Penyakit Datang Jika Tubuh Kurang Istirahat
Tidak sedikit orang yang beranggapan waktu sehari 24 jam tidak cukup. Sudah bekerja dari pagi hingga malam, namun kerjaan tak selesai juga. Akhirnya jam istirahat dipangkas untuk menyelesaikan pekerjaan.
Menurut Praktisi klinis Prof Dr dr Ari F Syam SpPD, setiap orang seharusnya bisa mengukur jam kerja sendiri. "Bagi seseorang memang rasanya 24 jam kerja tersebut kurang. Tetapi kita harus selalu ingat bahwa tubuh kita ini bukan mesin. Kita berusaha berada dalam kondisi kerja 8 jam untuk kerja berat, 8 kerja untuk bekerja ringan dan 8 kerja untuk istirahat. Waktu tidur harus diusahakan optimal, jam tidur di malam hari sudah cukup untuk membuat kita segar di pagi hari, ujar Prof Ari kepada Warta Kota, Kamis (11/4).
Ia mengatakan, saat jam istirahat, bisa juga diselingi tidur terlelap sesaat. Hal tersebut, kadang dibutuhkan untuk membuat kita merasa segar kembali. Suplemen termasuk kopi dapat digunakan untuk kesegaran. Tetapi ia mengingatkan tetap harus digunakan dengan bijaksana. Sebanyak-banyaknya hanya 3 cangkir sehari-semalam.
Namun, pada orang tua karena masalah kesehatan yang tidak bisa mengonsumsi kafein berlebihan, jumlah kopi yang diminum 1 cangkir sehari sudah cukup. "Tetapi seberapa banyak dan canggih vitamin yang kita konsumsi untuk tubuh yang lelah, obatnya tetap hanya istirahat," ujar dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini.
Ia mengingatkan, keberadaan siang malam ini menandakan kepada kita ada waktu kerja dan ada waktu istirahat. Irama sirkardian tubuh juga sejalan dengan waktu siang dan malam. Ada hormon-hormon yang dilepaskan tubuh saat malam. Bila saat itu kondisi kita sedang bekerja, tentu pengeluaran hormon ini tidak optimal.
Ketika malam kita jadikan waktu bekerja dan pagi juga tetap bekerja dan hanya beristirahat di waktu-waktu tertentu, akan terpapar dengan berbagai kondisi penyakit.
Tubuh akan stres dengan kondisi yang tidak teratur tersebut. Apalagi jika gaya hidup seseorang dengan waktu kerja yang tidak teratur, tidak hidup sehat, misalnya merokok dan minum alkohol, mengonsumsi makan yang berlebih-lebihan dengan jumlah kalori yang tinggi yang tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Ditambah lagi banyak mengonsumsi daging merah dan lemak berlebihan tanpa diimbangi konsumsi sayur dan buah-buahan yang cukup, kurang bergerak tidak melakukan olahraga secara teratur.
Beberapa penyakit akut (spontan) dan berakhir fatal antara lain serangan jantung atau pecah pembuluh darah otak. Infeksi akut yang berhubungan dengan daya tahan tubuh yang menurun misal infeksi saluran nafas atas, infeksi saluran nafas bawah, infeksi usus termasuk demam tifus, infeksi karena nyamuk seperti demam berdarah denque serta infeksi hepatitis virus merupakan infeksi yang terjadi pada seseorang karena daya tubuh yang menurun.
Sementara penyakit kronis lain yang terjadi karena faktor stres adalah kambuhnya penyakit kronis antara lain penyakit akibat asam lambung seperti GERD atau sakit lambung, sindrom usus sensitif, penyakit asam yang bolak balik kambuh, penyakit diabetes melitus dan hipertensi yang kambuh karena stres atau sindrom kelelahan. (Iis)