria adalah abadi. Padahal yang sesungguhnya keperkasaan pria tidak abadi seiring dengan bertambahnya usia dan penuaan secara alami. Yang pasti para pria metropolitan mendambakan tetap tampil menarik dengan tubuh sehat dan awet muda di usia senja," ujar Deby.

Namun katanya lagi, hal itu tak mudah didapatkan oleh pria yang tinggal di kota besar. Pasalnya, kesibukan kerja dan tuntutan gaya hidup membuat tingkat stres pria semakin tinggi. Akibat stres membuat sel-sel tubuh menjadi cepat menua yang berdampak pada kesehatan, vitalitas dan berujung pada penurunan seksualitas. Dengan kondisi tubuh yang mengalami penurunan itu, penuaan dini bisa terjadi sebelum memasuki masa andropause. 

TAK PERLU KHAWATIR
Menurut Deby, sebenarnya pria tak perlu merasa khawatir berlebihan kala memasuki masa andropause. Karena andropause merupakan kondisi alami pria yang akan terjadi di atas usia paruh baya. Andropause adalah berhentinya fungsi fisiologi pada pria dengan penurunan produksi spermatozoa, hormon testosteron dan hormon-hormon lainnya secara perlahan. Keadaan ini terjadi karena fungsi testis yang membentuk sel spermatozoa menurun.

Andropause terjadi pada usia sekitar 40-60 tahun. Gejalanya ditandai dengan penurunan produksi hormon lelaki, yakni testosteron. Pada masa ini juga terjadi penurunan hormon melantonin, perubahan pada follicle stimulating hormone (FSH) serta luteinizing hormone (LH), yang sangat berperan terhadap kejantanan pria. Penyusutan jumlah hormon testosteron mengakibatkan mutu sperma, daya ereksi dan libido terganggu, semisal gagal ereksi (impotensi), pengecilan organ-organ seks, menurunnya kekuatan otot, melemah dan kurangnya energi. Kesemua itu membuat pria menjadi tidak percaya diri.

Gejala lain yang timbul seperti perubahan suasana hati, disertai penurunan daya tangkap, kelelahan, depresi dan mudah tersinggung. Terjadi pula perubahan emosional, kejiwaan dan perilaku, berkeringat banyak, keropos tulang dan gejolak panas di sekitar leher secara bertahap. Termasuk  kekakuan pembuluh darah jantung cepat lelah, menurunnya kekebalan tubuh, peningkatan lemak di  daerah perut dan tubuh bagian atas. Bila hormon melantonin ikut berkurang, pria akan terserang penyakit susah tidur, kerontokan rambut di sekitar kelamin dan ketiak, serta mengalami gangguan pigmen pada rambut yang menyebabkan muncul uban. 

"Andropause bisa dialami pria usia muda, namun  jumlahnya hanya sedikit. Ini terjadi karena selain berkaitan dengan bertambah usia, juga penurunan kadar testosteron bisa terjadi samar-samar. Tidak ada cara yang bisa digunakan untuk memperkirakan siapa yang akan mengalami penurunan testosteron lebih dini, karena gejala penurunan pada setiap pria berbeda-beda," jelas Deby.

Seiring dengan semakin tuanya usia, kadar testosteron menurun hingga 3,2 nanogaram/desiliter per tahun setiap individu. Saat  usia ketika 20 tahun, laki-laki memiliki konsentrasi testosteron tertinggi dalam darah, yaitu 800-1.200 nanogram/desiliter. Konsentrasi itu bertahan antara 10 hingga 20 tahun.

Pada pria usia 80 tahun, konsentrasi hormon testosteron dalam tubuh turun menjadi sekitar 60 persen dari jumlah total tertinggi pada usia 20 tahun. "Derajat keparahan penurunan hormon testosteron bisa dipicu oleh penyakit jantung dan obesitas. Penyakit-penyakit ini melakukan penekanan pada jumlah testosteron," jelas Deby.

