Teerjadinya Stroke dan Serangan Jantung
Proses oksidasi LDL secara normal dapat dihambat oleh sistem antioksidan yang ada dalam tubuh setiap orang. Bila sistem antioksidan tubuh tidak memadai, proses oksidasi LDL akan terus berjalan. Cukup tidaknya sistem antioksidan tubuh seseorang untuk menangkal proses tersebut dapat dilihat dari pemeriksaan status antioksidan total, kadar superoksida dismutase (SOD), dan glutation peroksidase.
Bahan Pangan (mg/100 g) Kolesterol
Timbunan lemak pada dinding pembuluh darah (plak) bersifat rapuh dan akan mudah rontok bila aliran darah kuat, misalnya pada saat tekanan darah meningkat tinggi atau pada saat pembuluh darah mengerut karena stres.
Rontokan plak akan terbawa aliran darah dan akan menyebabkan penyumbatan bila sampai pada pembuluh darah yang kecil misalnya pembuluh darah otak sehingga terjadilah stroke. Rontoknya plak akan meninggalkan goresan luka pada dinding pembuluh darah.
Sebagaimana bila tangan kita terluka, secara spontan tubuh akan merangsang faktor-faktor pembekuan darah (di antaranya faktor VII) dari fibrinogen. Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah di daerah ateroma, dapat menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah koroner (yang menuju otot jantung), sehingga terjadilah penyakit jantung koroner atau serangan jantung.
Pengendalian kolesterol di dalam tubuh mutlak diperlukan. Selain mengatur kadar lemak yang dikonsumsi setiap hari, faktor-faktor lain yang perlu mendapat perhatian adalah mengatur konsumsi energi, serta meningkatkan bahan pangan yang memiliki potensi hipokolesterolemik, seperti niasin, vitamin C, Vitamin E, dan serat pangan.
Niasin merupakan bagian dari vitmin B kompleks yang juga disebut vitamin B3. Niasin bersifat hipokolesterolemik karena dapat menurunkan LDL dan trigliserida. Dengan mengonsumsi 3-6 gram niasin setiap hari, kolesterol total dapat diturunkan sebanyak 15-20 persen, kadar trigliserida turun 45-50 persen, dan kadar HDL meningkat 20 persen. Kebutuhan akan niasin ini dapat dipenuhi dengan mengonsumsi 200 gr jagung atau 60 gr daging sapi.
Vitamin B3 ini juga berfungsi dalam merangsang pembentukan prostaglandin 12, yaitu hormon yang membantu mencegah agregasi trombosit. Dengan demikian, niasin dapat memperkecil proses aterosklerosis dan akhirnya memperkecil kemungkinan terjadinya serangan jantung.
Sayangnya, konsumsi niasin berlebihan dapat menyebabkan efek samping karena memberi tambahan beban kerja hati. @
Tabel. Kandungan Kolesterol Beberapa Bahan Pangan
Bahan Pangan (mg/100 g) Kolesterol
Otak 1.800 – 2.000
Kuning telur 1.500
Minyak ikan 570 – 800
Hati 265 – 400
Mentega 255
Udang, lobster 200 – 250
Kerang 200
Ikan tuna 50 – 280
Ikan salmon 57
Ikan cod 44
Ikan herring 80 – 250
Susu 13
(Dari berbagai sumber)