Empat Belas Hari besama Kiwi Terasa Beda
SEUSAI sarapan pagi, Christin, 48, mengonsumsi sebuah kiwi green. Kemudian sekitar pukul 15.00 WIB, atau waktu jeda antara sesudah makan siang dan sebelum makan malam, ia mengonsumsi sebuah kiwi lagi.
Menurutnya, setelah tiga hari rutin mengonsumsi dua buah kiwi per hari, ia merasakan area perutnya enteng, lancar BAB, tahan lapar dan haus lebih lama, sehingga mengurangi kebiasaan mengudap, dan merasa segar tiap kali menghabiskan buah kiwi asli negeri China tersebut.
Kesegaran serta rasa nyaman di seputar pencernaan itu semakin ia rasakan ketika konsumsi buah kiwi secara rutin itu memasuki hari ke-14.
"Sebetulnya menu makan siang atau malam di kantor sudah mendapat seporsi buah. Seringnya pisang, semangka, melon, atau jeruk. Namun, perasaan segar dan rasa kenyang lebih bertahan lama tidak saya rasakan," ujar Christin, pekerja media yang kebetulan mengikuti program 14 Days Challenge with Zespri Kiwi fruit, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, ibu tiga anak itu mengaku sebagai pekerja media ia kerap kurang tidur dan tidak teratur makan. Akibatnya, ia sering ngemil, tidak lancar BAB, dan tubuh terasa layu (lelah).
"Tetapi setelah mengonsumsi kiwi secara teratur, saya merasakan kondisi tubuh berbeda dari sebelumya. Akhirnya, selepas program dua minggu bersama kiwi itu, saya pun tetap meneruskan kebiasaan makan buah tersebut," tambah Christin.
3 porsi sayur, 2 porsi buah
Apa yang dirasakan Christin kurang lebih akan dirasakan juga oleh orang lain apabila mengikuti pola konsumsi dua buah kiwi sehari. Pasalnya, buah yang mengandung vitamin C dua kali lebih tinggi dari jeruk, serta vitamin E lima kali lebih tinggi daripada apel itu dapat memperbaiki kesehatan pencernaan (mengurangi rasa sebah, memperlancar gerakan usus, dan memperbaiki kualitas kotoran).
"Selain itu, dalam jangka panjang mengonsumsi kiwi secara teratur dapat memperbaiki kadar glukosa dan kolesterol dalam darah, mencegah penyakit keganasan kanker, kegemukan, diabetes, dan mencegah penuaan dini," jelas dr Fiastuti Witjaksono SpGK, spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dalam kampanye konsumsi buah teratur, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Buah kiwi, tambahnya, juga kaya akan serat dan enzim unik actinidin yang berfungsi membantu pencernaan lebih mudah menyerap protein. Dengan begitu, bermanfaat bagi zat pembangun, mengganti sel-sel yang rusak, dan menjaga metabolisme tubuh bekerja secara baik.
Lebih lanjut, Fiastuti mengutip hasil riset dari Riddet Institute, Universitas Massey di Selandia Baru yang dipublikasikan di Journal of Agriculture and Food Chemistry yang mengatakan keunggulan buah kiwi lainnya, yakni kaya akan asam folat (bermanfaat bagi ibu hamil) dan juga rendah glycaemic indeks. Dengan begitu buah ini aman dikonsumsi bagi penderita diabetes.
Menurut Fiastuti, berdasarkan anjuran The National Health Medical Research Council (NHMRC), setiap orang setidaknya harus mengonsumsi dua jenis buah dan lima jenis sayuran per hari. Sementara itu, organisasi kesehatan dunia WHO menganjurkan 400 gram buah dan sayuran per hari.
"Di Indonesia, berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009, sebaiknya tiap orang mengonsumsi 3-5 porsi sayur dan 2-3 porsi buah," tambah Fiastuti.
Takaran untuk satu porsi sayur, lanjutnya, sama dengan 1 mangkuk sedang. Seporsi buah sama dengan 1 buah (apel, pir, atau pisang) atau 10 biji (anggur, kelengkeng), atau satu potong (melon, semangka).
"Namun sangat disayangkan, menurut WHO, sebanyak 93,6% penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun masuk ketegori kurang makan buah dan sayur," jelasnya lagi.
Padahal, lanjut Fiastuti, kekurangan asupan sayur dan buah dapat menyebabkan kematian karena kanker saluran cerna sebesar 14%, kematian akibat jantung koroner 11%, dan kematian akibat stroke 9%. (Ros/H-3)