DIAJAK ISTRI
Menurut Deby, andropause hampir sama dengan menopause. Bedanya, andropause terjadi penurunan hormon testosteron tanpa ditandai gejala khas, sedangkan menopause terjadi penurunan hormon estrogen yang ditandai dengan berhentinya haid. Menurutnya, wanita lebih tegar dan berani mencari solusi ketimbang pria. Mereka tak sungkan berkonsultasi dengan ahli. Sedangkan pria. karena malu dan takut ketahuan orang lain atau teman  kerja, banyak yang sembunyi-sembunyi melakukan pengobatan. Bahkan, ada yang menyiasatinya dengan minum obat kuat atau obat perkasa yang dibeli bebas.

Banyak pria melakukan penyelesaian masalah seperti itu karena fungsi seksual bagi mereka sangat penting. Jadi, berbagai cara mereka lakukan agar tetap perkasa. Tak jarang kadang mereka malah menuduh istrinya cepat tua sehingga tidak bisa memberikan kebahagiaan.

"Ada seorang bapak bilang, istrinya habis melahirkan tidak hangat lagi. Padahal ia masih cukup perkasa. Setelah diperiksa ternyata yang bermasalah dia sendiri. Usianya sudah 50 tahun. Akhirnya mereka berobat ke sini, setelah dilakukan terapi anti-aging selama lima bulan, terjadi perubahan. Mereka berdua bugar dan hangat kembali di tempat tidur," jelas Deby.

Diakui Deby, sejak ia membuka klinik anti-aging, cukup banyak pasien berkonsultasi. Awalnya, 100% pasiennya wanita berusia 40 tahun ke atas. Setelah merasakan hasil pengobatan, di mana tubuhnya bugar dan gairah seksnya kembali seperti ketika masih muda, mereka mengajak suaminya berobat pula. "Pasien pria yang berobat ke sini umumnya karena diajak istrinya. Si istri ingin suaminya sehat, bugar dan vitalitas seksnya kembali baik, sehingga bisa menikmati kehangatan seperti ketika masih muda. Setelah keduanya saya obati dengan anti-aging, mereka mengaku bugar dan serasa seperti pengantin baru lagi," ujar Deby.

Lebih lanjut Deby menjelaskan, terapi anti-aging pada pria dilakukan salah satunya dengan pemberian hormon testosteron. Dengan pemberian hormon ini, tubuh akan bugar dan vitalitas seksnya membaik.

TELAH TERBUKTI
Apa yang diungkapkan Deby dibenarkan Tony, 46 tahun. Pria yang memiliki tiga anak ini mengaku diajak oleh istrinya Katarina Elim, berobat anti-aging. "Dulu saya sering sakit-sakitan dan menderita darah tinggi. Hal itu membuat tubuh sering kurang fit. Saya melihat istri saya sehat dan segar setelah melakukan anti-aging, karena itu saya bersedia ketika dia mengajak berobat. Hasilnya, sekarang saya tidak sakit-sakitan lagi dan merasa muda kembali. Sudah lima bulan ini kami melakukan terapi. Soal kepuasan dalam hubungan suami-istri, jangan ditanya lagi. Pokoknya, kami seperti pengantin baru saja. Segala sesuatunya selalu ingin dilakukan bersama-sama. Kebetulan anak kami sudah besar-besar, jadi kami seperti bulan madu setiap hari," papar Tony.

Tony beruntung punya Katarina, istrinya, peduli dengan keharmonisan rumah tangga. Awalnya, sang istri ke klinik dokter Deby dengan keluhan sakit saat haid. "Saya berobat anti-aging karena perut sakit jelang dan saat haid. Setelah berobat, sakitnya hilang dan badan seperti muda kembali. Setelah itu, saya ajak suami berobat," jelas Katarina.

