Otak Wanita VS Otak Pria. Pria Bersikap Dingin Saat Sedih?
Sering gemas karena pandangan Anda dan Si Dia tak kunjung bertemu di satu titik? Rasanya, Anda sudah menjelaskan apa yang dimaksud dengan sangat detail, namun pasangan tetap saja menyalahartikan. Menurut Daniel G. Amen, Neuroscientist yang menulis buku Unleash The Power of The Female Brain, penyebab dari perbedaan tersebut adalah faktor hormon, pola pengasuhan, atau stereotip tua.
Wanita digambarkan selalu bertindak berdasarkan intuisi seperti menangis atau cengeng saat menonton film, memikirkan masalah dari sudut pandang orang lain, atau lebih feminin. Sementara pria digambarkan sebagai orang yang cepat marah dan memiliki ketidakmampuan patologis.
Setelah mempelajari hampir 80.000 scan otak dan menganalisis berbagai makalah penelitian. Daniel menemukan bukti ilmiah bahwa otak pria dan wanita pada dasarnya berbeda. Kemajuan besar dalam pemindaian otak ini membuat para ilmuwan mendapatkan gambaran yang sangat jelas.
Perbedaan otak menjelaskan kenapa perilaku seseorang bisa berbeda. Pria dan wanita yang sama-sama cerdas sebenarnya menggunakan bagian otak yang berbeda untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan.
Lalu, apa sebenarnya yang membuat perbedaan tersebut?
Mengambil Keputusan
Studi menunjukkan otak pria mengandung sel-sel otak lebih banyak dibandingkan otak wanita. Tapi, bukan berarti pria lebih segalanya. Pasalnya, pemeriksaan otak menunjukkan beberapa bagian yang sangat penting dari otak wanita justru lebih besar dibandingkan pria. Hal inilah yang berdampak bagaimana cara pria dan wanita berperilaku.
Contohnya, saat liburan, Wanita lebih banyak yang mengatur liburan keluarga, mulai membuat itinerary, memilih hotel, hingga menyiapkan pakaian. Ini karena wanita memiliki sel-sel otak lebih banyak di bagian korteks prefrontal, daerah otak yang mengontrol keputusan perencanaan, dan hati nurani.
Sementara itu, pria memiliki kesadaran spasial yang baik. Anak laki-laki lahir dengan lobus parietal yang lebih besar dan berhubungan dengan persepsi dunia fisik di sekitar mereka. Beda dengan otak wanita yang lebih mengatur kontrol impuls.
Itulah alasannya mengapa wanita cenderung berpikir dulu sebelum berbuat, sementara pria menundanya lebih dulu sebelum bertindak.
Kontrol Emosi
Salah satu alasan di balik sikap pria yang lebih tenang, tapi juga cepat marah dalam menghadapi masalah, ternyata karena otak mereka memroses rasa takut dan amarah jauh lebih besar dibandingkan wanita. Untungnya mereka memiliki sel-sel otak lebih sedikit di pusat memori utama otak. Artinya, pria cepat melupakan amarah mereka.
Berbeda dengan wanita yang tak meledak-ledak namun cenderung menyimpan marah lebih lama. Wanita pun lebih mudah menjaga emosinya dibandingkan pria. Saat marah, wanita lebih mungkin meluncurkan serangan dengan kata-kata daripada menuangkan kemarahan dalam bentuk fisik.
Daerah Abu-abu
Otak manusia terdiri dari sel-sel otak yang melakukan pemikiran dan tindakan berbeda. Pada pria, materi abu-abu lebih sedikit. Mereka cenderung menangani tugas dengan fokus single-minded, dan perhitungan yang minim saat bertindak. Sementara wanita lebih banyak pertimbangan sebelum melakukan sesuatu.
Ketajaman Naluri
Ada sesuatu yang unik tentang struktur dan fungsi otak wanita sehingga memberikan keuntungan yang berbeda. Wanita memiliki area yang lebih besar di otak, tak heran mereka lebih cepat bekerja sementara yang lain masih berpikir. Wanita jauh lebih baik dalam membaca isyarat, seperti bahasa tubuh atau nada suara.
Wanita juga memiliki area yang lebih besar di otak untuk pelacakan insting dan mengambil kesimpulan berdasarkan firasat. Sayangnya, kelebihan tersebut mengakibatkan wanita lebih mudah terserang gangguan kurang tidur, meningkatkan hormon, stres, dan penyakit gula.
Sisi Empati
Ilmu pengetahuan membuktikan, wanita memiliki sel lebih banyak di otak untuk mengontrol empati. Sedangkan pria fokus pada pemecahan masalah dan kurang peduli dengan emosional.
Jika ada yang meninggal, wanita akan lebih berempati dengan menangis atau sedih karena ikut merasakan kesedihan ditinggal orang yang dikasihi. Sementara pria cenderung lebih bisa menahan diri tak menunjukkkan emosinya, bahkan empatinya. Kesannya pria berubah dingin atau tak peduli saat ada hal-hal menyedihkan.
Mudah Khawatir
Pria dan wanita cenderung khawatir dengan cara yang berbeda. Wanita lebih banyak merasakan kekhawatiran terhadap peristiwa yang kadang belum terjadi, karena tingkat serotonin kimianya lebih rendah dibandingkan pria. Sebaliknya, kadar serotonin pria lebih tinggi hingga tidak terlalu khawatir, apalagi terhadap hal yang belum terjadi
Noverita K. Waldan/Dari Berbagai Sumber
Daerah Abu-abu
Otak manusia terdiri dari sel-sel otak yang melakukan pemikiran dan tindakan berbeda. Pada pria, materi abu-abu lebih sedikit. Mereka cenderung menangani tugas dengan fokus single-minded, dan perhitungan yang minim saat bertindak. Sementara wanita lebih banyak pertimbangan sebelum melakukan sesuatu.
Ketajaman Naluri
Ada sesuatu yang unik tentang struktur dan fungsi otak wanita sehingga memberikan keuntungan yang berbeda. Wanita memiliki area yang lebih besar di otak, tak heran mereka lebih cepat bekerja sementara yang lain masih berpikir. Wanita jauh lebih baik dalam membaca isyarat, seperti bahasa tubuh atau nada suara.
Wanita juga memiliki area yang lebih besar di otak untuk pelacakan insting dan mengambil kesimpulan berdasarkan firasat. Sayangnya, kelebihan tersebut mengakibatkan wanita lebih mudah terserang gangguan kurang tidur, meningkatkan hormon, stres, dan penyakit gula.
Sisi Empati
Ilmu pengetahuan membuktikan, wanita memiliki sel lebih banyak di otak untuk mengontrol empati. Sedangkan pria fokus pada pemecahan masalah dan kurang peduli dengan emosional.
Jika ada yang meninggal, wanita akan lebih berempati dengan menangis atau sedih karena ikut merasakan kesedihan ditinggal orang yang dikasihi. Sementara pria cenderung lebih bisa menahan diri tak menunjukkkan emosinya, bahkan empatinya. Kesannya pria berubah dingin atau tak peduli saat ada hal-hal menyedihkan.
Mudah Khawatir
Pria dan wanita cenderung khawatir dengan cara yang berbeda. Wanita lebih banyak merasakan kekhawatiran terhadap peristiwa yang kadang belum terjadi, karena tingkat serotonin kimianya lebih rendah dibandingkan pria. Sebaliknya, kadar serotonin pria lebih tinggi hingga tidak terlalu khawatir, apalagi terhadap hal yang belum terjadi
Noverita K. Waldan/Dari Berbagai Sumber