Waspadai Penyakit Meningitis
Hampir semua meningitis berdampak kecacatan. Selain imunisasi, stamina juga harus ditingkatkan dengan makan dan minum yang cukup serta pemberian suplemen.
Penyanyi Ashanty tergolek lemah di sebuah rumah sakit swasta di Jakarta. Dalam pemberitaan di media massa, kondisi psikologisnya sudah membaik. Menurut keterangan yang tersebar luas di media, Ashanty menderita radang selaput otak. Upaya pembedahan secara medis perlu dilakukan agar istri musisi Anang Hermansyah itu bisa pulih lagi.
Meningitis atau radang selaput otak adalah penyakit yang bisa menyebabkan kematian atau kecacatan bagi seseorang. Penyebabnya banyak. Radang selaput otak umumnya disebabkan oleh adanya infeksi. Namun, ada juga kasus dimana penyakit ini disebabkan oleh penyakit lain seperti kanker atau penggunaan obat tertentu.
Meningitis merupakan penyakit yang cukup berat dan biasanya harus lebih hati-hati karena perjalanan dari penyakit ini terbilang cepat. "Penyakit ini kalau tidak diobati dengan baik bisa fatal akibatnya, yaitu kematian, dan kalau diobati ada kemungkinan sembuh tapi bisa menyebabkan kecacatan," ujar dr. Ii Husein Barnedh, SpS, spesialis saraf dari Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk.
Meningitis bisa disebabkan oleh, misalnya kuman meningokokus, Hib (Haemophilus influenzae type 8) dan TBC. Disebut TBC, karena banyak pula mendapati seseorang dengan TBC yang terkena meningitis. Sekarang pun sering ditemukan seseorang dengan HIV yang juga terkena meningitis.
"Jika disebabkan oleh kuman meningococus, biasanya karena kuman dari udara yang masuk ke dalam tenggorokan, lalu ke darah dan bisa mencapai otak sehingga mengakibatkan radang selaput otak. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian dalam waktu 24 jam hingga 48 jam sejak gejala pertama muncul," terangnya.
Penyebab dari meningitis ini juga mempengaruhi berapa lama perjalanan dari penyakit ini. Jika penyebabnya adalah TBC maka perjalanan penyakit panjang, tapi jika disebabkan oleh meningokokus pada bayi atau anak dapat dengan cepat sekali menyerang. Biasanya dibutuhkan pemeriksaan khusus untuk mengetahui penyebabnya. Gejala yang muncul dari meningitis ini yaitu sakit kepala, deman, penurunan kesadaran, dan pada anak biasanya disertai dengan kaku kuduk (kaku di leher).
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah meningitis akibat kuman meningokokus adalah melalui vaksinasi. Vaksin ini biasanya diberikan pada orang berisiko tinggi seperti remaja, wisatawan yang ingin ke daerah endemik, personil militer dan jamaah haji atau umroh.
"Hampir semua meningitis berdampak kecacatan. Selain imunisasi, stamina juga harus ditingkatkan dengan makan dan minum yang cukup serta pemberian suplemen," pungkas dr Ii Husein.
Untuk meningitis akibat kuman meningkokus saat ini jarang ditemukan. Kalau pun ada, jelas dr. Ii Husein lagi, biasanya diimpor atau berasal dari luar negeri, misalnya jamaah yang baru pulang dari Saudi Arabia. Diharapkan jika pemberian imunisasi ini disiplin maka bisa mencegah penyakit ini serta mencegah orang yang bersifat sebagai carrier.
Poerwanto/Rendy Renuki
