Membuat Sunat Anak Menjadi Nyaman
JAKARTA (Pos Kota) - Jarum suntik menjadi alasan paling banyak yang membuat anak trauma lalu enggan untuk khitan (sunat). Meski rasa sakitnya seperti digigit semut, rasa tersebut menjadi pemicu anak menangis meraung-raung begitu masuk ke ruang sunat lalu terlentang di tempat tidur.
Padahal sunat menjadi hal yang harus dilakukan oleh setiap anak muslim. Dengan sunat, tidak hanya menjalankan syariat agama, tetapi juga menyehatkan badan.
Untuk membuat sunat menjadi kegiatan yang nyaman, Rumah Sunat dr Mahdian meluncurkan revolusi baru berupa sunat tanpa jarum suntik. Ini adalah revolusi sunat yang membuat anak tidak mengalami nyeri, sakit atau berdarah-darah saat melakukan khitan.
"Kita ingin sunat dijalani dengan hati gembira, anak tidak takut, tidak trauma. Mereka bisa gembira, tersenyum," kata dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, Pemilik Rumah Sunat dr Mahdian di sela media gathering, kemarin.
Teknik sunat tanpa jarum suntik tersebut diluncurkan sebagai solusi bagi anak-anak yang mengalami trauma atau takut dengan jarum suntik.
Dr Mahdian menjelaskan sejatinya dalam praktik sunat, hal penting dilakukan medis adalah melakukan teknik anestesi supaya sekitar penis anak mengalami baal. Sehingga bisa menghilangkan rasa sakit saat dilakukan sayatan atau pemotongan ujung penis.
Teknik sunat tanpa jarum suntik menggunakan teknologi needle free injection dilakukan dengan cara mengantar cairan obat ke dalam lapisan kulit masuk ke dalam jaringan subkutan tanpa penetrasi jarum yang tajam. Teknologi ini mengantarkan cairan dengan menggunakan mekanisme tenaga pegas berkecepatan tinggi.
"Dengan kecepatan tinggi inilah dapat menghasilkan pancaran cairan sehingga obat dapat berpenetrasi ke dalam kulit melalui lubang yang sangat kecil," lanjut dr Mahdian.
Diakui teknologi needle free injection yang digunakan di Rumah Sunat dr Mahdian berasal dari Korea. Terdiri dari 3 komponen utama yakni alat semprot cairan anestesi yang terbuat dari kaca dengan ukuran, injector dan pompa injector. Injector yang menggunakan pegas dapat disesuaikan dengan kekuatan penetrasi ke kulit sesuai kebutuhan.
"Penggunaan teknologi ini berguna untuk membuat anak tidak takut dan juga dapat menghindari reaksi kulit setelah penyuntikan seperti rasa nyeri, kulit biru atau bengkak," tukasnya.
Kelebihan lain dari teknik ini adalah kecepatan sembuh, anak tidak mengalami trauma, tidak terjadi pendarahan, menghindari infeksi, dan tentu tanpa jahitan. Dengan berbagai kelebihan tersebut, anak yang sunat dengan teknik ini dapat bersekolah sehari setelah sunat.
"Hari ini sunat, besok paginya anak sudah bisa sekolah," kata dr Mahdian.
47 CABANG
Rumah Sunat sendiri berdiri sejak 2006. Banyak anak-anak juga orang dewasa yang nyaman saat melakukan sunat di Rumah Sunat dr Mahdian.
"Rata-rata dalam setahun kami menangani 20 ribu anak yang sunat di berbagai daerah," jelas dr Encep Wahyudan, praktisi sunat Rumah Sunat dr Mahdian.
Dengan ketekunan dan komitmen untuk memberikan pelayanan memuaskan bagi pasien dan keluarga, saat ini Rumah Sunat dr Mahdian telah memiliki 47 cabang di seluruh Indonesia. Beberapa inovasi yang diterapkan seperti metode clamp, gun stapler dan sunat tanpa suntik menjadi bagian dari peningkatan kualitas layanan Rumah Sunat dr Mahdian. (fs/st)