RESIDU PESTISIDA BUAH DAN SAYURAN
Baru-baru ini saya sering mendengar berita bahwa sayur-sayuran dan buah-buahan yang sering kita konsumsi sebenarnya masih tinggi kandugan pestisidanya. Bagaimana kita tahu bahwa sayuran atau buah yang kita beli di pasar tidak mengandung pestisida? Adakah tanda-tanda untuk mengenalinya? Bagaimana cara menghilangkan residu pestisida pada sayuran atau buah? Apa bahayanya bila residu pestisida tersebut terkonsumsi oleh kita?
Ny. Rifky - Jakarta
Sayuran dan buah-buahan yang dibudidayakan, biasanya memang disemprot dengan pestisida untuk membunuh hama (ulat dan serangga) dan jamur, sehingga mungkin dalam jaringan buah-buahan atau sayuran masih terdapat residu pestisida. Sayuran atau buah-buahan yang ditanam di lokasi yang sama, belum tentu mengandung residu pestisida yang sama jenis dan jumlahnya. Hal itu tergantung dari jenis dan cara pemakaian pestisida, terutama frekuensi, dosis, selang waktu antara penyemprotan dan pemetikan, serta kondisi curah hujan.
Residu pestisida bukan hanya terdapat di permukaan kulit, tetapi juga pada bagian dalam daging buah atau sayur. Secara visual, sulit sekali mendeteksi apakah sayuran atau buah-buahan yang akan dikonsumsi mengandung pestisida atau tidak. Sayuran atau buah-buahan yang tidak disemprot dengan pestisida, sering mempunyai penampilan yang kurang menarik jika dibandingkan dengan yang disemprot pestisida (misalnya daunnya berlubang, keriting, kulit buah berbintik-bintik hitam, dan sebagainya). Kandungan pestisida hanya dapat dideteksi di laboratorium dengan berbagai cara, baik secara kimiawi, fisik, maupun biologis, misalnya eksperimen dengan ikan, hewan (udang), uji mikrobiologi, dan uji respirasi jaringan.
Pengaruh pestisida dapat dirasakan cepat atau lambat tergantung pada dosis (jumlah) pestisidanya. Meskipun jumlah yang terserap oleh tubuh manusia sangat kecil, residu ini dapat bersifat kumulatif, yaitu makin lama akan makin tertimbun dalam tubuh manusia (terutama dalam lemak) sehingga efek negatifnya baru dirasakan beberapa waktu kemudian. Penimbunan residu pestisida dalam tubuh manusia mengakibatkan adanya gangguan sistem saraf, gangguan pernapasan, gangguan sistem reproduksi (seperti kematian janin, keguguran, sampai kaamtian bayi), dan kemungkinan menyebabkan kanker.
Residu pestisida yang terdapat di permukaan sayuran dan buah-buahan dapat dihilangkan dengan cara pencucian di air yang mengalir (sambil dicuci kran air terus dibiarkan terbuka), atau dicuci dengan air dalam panci atau ember yang airnya kemudian diganti berulang-ulang. Cara-cara tersebut dapat mengurangi kecanduan residu pestisida yang melekat di permukaan (di kulit), tetapi residu pestisida yang melekat di dalam jaringan buah atau tanaman tidak bisa dihilangkan (tidak larut dengan pencucian).
Ir. M.M. Koeswardhani Msi.