Minuman Es bukan Penyebab
KERAP kali flu selalu dikaitkan dengan es sebagai penyebab. Padahal, es hanyalah salah satu pencetusnya. Menurut dr Asti Praborini SpA, ketika anak sedang flu, suhu badan menjadi naik.
Kita sering menemukan anak, yang bandel minum es walau tengah demam. "Suhu badan yang panas bertemu dengan suhu yang dingin dari es, akhirnya menimbulkan demam tinggi. Seringkali orangtua menyangka eslah yang dituding sebagai pemicu terjadinya flu."
Hal senada juga diungkapkan oleh dr Jacob Pairunan SpA, bahwa es bukan sebagai pemicu flu. "Kalau ada anak yang minum es kemudian pilek, kemungkinan dia alergi dingin atau tubuh menyesuaikan diri dari panas ke dingin. Sebetulnya, minum es pada saat flu membuat sakitnya tidak kunjung sembuh karena tubuh akan dingin. Berbeda dengan mereka yang flu minum air hangat akan cepat mematikan virus karena panas, " jelasnya.
Anak sebetulnya tidak perlu dihindarkan dari es, tetapi meminum es harus dibatasi, apalagi anak yang memiliki alergi dingin. "Kalau ada anggapan minum es biar cepat sembuh sama sekali tidak benar. Es bukan sebagai antiflu, tetapi yang menyebabkan anak sembuh dari flu karena daya tahan tubuhnya sudah bagus," kata dr Jacob.
Obat-obatan penurun panas dan flu yang dijual bebas, menurut dr Jacob, boleh saja dikonsumsi anak-anak asalkan sesuai dengan dosis yang dianjurkan. "Obat-obatan penurun panas dan flu merupakan obat yang menggunakan ukuran yang tepat. Oleh sebab itu diharapkan dalam pemberian dosis kepada anak sesuai yang ditentukan. Apabila salah dalam memberi dosis akan ada efek sampingnya sesuai dijelaskan dalam kemasan obat tersebut.
Sedangkan menurut dr Asti, sebaiknya anak di bawah usia 1 tahun apabila demam dan flu harus dibawa ke dokter anak. Demikian juga pada anak-anak apabila sudah diberi obat penurun panas, tetapi dalam dua hari tidak juga turun panasnya, maka segera dibawa ke dokter untuk pertolongan lebih lanjut.
Berikut ini adalah beberapa tips dari dr Asti Praborini SpA dalam penatalaksanaan demam dan flu pada anak:
1. Di rumah harus tersedia termometer untuk mengukur suhu badan anak apabila demam. Apabila suhu badan anak di atas 37 derajat Celcius segera bawa ke dokter.
2. Bila anak dalam kondisi demam, jangan selimuti tubuhnya dengan selimut tebal atau jaket tebal. Sebaiknya gunakan baju yang gampang menyerap keringat. Selimut tebal membuat anak semakin sesak dan kepanasan.
3. Kompres kening, bagian lipatan paha, dan ketiak kiri dan kanan dengan air biasa (tidak harus panas) untuk menurunkan panasnya.
4. Beri makanan yang mudah dicerna agar anak tidak menjadi lemas dan lesu karena nafsu makan turun.
5. Bila di rumah tersedia obat turun panas bisa diberikan sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Bila lebih dari dua hari masih panas, maka segera bawa ke dokter.
6. Bila hidung tersumbat bisa diberi obat gosok penghangat diusapkan di leher, dada, punggung, hidung, dan kaki agar tubuh terasa hangat.
7. Cara tradisional biasanya anak sulit membuang ingus. Bisa digunakan dengan menghirup uap air panas agar ingus yang tersumbat bisa mencair.
(Nda/V-1)
