Air Kelapa Kemasan Berpotensi Diekspor
INDRAGIRI HILIR, KOMPAS - Pasar ekspor produk minuman berbahan baku air kelapa dinilai potensial. Kondisi ini ditunjang bahan baku kelapa yang melimpah di Indonesia.
"Saat ini, kami sudah mulai mengekspor produk ke Vietnam dan Filipina. Proporsinya relatif belum besar, mendekati 5 persen dari total produksi," kata Deputy Director in charge Consumer Health Divison 2 PT Kalbe Farma Tbk Yusuf Hady di Pulau Sambu, Indragiri Hilir, Riau, Kamis (11/6).
Yusuf mengatakan hal tersebut di sela-sela kegiatan Coconut Island Expedition untuk memperlihatkan proses pengolahan minuman air kelapa dalam kemasan. Proses tersebut meliputi memanen buah kelapa, proses produksi, dan pengemasan.
Kalbe Farma mengenalkan minuman air kelapa dalam kemasan sejak pertengahan 2008. Hingga saat ini, produksi jenis minuman ini sebanyak 55 juta kemasan per tahun.
Menurut Yusuf, peluang untuk mengarap pasar ekspor minuman air kelapa ke Jepang dan Amerika Serikat cukup terbuka. Negara-negara di Timur Tengah juga dinilai berpotensi menjadi pasar ekspor produk tersebut. Selama ini, pasar minuman air kelapa di AS banyak diisi produk minuman dari Amerika Latin, termasuk Brasil, yang juga memiliki areal kebun kelapa meskipun tidak seluas Indonesia.
"Dari segi bahan baku, Indonesia memiliki potensi paling besar sehingga seharusnya lebih bisa bersaing. Industri, dalam hal ini, harus mampu menghasilkan produk berkualitas internasional," kata Yusuf.
Terkait peta kompetisi di ASEAN, Yusuf menyebutkan, Filipina dan Thailand memiliki produk minuman air kelapa dalam kemasan. Meski demikian, ia optimistis bisa bersaing.
Kalbe bekerja sama dengan Sambu Group menyediakan bahan baku air kelapa dan proses produksi minuman air kelapa dalam kemasan. PT Pulau Sambu Guntung melaksanakan proses produksi dengan kapasitas sejuta butir kelapa per hari.
Menurut Logistic Division Manager and PPIC Manager PT Pulau Sambu Guntung, Sofyan, proses produksi minuman air kelapa dalam kemasan diawali dengan menampung air kelapa dari batok yang dipecah secara manual. Lalu, air kelapa didinginkan untuk menjaga kualitas dan disaring dengan teknologi filtrasi. Air kelapa disterilkan dengan teknologi ultra high temperature (UHT) dan disimpan di tangki aseptik, kemudian dimasukkan ke dalam kemasan kedap udara. Produk harus dinyatakan layak dikirim dan dipasarkan. (CAS)
