JANGAN BIARKAN RASA SAKIT MENGGANGGU KENIKMATAN
Bagi sebagian besar wanita (juga pria) sinyal rasa sakit yang masuk ke otak ketika kita mengantisipasi kenikmatan, akan sangat mengganggu. Selain oleh sebab-sebab kekacauan sinyal di otak, rasa sakit dapat pula disebabkan oleh gangguan ginekologis yang dapat disingkirkan. Antara lain adanya infeksi, tumor, dan keadaan vagina yang kurang bersih.
Pelekatan klitoris adalah juga salah satu penyebab sakit. Kulit luar yang menyelimuti klitoris umumnya melepaskan diri ketika wanita tumbuh bertambah besar, tetapi kadang-kadang proses pelepasan ini terhambat. Smega (kumpulan kotoran di daerah-daerah lipatan) yang menyebabkan stimulasi pada tahap perangsangan terhambat, juga dapat menjadi sumber sakit ketika orgasme. Penyebab lain yang terhitung jarang adalah adanya herpes dan nyeri punggung yang kronis (kram pada punggung dapat menjalar ke daerah vulva di vagina). Rasa sakit yang menyertai perangsangan tahap lanjut mungkin disebabkan oleh kista pada kelenjar Bartholin - sepasang kelenjar kecil yang bertengger di depan liang vagina - dan menjadi pemasok cairan pelembab ketika wanita terangsang.
Rasa sakit mungkin pula berkaitan dengan hormon, yaitu ketika produksi estrogen menurun. Wanita yang sudah menopause dan tidak mendapatkan terapi hormon pengganti, mungkin mengalami kekejangan yang menyakitkan ketika orgasme.
Ada pula wanita yang mengalami pengejangan otot panggul yang berlebihan dan mengejang ketika penis memasuki vagina, dan menimbulkan sakit ketika orgasme. Mereka biasanya adalah wanita muda yang banyak melakukan gerakan yang melibatkan otot panggul (berkuda, misalnya).
Selama gangguan di atas masih bersifat fisik, wanita dapat minta bantuan dokter ahli. Namun, bila kemungkinan fisik sudah tersingkirkan dan orgasme masih menimbulkan rasa sakit? Faktor psikologis pun perlu disusuri, salah satunya adalah pandangan negatif tentang seks. Yang juga perlu diperbaiki adalah komunikasi dengan pasangan untuk menyelesaikan perselisihan dan kesalahpahaman. Sebab, meski kecil, ketidakpuasan Anda terhadap pasangan bisa jadi 'kerikil' yang membuat Anda tersandung di tempat tidur!