ANTARA PRIA & WANITA SERUPA TAPI TAK SAMA

Wanita dan pria berbeda dalam respons seksual, baik dalam hal-hal yang memancing gairah maupun dalam waktu yang dibutuhkan untuk merasa terangsang. Dalam suatu hubungan intim, keduanya melewatkan tahap-tahap yang sama, meski dengan pengalaman dan proses yang tidak persis serupa, yaitu tahap terangsang, plateu, orgasme, dan resolusi.

Wanita memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai tahap terangsang, tetapi wanita bisa bertahan lebih lama pada tahap ini, dan lebih mudah 'dinyalakan' lagi. Sedangkan pria lebih mudah memasuki tahap terangsang, tetapi tahap ini berlangsung lebih pendek dibandingkan wanita.

Bila wanita merasa terangsang, tubuhnya akan merespons yang ditandai dengan basahnya dinding vagina, dan gerakan maju mundur rahim dan leher rahim. Perubahan fisik lain yang dapat dilihat adalah kelembaban dari daerah vagina dan pembesaran klitoris, serta pembesaran payudara dan tegaknya puting. Inilah pertanda ia sudah siap. Bila pria merasa terangsang, berbagai sinyal dikirim dari otak menuju daerah genitalianya dan darah dengan cepat mengalir ke penis dan membuatnya ereksi, diikuti perubahan fisik lain seperti degup jantung dan tarikan napas lebih cepat, serta tekanan darah meningkat. Pasokan darah juga meningkat yang menyebabkan kulit merah, puting susu membesar. 

Tahap orgasme wanita bergantung pada perangsangan yang diterim oleh klitorisnya, baik dari pergesekan dengan bagian tubuh pasangannya, maupun dari sentuhan langsung pada klitoris itu. Dari tahap yang dinamakan tahap plateu, ketegangan yang dirasakannya setahap demi setahap mencapai puncak kenikmatan berupa kontraksi yang disebut orgasme. Seorang pria bisa berlama-lama dalam tahap plateu ini, kecuali ia sudah mulai melakukan penetrasi. Begitu penetrasi dilakukan, pria merasakan percepatan ketegangan yang makin lama makin kuat sampai klimaksnya, yaitu ketika otot-otot sekitar penis berkontraksi untuk melepaskan cairan sperma. Klimaks ini merupakan tahap yang paling menyenangkan pria. 

Dalam waktu sepuluh sampai lima belas menit, kenikmatan yang dirasakan wanita perlahan menyurut dan organ-organnya mengerut lagi ke ukuran semula. Bila ia dirangsang lagi, wanita tertentu kembali dapat mencapai orgasme berikutnya. Tahap yang sama pada pria disebut tahap detumescence (terhentinya ereksi), yaitu setelah penis mengalami ejakulasi dan semua proses perangsangan terhenti. Mayoritas pria kemudian memasuki suatu periode (lamanya amat bervariasi antara satu pria dengan pria lain, yang tidak memungkinkannya ereksi kembali.

Femina 37/XXIV-1996 


Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar