Merawat Luka Penderita Diabetes Melitus
Lenny (62) tidak menyadari dirinya menderita Diabetes Melitus (DM). Ketika luka yang ada di telapak kaki tak kunjung sembuh, barulah dilakukan pemeriksaan. Luka ini didapat saat bertelanjang kaki di batu-batu kerikil di sebuah taman. Ternyata sejak itu lukanya tidak sembuh-sembuh dan semakin membesar. Karena khawatir, ibu satu anak ini berobat di rumah sakit terdekat.
Ternyata untuk pengobatan dan perawatan luka harus menginap hingga satu minggu. Sebenarnya masih bisa lama, namun Sari (30), sang anak memutuskan membawa pulang dengan alasan biaya.
"Kami memutuskan dirawat di rumah saja dengan memanggil perawat ke rumah, katanya.
Memanggil perawat ke rumah juga tidak murah. Sekali memanggil biayanya Rp 150.000. Biaya itu untuk membersihkan dan memperban luka saja. Belum lagi berobat jalan ke rumah sakit. Sehingga Sari bertekad untuk bisa merawat sendiri luka ibunya. Caranya dengan belajar dan melihat saat perawat merawat luka serta selalu minta saran dari dokter.
"Kalau bisa membersihkan dan memperban sendiri kan lumayan ada Rp 150.000 yang bisa digunakan lain. Untungnya luka sudah tertutup sehingga tidak terlalu sulit merawatnya," kata Sari.
Sudah lima bulan Sari merawat luka ibunya hingga sekarang. Luka itupun sampai sekarang masih diperban. Lenny salah satu pasien yang menderita luka kronik yang cepat mendapatkan penanganan.
Takut diamputasi
Menurut dokter Priscilla SpBP-RE, kasus luka kronik (luka yang lama - bertahun-tahun) banyak dijumpai di Indonesia. Walaupun data yang pasti tidak ada, namun karena tidak tertangani dengan tepat, kesembuhan yang diharapkan tak kunjung datang.
"Ketika ada luka yang tidak sembuh-sembuh, banyak pasien yang takut diamputasi jika ke dokter. Sehingga lari ke tempat lain atau dengan cara-cara tradisional yang tidak tepat. Padahal jika salah penanganan akan membuat kualitas hidup pasien akan menurun," kata Priscilla saat pembukaan Wound Care Unit (WCU) di RSU Bunda Menteng, Jakarta, Jumat (22/11).
Pasien yang berobat di WCU, tidak sekadar diobati. Pasien juga akan diberi edukasi tentang bagaimana cara yang benar merawat luka, dan bagaimana cara agar luka cepat sembuh. Tidak hanya pasien, keluarga pun akan diberikan edukasi oleh para dokter.
Selain itu, bagi pasien yang tidak dapat dirawat ke RSU Bunda, pihaknya juga menyediakan layanan homecare, yaitu dokter juga bisa mengunjungi pasien di rumah.
Menurut Kepala RSU Bunda Jakarta dr Didid Winnetouw, WCU ini merupakan metode perawatan luka terkini yang mengaplikasikan berbagai teknik, bahan perawatan luka, hingga balutan luka modern untuk memfasilitasi penyembuhan luka yang lebih baik. Unit ini diawasi langsung dokter spesialis bedah plastik. (Iis)
Jenis luka
- Luka akibat trauma.
- Luka post operasi yang bermasalah.
- Luka terinfeksi.
- Luka kronis.
- Luka bakar.
- Luka diabetes.
- Luka akibat vena statis/arterial.
- Luka dekubitus.