Kenali Ambeien, Obati dengan Tepat
Sebagian orang pernah mengalami sulit buang air besar selama berhari-hari. Bahkan, membiarkan diri bersusah-payah mengejan. Kondisi inilah yang sering kali menimbulkan hemmorhoid atau yang dikenal dengan nama ambeien atau wasir. Sayangnya, ambeien kerap dianggap sebagai hal biasa. Tanpa disadari, penyakit ini dapat berkembang menjadi stadium lebih tinggi jika tidak mendapat penanganan yang tepat.
"Pada area anorektal setiap individu memiliki struktur kompleks yang terdiri atas beberapa komponen berupa pembuluh darah, jaringan lunak, dan otot. Jika struktur ini mengalami kelainan, misal berupa pelebaran pembuluh darah balik yang berlebihan disertai melemahnya jaringan sekitarnya, dapat menimbulkan keluhan secara klinis yang disebut ambeien. Jika kondisi ini menimbulkan gejala klinis, sebaiknya segera dilakukan tindakan pengobatan," ujar spesialis bedah - konsultan bedah digestif Siloam Hospitals Surabaya, dr F Siusanto Hadi, SpB - KBD.
Ambeien tak hanya terjadi pada pria usia tua, tetapi juga bisa terjadi pada perempuan. Diperkirakan 50 persen dari populasi yang berumur lebih dari 50 tahun menderita ambeien secara klinis. Sementara itu, hanya 5-10 persen dari populasi yang menunjukkan gejala ambeien secara klinis. Kebanyakan dari mereka tidak memberikan keluhan. Namun, pria dan perempuan usia muda juga tetap perlu waspada karena tetap memiliki kemungkinan menderita ambeien.
Hingga saat ini, penyebab ambeien belum diketahui secara pasti. Meski demikian, terdapat 2 faktor yang berperan mendukung terjadinya ambeien ini. Pertama, faktor yang berkaitan dengan bendungan pembuluh balik dan penonjolan bagian dalam anus, yakni penuaan, kehamilan, keturunan, konstipasi atau diare kronis, posisi tubuh, dan obesitas. Ada juga kelainan anatomi, yaitu vena-vena daerah anorektal tidak mempunyai katup dan anyaman pembuluh darah anus kurang mendapat dukungan dari otot atau jaringan penunjang sekitarnya. Faktor kedua, adanya hubungan antara ambeien dan penyakit hati, gagal jantung, serta konsumsi alkohol yang berlebihan.
Tanda klinis
Gejala klinis ambeien dapat dibagi berdasarkan jenisnya. Gejala yang berupa penonjolan dan keluar lendir hingga terjadi perdarahan saat buang air besar menandakan ambeien internal. Ini mengakibatkan rasa tak nyaman dan gatal di anus. Sementara itu, ambeien eksternal memperlihatkan gejala berupa rasa terbakar atau perih, nyeri, dan gatal. Bahkan, bisa menimbulkan luka.
Penanganan yang tidak tepat dapat semakin memperburuk keadaan. Ada empat derajat tingkat ambeien dalam. Pada derajat I, ambeien hanya berada di dalam anus. Jika pasien terus membiarkannya, bisa saja ambeien mencapai derajat II hingga IV. Pada derajat tertinggi, ambeien selalu keluar dari anus dan tidak dapat masuk lagi meski dimasukkan secara manual.
Derajat tingkat ambeien juga memengaruhi jenis penanganan yang tepat, baik pengobatan secara konservatif maupun pembedahan. Sebagian besar kasus ambeien derajat I-II dapat ditangani dengan pengobatan konservatif. Penanganan tersebut antara lain atasi konstipasi, meningkatkan konsumsi serat, laksatif, dan menghindari obat-obatan yang dapat menyebabkan konstipasi.
Sementara itu, pembedahan dilakukan apabila ambeien dalam derajat I tidak kunjung membaik dengan penanganan konservatif. Indikasi pembedahan pada ambeien antara lain, gagal dengan pengobatan konservatif, ambeien dalam derajat II berulang, serta ambeien derajat III dan ambeien derajat IV dengan gejala klinis.
Terapi laser
Kini, untuk pengobatan ambeien telah hadir teknologi terbaru terapi laser minimal invasif yang dikenal dengan nama Laser Haemorrhoidoplasty (LHP). Teknik terbaru ini menggunakan Laser Fibre yang dimasukkan ke dalam ambeien sehingga ambeien akan mengecil dan lama-kelamaan akan menyusut.
Laser Fire ini bekerja hanya pada jaringan ambeien. Oleh karena itu, tidak ada perlukaan dan jaringan yang diangkat. Otot-otot yang mengatur buang air besar juga tetap aman. Dibandingkan prosedur pembedahan konvensional pasien akan cepat pulih, efek nyeri akan sangat minimal sehingga mengurangi pemakaian obat nyeri. Teknik ini sangat dianjurkan dilakukan pada ambeien derajat III dan IV.
Pencegahan
Meski ambeien menjadi gangguan kesehatan yang umum, masih saja ada persepsi yang keliru dari masyarakat selama ini. "Jika seseorang sulit buang air besar hingga mengeluarkan darah, itu belum tentu ambeien. Tidak semua gejala buang air besar yang mengeluarkan darah itu adalah ambeian. Bisa saja kondisi tersebut merupakan gejala kanker unus. Oleh karena itu, harus langsung dikonsultasikan dengan dokter," tutur dr F Siusanto Hadi, SpB - KBD.
Perlu diketahui bahwa ambeien dapat bersifat keturunan. Seseorang yang mempunyai "bakat" wajib menjaga pola makan yang sehat dengan mengonsumsi serat 25-30 gram sehari dan menghindari makanan pedas, durian, nanas, daging kambing, serta makanan yang mengandung cuka atau alkohol. Minum air sebanyak minimal 2 liter sehari, olahaga rutin, dan tidak duduk lebih dari 2 jam.
Mengubah kebiasaan buang air besar pun sangat penting. Tidak perlu lagi memaksakan diri dengan mengejan dan berada di toilet lebih dari 15 menit saat buang air besar. Dengan melakukan pencegahan dan penanganan yang tepat, seseorang dapat meminimalkan kedatangan ambeien yang berulang. (GPW)