TIDAK USAH BERGAYA REMAJA PADA USIA SENJA

Dalam memadukan warna busana dengan warna kulit, Poppy berpijak pada pembagian warna berdasarkan musim: warna summer, warna autumn, warna spring dan warna winter. Pembagian warna ini bukan  ditinjau dari temperatur udara melainkan kehangatan warna yang timbul dan kesejukan warna yang tampil. Untuk lebih mudah membayangkan, sebutlah sebagai warna pagi, warna siang, warna sore dan warna malam. 

Menurut Poppy, mayoritas bangsa barat bernada kulit sejuk mengandung unsur warna pink. Mayoritas bangsa Asia bernada kulit hangat mengandung unsur warna kuning.

Bagi Anda yang berkulit hangat cocok dengan warna siang dan warna sore. Warna-warna ini dihasilkan dari pancaran cahaya api matahari dan sinar warna yang dihasilkan kala matahari terbenam. Dasar warna kuning yang kuat menyembur disertai warna orange, merah, serta cahaya keemasan yang mengkilat. Dengan demikian, kulit bernada hangat pantas tampil dengan warna kuning sesuai dengan dasar warna nada kulit. Hindari warna dengan dasar warna biru yang kuat. Sebalikya, menurut Poppy, bahan yang dipilih adalah beludru, sutera dan satin yang mengkilat.

Warna pagi adalah warna yang dipancarkan oleh embun pagi dengan dasar warna biru yang lembut. Sedangkan warna malam didominasi oleh warna yang hadir, birunya langit malam dengan cahaya kristalik bintang yang memancarkan warna biru keperakan. Dengan kulit bernada sejuk warna dasar biru yang kuat menghadirkan penambah radiasi penampilan. Tapi hindari warna dengan dasar warna kuning yang kuat.

Walaupun mayoritas bangsa Asia bernada kulit hangat namun ada pula yang bernada kulit sejuk. Untuk kulit bernada sejuk, yang serasi adalah warna pagi dan warna malam. Menurut Poppy, Anda yang berkulit hangat atau sejuk sebaiknya menghindari bahan bercorak seru dengan warna ramai. Dalam bahan bercorak kita sukar untuk mengontrol warna dan kemungkinan besar corak dan warna lebih tampil daripada si pemakai. Sebaliknya bahan bernada polos atau senada membuat wajah menonjol dan personality pemakai jadi tampil.

"Cara terbaik memilih warna, adalah membawanya di bawah sinar matahari. Sinar matahari memberi warna asli pada penglihatan mata. Tidak demikian halnya dengan lampu neon dan sinar lampu halogen yang memberi 'tambahan' warna," kata Poppy. 

Desainer ini berpendapat bahwa penyesuaian warna, gaya busana dan aksesori memerlukan kecermatan agar ketiganya pas menyatu. "Itu semua tergantung kepada pribadi tiap individu. Pribadi pemalu akan condong pada warna dasar hitam dan biru, kurang berani pada warna lain seperti hijau kuning, misalnya. Demikian pula pilihan gayanya pun serba tertutup. Sebaliknya, mereka dengan pribadi terbuka lebih berani bereksperimen warna dan bermain dengan gaya busana serta aksesori," kata Poppy. 

Kepribadian dan postur tubuh erat berkait dalam menentukan style atau gaya busana. "Tidak mungkin seseorang dengan postur ala twigy ingin tampil seksi dan romantis," kata Poppy yang mengaku suka pada gaya busana klasik. Ia merasa canggung jika harus tampil dalam busana romantis dengan frill.

Warna, gaya busana dan aksesori yang dikenakan seseorang akan berubah jika usia bertambah senja. "Karena itu wanita berusia senja walaupun awet muda, langsing dan singset tidak perlu bergaya girlish dengan busana dan warna ala remaja, hanya karena ingin tampak muda. Soalnya orang akan melihat si usia senja tampil kedodoran dibanding dengan para gadis remaja. Sebaliknya, berdandanlah sesuai usia agar wajah awet muda dan badan langsing singset tampil menonjol di antara wanita seumur," ungkap Poppy. "Be natural", pesan penggemar warna ivory ini. "Selain serasi dengan kulit saya, ivory memberi ketenangan hati," kata Poppy. (Inka/RW)

  

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar