STRES YANG BAIK

TIDAK perlu merasa aneh pada orang-orang penyuka olahraga ekstrem. Di balik risiko besar mengintai, bisa jadi mereka lebih sehat bahkan lebih berpotensi terhindar dari kanker. 

Ya, nyatanya, produksi adrenalin dalam kadar yang tepat punya manfaat baik bagi tubuh. Dilansir dari situs Livestrong.com, adrenalin atau epinefrin merupakan hormon  stres yang diproduksi oleh kelenjar adrenal yang ada pada ginjal.

Adrenaline rush merupakan keadaan peningkatan produksi adrenalin secara tiba-tiba. Itu terjadi ketika otak mengirimkan isyarat pada ginjal akan potensi keadaan tubuh untuk mempertahankan atau berada  di kecepatan tinggi. Pemicunya tidak mesti berupa ancaman fisik, tapi juga bisa berupa perasaan atau pengandaian adanya ancaman, kondisi yang menyebabkan stres hingga serangan jantung, kegelisahan atau memang kesalahan kerja pada otak dan ginjal.

Pada orang yang memiliki kelainan atau kondisi jantung yang lemah, adrenaline rush memang dapat membahayakan. Namun berlaku sebaliknya bagi orang yang sehat. Sedikit peningkatan hormon stres akan berefek positif pada darah yang mengandung leptin. Zat itu merupakan protein yang diproduksi di jaringan lemak putih dan bekerja meningkatkan produksi sel kanker.

Lalu, apakah produksi adrenalin ini menyebabkan pula ketagihan hingga kemudian muncul istilah adrenaline junkie (pecandu adrenalin)? Istilah itu sesungguhnya tidak tepat.

Pasalnya, seperti dijabarkan di Psychologytoday.com, bukanlah adrenalin yang menimbulkan perasaan nikmat atau senang hingga membuat orang ketagihan. Para ilmuwan telah menemukan bahwa zat yang menimbulkan efek nyaman itu dopamin.  

Otak mengeluarkan zat itu ketika orang penyuka sensasi tinggi merasakan sebuah sensasi. Kondisi nyaman itulah yang membuat para penyuka sensasi ingin terus merasakan pengalaman yang sama.

Sementara itu pada pelari atau atlet, kondisinya berbeda meski sekilas efeknya mirip. Pada kondisi aktivitas tubuh yang tinggi, otak menghasilkan endorfin yang fungsinya dapat menekan rasa sakit, alias mirip morfin. Tidak mengherankan jika para atlet bisa tidak sadar adanya cedera hingga mereka selesai beraktivitas. (Rio/M-2)   

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar