Mereka Berhasil Taklukkan Kanker
Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti di dunia. Dari beberapa literature yang ada, kanker masuk dalam urutan lima besar selain penyakit jantung dan HIV/AIDS. Misalnya kanker payudara dan kanker serviks. Meski kanker terbilang berbahaya, banyak juga penderitanya yang selamat dari maut. Termasuk sejumlah selebriti kita yang bisa berdamai dengan kanker. Siapa saja mereka?
Penyakit kanker memang tak pandang bulu. Dia bisa menyerang siapa saja, mulai dari orang biasa, pejabat, hingga mereka yang berprofesi sebagai artis. Untunglah sejumlah artis yang terserang penyakit kanker banyak yang bisa sembuh, Titiek Puspa, Rima Melati, Shanaz Haque, dan Wanda Hamidah adalah contoh yang bisa berdamai dengan kanker.
Mereka adalah perempuan tegar, karena dapat menghadapi penyakit yang mematikan itu. Seperti apa pengalaman mereka saat divonis kanker dan menjalani pengobatan, ini yang menarik untuk dipelajari. Buat yang belum terkena bisa menjadi momentum untuk menjaga alias melakukan tindakan preventif. Sedangkan bagi yang sudah terkena, paling tidak bisa mengambil inspirasi tentang bagaimana mereka menghadapi penyakit mematikan di dunia ini.
Gaya Hidup
Gaya hidup sebagai entertainer diakui Rima Melati menjadi salah satu penyebab kenapa dirinya terserang kanker. Tahun 1981 ia divonis menderita kanker usus oleh dokter. Kankernya bisa diatasi berkat penanganan Prof. Syamsul Hidayat dari RS Sumber Waras, Jakarta Barat.
Namun delapan tahun kemudian ia kembali diserang kanker, kali ini kanker payudara. "Saya kaget bukan main karena kanker yang saya derita sudah stadium 3 B. Dokter sampai marah-marah. Dia bilang, mengapa begitu terlambat baru datang? Habis gimana, saya juga enggak tahu," kilah Rima. Rima lupa, setelah kanker ususnya bisa diatasi ia tidak mengubah gaya hidupnya.
Karena itu setelah terkena kanker payudara ia bertolak ke Belanda untuk berobat. Rima menjalani kemoterapi dan menjalani masa penyembuhan beberapa tahun, di Roterdam, Belanda. "Mau tak mau saya harus mengubah gaya hidup yang sebelumnya tidak sehat. Kalau tidak, potensi penyakit kanker bisa timbul lagi. Buat apa saya susah payah berobat ke Belanda dan menahan rasa sakit yang tak terhingga kalau kemudian akan kena lagi," tandas Aktris Terbaik Piala Citra FFI 1973 lewat film Intan Berduri.
Hal serupa dialami oleh penyanyi senior Titiek Puspa. ia divonis terkena kanker pada 2010. "Waktu itu sebenarnya saya sudah pasrah kalau Tuhan mau ambil nyawa saya, ya silakan. Saya sudah tua juga," ujar pencipta lagu ini. Untuk menyembuhkan penyakitnya, Titiek bertolak ke Singapura. Di rumah sakit Mount Elizabeth dia menjalani serangkaian kemoterapi setelah operasi.
Namun Titiek hanya tahan empat kali kemoterapi. Setelah itu ia minta pulang ke Tanah Air dan melakoni pengobatan alternatif Tiongkok dengan latihan pernapasan dan meditasi. Setelah menjalani terapi itu, perlahan-lahan kondisi Titiek pulih. "Ternyata Tuhan masih memberikan umur panjang buat saya. Alhamdulillah," ujarnya.
Survivor
Selain Rima Melati dan Titiek Puspa, ada Shanaz Haque yang divonis dokter terkena kanker ovarium pada tahun 1998. Menurut adik kandung Marissa Haque ini, salah satu penyebab dirinya terserang kanker karena faktor genetis alias keturunan. Setahun kemudian ia menjalani operasi. Istri drumer Gilang Ramadhan ini pun mengubah gaya hidup setelah operasi itu dilakukan.
"Pola makan amat menentukan. Saya dan keluarga sudah enggak makan junk food. Sayur dan buah kalau bisa yang organik, makanan yang dibakar juga dikurangi. Kalau bisa makanan sekali makan habis, enggak usah dipanas-panasin berulang kali deh," saran Shahnaz yang kemudian didaulat untuk menjadi survivor kanker ovarium.
Artis lain yang pernah divonis menderita penyakit membahayakan itu adalah Wanda Hamidah. Artis yang kemudian menjadi politikus itu ternyata juga mengidap tumor payudara. "Saya tahu ada tumor itu sejak 2010 awal dan itu hanya benjolan saja," kata Wanda yang kaget bukan kepalang.
Wanda beruntung karena tumor payudaranya masih kecil dan belum berubah menjadi kanker. Dia segera datang ke dokter dan meminta dilakukan tindakan secepatnya. "Waktu itu 1,8 cm terus disarankan cek setiap enam bulan sekali. Tetapi saya enggak mau ikutin. Saya ambil keputusan untuk diangkat saja," ujar Wanda yang menjalani pengangkatan tumor di RS Pondok Indah Jakarta Selatan pada Desember 2010.
Setelah menjalani operasi, Wanda juga mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat dengan rutin berolahraga serta mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Tak hanya itu, mantan politikus PAN itu pun aktif dalam kegiatan kampanye kanker melalui Pink Ribbon Indonesia, sebuah gerakan kepedulian terhadap kanker payudara. @Edy Suherli