Berkat peran para istri, kini banyak pasien pria berobat ke klinik dokter Deby. "Sekitar 30% pasien yang berobat ke sini sekarang kaum pria. Dalam satu bulan ada 50 pasien. Dari jumlah itu, 20 di antaranya pasien pria. Ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah pria yang ingin menjadi muda lagi.

Awalnya, mereka mengeluhkan adanya penyakit. Tubuh yang kurang  bugar, stamina menurun, dan lain-lain. Kemudian setelah konsultasi panjang lebar, mereka berani berterus terang mengungkapkan gangguan seksual yang dialami, dan ingin vitalitas seksualnya baik kembali," jelas Deby.

SEMBUHKAN PENYAKIT LAIN
Menurut Deby, dengan pemberian testosteron pada pria, selain dapat mengembalikan kebugaran dan vitalitas, juga mampu menyembuhkan berbagai penyakit ringan dan berat. Stroke misalnya.

Chrisfandy merupakan salah satu pasien stroke yang berhasil diatasi dengan anti-aging. Pasien ini merupakan penderita stroke pertama yang berhasil ditangani Deby. Chrisfandy mengaku sempat pasrah dan ingin mati ketika menghadapi penyakitnya. Berbagai pengobatan dilakukan oleh ayah dari empat anak dan opa dari 3 cucu ini, tetapi belum membuahkan hasil. Syukurlan, setelah menjalani pengobatan dengan anti-aging, penyakitnya berangsur membaik.

"Zaman dulu saya pekerja keras dan bandel. Makanan apa saja saya santap dan nikmati. Pokoknya, tidak mengenal pantangan. Saya tak terlalu memikirkan dampaknya jangka panjang. Ternyata yang saya lakukan itu tidak sehat. Sekitar 11 tahun lalu, secara mendadak saya terkena stroke. Kolesterol saya mencapai 388 dan gula darah 300. Kedua masalah itu muncul akibat makanan yang saya konsumsi selama ini tidak sehat," jelas Chrisfandy.

Pasca stroke ia tak bisa berjalan sama sekali, karena sebagian tubuhnya lumpuh. Ia hanya bisa terkulai lemah di kursi roda. Air liur pun mengalir setiap saat. Kepalanya selalu menerawang ke atas menyesali keadaan. "Setiap hari saya mendengar anak dan istri menyapa menanyakan apakah saya sudah makan atau belum, tapi saya tak bisa menyahut. Mata saya menerawang ke atas merenung mengapa saya menjadi seperti itu. Yang ada dalam pikiran saya, hanya ingin mati," papar pria berusia 70 tahun ini.

Selama dua tahun ia hanya bisa pasrah dan benar-benar tak punya harapan hidup lagi; Sudah banyak dokter yang didatangi tak ada yang bisa menyembuhkannya. Hingga suatu ketika, ia ditangani dokter Deby. Dengan keahliannya sebagai dokter spesialis anti-aging lulusan Perancis, dokter cantik ini melakukan terapi padanya.

Berbulan-bulan pria berkumis tebal ini menjalani terapi tersebut. Satu tahun pengobatan tubuhnya mulai bisa digerakkan, otot-otot menguat dan perlahan bisa berjalan. "Saya baru pulih total setelah terapi 5 tahun. Meski lama terapinya, tapi hasilnya sangat memuaskan. Sekarang saya lebih muda dan punya gairah hidup. Saya benar-benar menikmati hidup kedua yang diberikan Tuhan," paparnya.

Pengobatan yang dijalani Chrisfandy memerlukan waktu lama, menurut Deby, karena sebagian sel-sel tubuhnya sudah tak berfungsi. Dengan rutin pengobatan anti-aging, sel-sel yang sudah rusak tadi perlahan menjadi remaja lagi. "Karena penyakitnya kronis, tentu pengobatannya tak bisa instan. Butuh waktu dan kesabaran tinggi dari pasien dan keluarganya," jelas Deby.

