Gatal-gatal Lecet di Vagina dan Dubur

Pertanyaan Ris di Jakarta,

Saya seorang gadis berusia 23 tahun dan usia pacar saya 24 tahun. Pada tanggal 14 Nopember 1995, saya mendapat haid normal (lamanya haid 4 - 6 hari) seperti bulan-bulan sebelumnya (setiap bulan haid saya maju 3 - 4 hari). Tetapi setelah hari ke-6, haid saya tidak berhenti, malahan kemudian keluar cairan berwarna putih kekuningan (keputihan), tidak berbau tetapi hanya sedikit gatal di sekitar vagina, sampai kemudian keputihan saya tersebut berhenti sendiri pada tanggal 2 Desember 1995. Terus terang saya panik karena saya sebelumnya tidak pernah mengalami keputihan yang berkepanjangan sampai 2 minggu.

Yang kemudian ingin saya tanyakan kepada dokter adalah:

 1. Apa yang menyebabkan keputihan saya tersebut, berbahayakah atau hanya disebabkan stres dan kecapaian. Dari hasil USG di dokter kandungan tidak terlihat kelainan apa-apa dalam rahim saya. Tetapi memang secara laboratorium tidak diperiksa cairan keputihannya. Saya diberi tablet flagyl forte dan salep, serta dokter tersebut menyarankan agar menggunakan handuk hangat untuk menghilangakan gatal-gatal.
2. Gatal di sekitar vagina dan dubur apakah disebabkan jamur, dan mungkinkah cairan keputihan saya menyebabkan iritasi di sekitar kemaluan dan dubur, sehingga menyebabkan perih ketika buang air kecil dan buang air besar.

3. Pada sekitar bulan Agustus, di bibir saya timbul penyakit yang disebut herpes labialis, yang saya juga tidak mengerti bagaimana bisa ketularan virus tersebut. Yang akan saya tanyakan bagaimana cara penularannya dan bagian tubuh mana saja yang mungkin diserang, mungkinkah virus tersebut pindah ke bagian lain dari tubuh misalnya (maaf) alat kelamin pacar saya, karena saya pernah mencium alat kelaminnya pada saat saya sedang sakit.  

Demikian pertanyaan saya, atas perhatian dan penjelasannya saya mengucapkan terima kasih. 

Jawaban Dr.Boyke,

Keputihan merupakan suatu gejala dari penyakit yang menunjukkan adanya gangguan pada organ reproduksi Anda. Diperkirakan hampir setiap wanita, minimal pernah mengalami keputihan 1 x dalam kehidupannya. Oleh karena merupakan gejala penyakit. Berarti ada "sesuatu" yang lebih serius yang harus dikonsultasikan pada dokter. 

Dikenal 2 jenis keputihan yakni keputihan yang alami (fisiologis) yang tak perlu pengobatan. Biasanya berupa lendir, yang bening, tidak gatal dan tidak berbau. Hal tersebut mudah dijumpai saat masa subur atau saat haid selesai.

Jenis yang ke-2 adalah keputihan  yang patologis atau penyakit yang perlu pengobatan. Cirinya adalah cairan tersebut berwarna hijau, putih susu, kuning, kemerahan, disertai bau  atau disertai gatal.  

Adapun penyebabnya adalah: 1. Infeksi (paling sering jamur, bisa juga karena penyakit kelamin (GO, Klamidia, Trichomonas, Herpes) yang ditularkan oleh pasangan atau suami.

2. Adanya benda asing, misalnya IUD. 

3. Alergi, alergi pada pembalut, bedak pewangi dan lain-lain.

4. Stres baik fisik (keletihan ) ataupun piskis (kecemasan).

Nah, tugas dr. kandungan untuk mencari penyebabnya, lalu melakukan pengobatan untuk membantu diagnosa, biasanya cairan keputihan tersebut diperiksa ke laboratorium.

Adanya gatal di sekitar vagina dan dubur, mungkin saja disebabkan oleh jamur, tapi mungkin juga oleh karena reaksi alergi sehingga menimbulkan iritasi sehingga perih saat buang air besar maupun buang air kecil.

Penyakit herpes labialis, penyebabnya adalah virus HSV tipe I yang menular melalui sentuhan atau ciuman.

Demikian penjelasan saya, semoga puas.  

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar