Ramuan Mematikan Sebatang Rokok
LIMA bulan lalu, tepatnya 7 Juli 2019, Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat, Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroroho meninggal dunia saat berada di Guangzhou, Cina. Ia wafat akibat mengidap penyakit kanker paru yang dialaminya karena sering terpapar asap rokok atau disebut sebagai perokok pasif.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap Indonesia saat ini menghadapi ancaman peningkatan perokok. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi merokok penduduk usia kurang dari 18 tahun dari 7,2 persen menjadi 9,1 persen.
Dari hasil riset yang dilakukan dengan 15 orang, 4 dari 15 orang menjadi perokok pasif. Ini menunjukkan, sebagian besar lingkungan, perokok aktif menjadi kaum mayoritas dan perokok pasif sebagai minoritas. Faktor lingkungan menjadi penyebab awal merokok dan tidak menutup kemungkinan perokok terus meningkat.
Perokok percaya rokok dapat menyebabkan penyakit serius, karena mengandung nikotin yang mempunyai sifat candu. Nikotin mampu masuk ke dalam aliran darah dan mencapai otak untuk menciptakan adrenalin. Itulah sebabnya perokok sulit meninggalkan kebiasaan merokok.
BAHAN TERKANDUNG DALAM ROKOK
Selain nikotin, terkandung bahan-bahan berbahaya lainnya dalam sebatang rokok, yaitu terdapat zat: Benzene, Amonia, Formaldehida, Tar, Karbonmonoksida, Arsenik, 1,3 Butadine, Akroleindan Kadmium.
Bahan-bahan berbahaya ini dapat menyebabkan penyakit serius, di antaranya: kanker paru, kanker kandung kemih, kanker payudara, kanker kerongkongan, kanker serviks, serangan jantung, aterosklerosis dan impotensi.
Risiko perokok pasif 4 x lipat lebih berisiko terkena penyakit dibanding perokok aktif. Banyak perokok mengaku berhenti merokok sulit. "Sebenarnya yang dibutuhkan agar berhenti merokok adalah niat, tekad dan tahu risiko yang dapat disebabkan dari merokok untuk diri sendiri maupun orang lain yang berada di sekitar perokok aktif", ucap Mirsyad, mantan perokok aktif.
Andita Putri Bethari
Penulis adalah mahasiswi London School of Public Relations (LSPR) Jakarta