Setelah terapi dinyatakan berhasil, Chrisfandy memang terlihat semakin muda, bugar, tubuhnya tegap dan bisa menyetir mobil sendiri. melihat penampilannya sekarang, tak akan ada yang menyangka bahwa 11 tahun lalu ia hidup tanpa daya dan harapan.

Aktivitas sekarang, berolahraga jalan pagi, fitnes dan mengelola perusahaan keluarga. Sebagai pebisnis ia terlihat ceria dan enjoy, tak nampak ketegangan di wajahnya seperti kebanyakan pengusaha dengan kesibukan yang tinggi. "Sekarang saya tidak merokok, tidak makan daging kambing, ganti lebih banyak buah dan sayuran. yang terpenting, menjaga pola makan dan gaya hidup sehat, menjauhi emosi dan membawa suasana lebih santai dan bersemangat," tuturnya.

SULIH HORMON PERTUMBUHAN MANUSIA
Dalam penyembuhan penyakit maupun mengembalikan vitalitas, Deby melakukan  terapi anti-aging sulih Hormon Pertumbuhan Manusia (hGH) yang dihasilkan kelenjar hipofisis di otak. Fungsinya untuk pertumbuhan sel-sel, pertumbuhan tinggi badan dan perbaikan jaringan tubuh. Pada masa anak-anak berfungsi membuat tubuh tinggi dan besar. Kadar hGH paling tinggi saat usia menjelang pubertas.

Kadar hGH pada orang di atas 40 tahun mulai berkurang, maka pengobatannya dilakukan dengan menyuntikkan hormon pertumbuhan yang proses pembuatannya di laboratorium, tetapi identik dengan hormon pertumbuhan asli. Metode ini sangat aman jika dilakukan dengan benar.

Hormon hGH yang disuntikkan akan meremajakan kembali sel-sel tubuh dan meningkatkan hormon testosteron (pria) dan estrogen (wanita). Efeknya, hidup lebih bergairah, energi meningkat, daya ingat semakin kuat dan stamina membaik. Keriput hilang, tubuh lebih muda dan sehat. Di samping lemak tubuh berkurang, tulang jadi kuat dan libido meningkat.

HARUS MENGIKUTI PROSEDUR
Menurut Deby, yang penting pasien mengikuti prosedur terapi. Langkah awal menjalani tes darah untuk menentukan tingkat hGH dalam darah. Kemudian diberikan dua suntikan hGH dosis rendah per minggu selama enam minggu pertama. Lalu tes darah kembali untuk menentukan tingkat hGH dan beristirahat dua minggu. Program ini dilanjutkan dengan satu suntikan per minggu dalam putaran enam minggu.

Setelah diberikan terapi hGH selama 12 minggu pertama, terapi dilengkapi dengan obat DHEA dan vitamin. Penelitian menunjukkan DHEA dapat meningkatkan fungsi neurologis dan kekebalan, mengatasi gangguan stres, meningkatkan libido, mengurangi lemak tubuh dan menghilangkan keriput.

"Terapi ini merupakan terapi berkelanjutan. Apabila berhenti mengikuti terapi, pasien akan kembali ke kondisi sebelum berobat. 'Terapi aman jika dilakukan dengan benar dan dipantau. Hasil maksimum hanya akan dicapai oleh mereka yang disiplin dan komit dalam melakukan program sulih hormon dan diet yang sempurna," katanya.

Selama terapi, pasien juga harus menjaga makanan, yakni hidangan rendah lemak dan gula. Minum 6-8 gelas air putih setiap hari. Dilanjutkan dengan program gizi makanan tambahan yang baik meliputi vitamin A, C dan E. Melakukan pola olahraga teratur,  misalnya lari, renang, fitnes dan senam yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Tidak lupa pula tidur secara teratur. Pola tidur yang teratur sangat  membantu efektivitas terapi. (Sisca & Opi Y)     

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar