Gangguan Kesuburan Jangan Tunda Penanganan

PROGRAM bayi tabung merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kehamilan pada pasangan yang mengalami gangguan kesuburan (infertilitas). Pada program bayi tabung, sperma dan sel telur pasangan suami istri dipertemukan di luar tubuh manusia. Setelah terjadi pembuahan, 2-3 embrio yang terbentuk akan ditanam ke rahim si calon ibu agar bisa berkembang menjadi janin sebagaimana kehamilan biasa.

"Satu hal yang harus diperhatikan, seiring dengan bertambahnya usia seseorang perempuan, kemampuannya dalam memproduksi sel telur dengan kualitas dan kuantitas yang baik semakin menurun. Karena itulah, faktor usia harus diperhatikan bila akan menjalani program bayi tabung. Semakin cepat ditangani, semakin tinggi peluang keberhasilannya," ujar dokter spesialis kandungan dan kebidanan dari Smart IVP, Yassin Yanuar, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, di usia sekitar 30-35 tahun, tingkat kesuburan seorang perempuan mulai menurun dan diikuti penurunan yang cepat pada usia sesudahnya. Sementara itu, saat ini seringkali terjadi penundaan usia pernikahan. Banyak pula perempuan yang menunda memiliki anak karena mendahulukan karier, pendidikan, dan alasan ekonomi. 

"Hal -hal itu meningkatkan jumlah perempuan berusia lebih dari 35 tahun, yang mungkin butuh bantuan teknologi reproduksi seperti bayi tabung. Maka itu, pengetahuan tentang usia biologis sangatlah penting untuk dipahami, agar tidak terlambat," katanya. (*/H-3)  

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar