DERITA REMAJA PENDERITA KELAINAN OTOT. TETAP SEMANGAT SEKOLAH
MESKI tengah didera penyakit kelainan otot atau di dunia medis disebut duchenne muscular dystrophy (DMD), namun kondisi tersebut tidak membuat Fauzan Akmal Maulana (15) kehilangan asa. Ia malah tetap semangat sekolah.
Ditemui Warta Kota di rumahnya di Kampung Pladen, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Selasa (19/3), Fauzan sedang berbaring.
Winih Utami Pristiwati, ibu Fauzan, saat itu juga baru pulang usai menjual jajanan kue pasar di kampus swasta di dekat rumahnya.
Ibu berumur 49 tahun itu mengatakan, penyakit yang menyerang Fauzan datang begitu saja. Pasalnya Fauzan terlahir sebagai anak yang normal, dapat berjalan, dan bermain sepeda.
"Waktu Fauzan kelas 5 SD, ketika bangun tidur tidak bisa berdiri. Langsung saya bawa ke RS Fatmawati, katanya otaknya normal hanya kelainan otot, nggak ada obatnya, hanya terapi aja." ujar Winih.
Semakin hari, tubuh Fauzan semakin menyusut. Kakinya tidak dapat diluruskan seperti sediakala. Namun bagian kepala dan jari-jarinya masih bisa digerakkan. Fauzan juga masih dapat berbicara, mendengar, dan melihat.
"Dia nggak merasa dirinya kurang, dia tetap semangat," kata Utami.
Saat ini '"Fauzan duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Pertama Baitul Maal, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Utami saat ini harus berjuang seorang diri merawat Fauzan lantaran suaminya telah wafat Desember 2018 lalu akibat penyakit ginjal.
Fauzan kini tinggal bersama kakak dan ibunya. Untuk bersekolah, ibunya lah yang menemaninya. "Saya anter dia pakai motor, dia saya taruh di depan saya taruh bantal di bagian depannya." ucap ibu dua anak itu.
Setelah divonis menderta penyakit langka itu, Fauzan disarankan menjalani terapi. "Di Bintaro Sektor 7 ada terapi biasa, dikasih getaran untuk menghidupkan sel-sel otot yang mati. Dia kalau sudah diterapi katanya badannya enak," ujarnya.
Pernah suatu waktu Fauzan berkata kepada ibunya ingin bermain sepak bola seperti anak-anak lainnya. Pernyataan itu membuat sang ibu terenyuh.
"Ya Allah seandainya kakiku bisa diganti dengan kaki dia, saya ganti," tutur Winih sambil menitikan air mata. (m19)