Stop Rokok dan Konsumsi Kalsium, Bisa Mencegah Osteoporosis

TANGERANG (Media): Masyarakat bisa mencegah penyakit osteoporosis atau keropos tulang dengan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi kalsium yang cukup, vitamin D, berhenti merokok, mengurangi alkohol, mencegah terjadinya kecelakaan, olahraga, serta melindungi bagian panggul. 

Hal itu dikatakan dr Jeffry Chew FICS dari Center for Orthopaedics & Hip and Knee Surgery, Singapura, pada seminar kesehatan bertema Orthopaedics Highlight di Siloam Gleneagles Hospital Lippo Karawaci (SGHLK), Tangerang, Sabtu (7/2).

Jeffry berpendapat pencegahan utama (primary prevention) keropos tulang itu berkaitan dengan pola hidup dan makanan yang seimbang. Untuk itu sangat dianjurkan menjalani hidup yang sehat, misalnya mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D yang mencukupi. Yang tak kalah penting adalah berhenti mengisap rokok dan membatasi mengonsumsi alkohol. Kandungan racun yang terdapat dalam rokok dan alkohol dapat membuat kondisi tulang lebih buruk. 

Olahraga sangat bagus untuk penguatan tulang. Namun Jeffry meningkatkan ketika melakukan aktivitas kerja dan olahraga agar menjaga tubuh  jangan terjatuh dan cedera. Terutama melindungi bagian panggul yang memang rawan dan mudah terserang kerapuhan.

Osteoporosis tulang banyak dialami wanita dan jumlahnya lebih besar dibandingkan pria. Biasanya osteoporosis dijumpai  pada kaum wanita yang berusia 65 tahun. Tetapi belakangan banyak wanita yang usianya belum mencapai 65 tahun terkena osteoporosis. Osteoporosis lebih banyak menyerang bagian tulang panggul. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan dengan perkembangan teknologi kedokteran yang telah maju, osteoporosis dapat diketahui lebih dini. Caranya dengan menggunakan alat BMD (Bone Mineral Density).

Dengan BMD dapat diketahui kepadatan tulang. Dokter akan mengukur faktor T, jika di bawah skor 2,5 maka orang yang diukur tulangnya itu telah mengalami osteoporosis.

"Karena itu dokter menganjurkan agar melakukan pemeriksaan BMD," katanya.   

Jeffry mengatakan wanita yang terkena osteoporosis umumnya yang telah menopause (postmenopausal), yaitu berusia 60-65 tahun. Namun Jeffry menambahkan untuk osteoporosis telah ada pengobatannya, antara lain dengan hormonal, kalstonin, vitamin D, kalsiriol, dan kalsium. (Drd/V-1)

Caatatan: 
Peneliti Kolesterol Baik: Dr Prediman Shah tengah duduk di laboratoriumnya di Pusat Medis Cedars-Sinai di Los Angeles, AS, beberapa waktu lalu. Shah, ketua tim kardiolog di rumah sakit tersebut, memperlihatkan hasil penelitiannya yang dipercaya sebagai HDL atau kolesterol baik, yang dapat berperan penting mengurangi serangan jantung. 

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar