Balita Paling Rentan Terkena Pneumonia
Pneumonia dan diare menjadi infeksi pembunuh pada balita. Data menunjukkan setiap menit ada enam anak meninggal karena dua infeksi ini.
Riskesdas tahun 2013 menunjukkan, insiden pneumonia di Indonesia adalah 1,8 persen dengan prevalensi 4,5 persen. Bila dijabarkan dalam angka, setidaknya dari 23 bayi yang meninggal tiap jamnya, 4 di antaranya disebabkan pneumonia.
Prof dr Cissy B Kartasasmita SpA(K) mengatakan pneumonia adalah penyakit infeksi jaringan paru yang menjadi penyebab utama kematian anak di dunia.
Adanya peradangan di paru mengakibatkan tertimbunnya eksudat (campuran serum, sel, atau sel yang rusak - Red) di paru-paru yang mengakibatkan gangguan pertukaran gas.
Kuman penyebab pneumonia mencapai jaringan paru melalui pernapasan, aspirasi kuman di tenggorokan melalui aliran pembuluh darah, langsung dari infeksi dekat paru-paru atau trauma menusuk paru.
Bakteri strain pneumokokus yang hidup normal di tenggorokan adalah salah satu kuman penyebab pneumonia.
Kuman yang tidak invasif ini hanya akan menyebabkan infeksi radang telinga tengah atau otitis media atau sinusitis. Namun pada saat kondisi imun tubuh turun, kuman dapat masuk ke paru-paru penyebab kematian.
Belum sempurna
Bayi dan balita termasuk rentan terkena penyakit karena sistem imunnya yang belum sempurna. Selain itu, koloni bakteri ini lebih banyak ditemukan pada balita ketimbang dewasa.
Kasubdit ISPA Dirjen Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan RI, dr Christina Widaningrum mengatakan kolonisasi bakteri ini ditemukan 10-85 persen pada anak usia di bawah 5 tahun. Sementara 4-45 persen pada orang dewasa.
Gejala pneumonia adalah batuk disertai sesak napas. Penyebabnya adalah alveoli atau bagian ujung paru yang menjadi tempat pertukaran udara kotor dan bersih, tertutup oleh lendir (mukosa) yang susah dikeluarkan.
Anak dengan sesak nafas dengan nafas yang cepat, dan terengah-engah menandakan sang anak mencoba menarik oksigen lebih banyak, akhirnya menyebabkan tarikan dinding di dalam.
Kuman penyebab penyakit pneumonia adalah streptococcus pneumonia dan haemafilus influenza tipe B. Untuk mencegah penyakit ini sebenarnya sudah ada vaksinnya. Sayangnya hingga saat ini belum termasuk dalam program Pemerintah sehingga bila ingin melakukan vaksinasi harus membayar secara mandiri.
"Pneumonia sangat mudah ditularkan melalui percikan dahak saat batuk," kata Prof Cissy saat menghadiri talkshow bersama Forum Ngobras dengan tema Beban Penyakit Pneumonia di Indonesia, Deteksi Dini dan Pencegahannya di Intiland, Kamis (17/11). (*/Iis)
Lima Langkah Sederhana Mencegah Penyakit
1. Pemberian ASI eksklusif.
2. Ventilasi rumah yang baik.
3. Cuci tangan pakai sabun.
4. Minum air bersih dan matang serta sanitasi yang baik.
5. Gizi yang cukup dan seimbang.