PUTU WIJAYA PAMERAN LUKISAN

Sosoknya lekat dengan perjalanan teater Tanah Air. Selama bertahun-tahun Putu Wijaya (70) bersama Teater Mandiri mengisi jagat pertunjukan Indonesia. Dia juga dikenal sebagai penulis novel, cerpen, dan skenario, sekaligus sutradara.

Namun, kali ini sosok Putu "yang baru" muncul lewat lukisannya. Sebanyak 27 lukisan hasil goresan tangannya akan dipamerkan di Bentara Budaya Jakarta, Jalan Palmerah Selatan, pada 3-14 April 2014. 

Kamis (3/4) pukul 19.30, pameran pertama lukisan Putu yang bertajuk "Bertolak Dari Yang Ada" akan dibuka. Kebanyakan dari lukisan yang dipamerkan itu adalah karya Putu setelah sembuh dari perdarahan otak yang mengakibatkannya dioperasi. 

"Saya belum bisa main komputer dan jumpalitan di pentas. Saat itulah saya kembali ke kanvas," demikian tulis Putu pada katalognya.

Dulu, sebelum sakit, Putu sebenarnya sudah melukis meskipun tidak seintensif belakangan ini. Jais Darga, art dealer, menilai lukisan Putu yang lama berisi kekuatan dan misteri. Tetapi, lukisannya kini merupakan karya yang mencerahkan. 

Mengandalkan imajinasi, kekuatan ingatan, dan obyek di sekitarnya, Putu menggunakan banyak warna cerah dalam lukisannya, seperti hijau, kuning, merah, biru, oranye, juga ungu.

Misalnya pada lukian berjudul "Yang Perkasa Yang Tidak Menyerah", Putu memilih gradasi warna merah, cokelat, kuning, dan hijau untuk menggambar kekokohan sebatang pohon besar. Sementara pada lukisan "Sunyi Yang Damai" dia menggambar banyak tanaman berbatang langsing dengan dominasi warna kehijauan dan kuning. (CP/SIE) 

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar