Gangguan Neuropsikiatrik pada Anak akan Meningkat 50%

JAKARTA (Media): Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagaimana dilaporkan National Institute of Mental Health, memprediksi pada 2020 gangguan neuropsikiatrik terhadap anak di seluruh dunia meningkat 50%.

Psikolog Lidia Laksana Hidajat mengatakan hal itu dalam diskusi panel bertajuk Emotional and Behavioural  Disorder in Children and Adolescent di Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya, Jakarta, kemarin.
"Sehingga neuropsikiatrik pada anak akan menjadi penambah abnormalitas. Bahkan, kematian pada anak dan remaja," jelas Lidia yang juga staf pengajar Fakultas Psikologi Atma Jaya.

Dia mengatakan, gangguan lain yang cukup besar peluang peningkatannya adalah depresi pada anak dan remaja, sehingga bunuh diri pada anak dan remaja akan turut meningkat.

Karena itu, tambah Lidia, gangguan kecemasan, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), gangguan makan, autisme, dan skizofrenia berada dalam urutan gangguan perilaku dan kejiwaan yang dianggap besar ancamannya.

Tentang kondisi di Indonesia, kata Lidia, krisis ekonomi berkepanjangan yang  menyebabkan tidak terpenuhi cakupan gizi ibu, bayi, dan anak-anaknya, membuat kerentanan terjadinya kerusakan sel otak.

"Karena itu, tidak mengherankan jika jumlah penderita ADHD dan gangguan perkembangan pervasif karena kelainan genetik meningkat. Pada autisme, gaya hidup dan kesibukan orangtua ikut membuat peluang terjadinya gangguan tersebut," ujar Lidia.  

Dia menyarankan agar melibatkan bidang psikologi komunitas. Pasalnya, salah satu pendekatan psikologi komunitas adalah mengoptimalisasikan berfungsinya manusia dalam masyarakat. "Sementara itu, berfungsi atau tidaknya seseorang dalam masyarakat akan sangat ditentukan oleh tolok ukur yang diyakini masyarakat tersebut. 

Namun, Lidia menyayangkan bahwa tolok ukur sehat mental atau sehat jiwa yang digunakan di Indonesia saat ini belum sepenuhya dilandasi kriteria budaya Indonesia sendiri.

Sementara itu, psikiater G Pandu Setiawan mengatakan masalah kesehatan jiwa masyarakat Indonesia, berdasarkan hasil observasi, dalam kondisi sangat memprihatinkan. (Drd/V-2)  

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar