Gangguan OCD Pengaruhi Produktivitas

Gangguan mental marak diperbincangkan di kalangan remaja hingga dewasa seperti depresi, PTSD, gangguan makan dan lainnya. Namun ada yang kurang diperhatikan yang dapat menimbulkan efek yaitu OCD atau bisa disebut Gangguan Obsesif kompulsif.

OCD diambil dari dua kata, Obsessive yang artinya pemikiran yang berulang akan sesuatu dan Compulsive yang  artinya tindakan atau perilaku yang terlihat secara kasat mata.
Penderita OCD merasa harus melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang. Bila tidak, diliputi kecemasan atau ketakutan. Contoh penderita mengecek pintu rumahnya berulang-ulang, sampai harus kembali ke rumahnya di Bogor dari kantornya di Cibubur," kata Prisha Nova, M.Psi, psikolog.

Prisha Nova menjelaskan, OCD merupakan gangguan mental yang perlu mendapatkan pemeriksaan tentang gejala dan penyebabnya secara detail oleh dokter/psikiater untuk dapat ditangani dengan baik.

Tidak bisa disimpulkan sendiri karena banyak faktor lain yang harus diteliti lebih dahulu, seperti riwayat hidup hingga faktor lingkungan. Setelah teranalisa dengan baik, dokter membuat strategi penyembuhan sesuai dengan diagnosa penderita. 

Apabila Anda bukan penderita OCD tetapi mempunya keluarga/kerabat yang mempunyai OCD, jadilah support system yang baik tidak membuat penderita tertekan. Selalu bersama penderita, karena dukungan terbaik dari orang terdekat merupakan salah satu cara untuk membantu penyembuhan OCD.

Michelle Gloria
Penulis adalah mahasiswi London School of Public Relations (LSPR) Jakarta   

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar