KENALI BERBAGAI PENYEBAB ALERGI. DIPENGARUHI FAKTOR KETURUNAN PLUS LINGKUNGAN
Banyak orang yang tak menyadari dirinya terkena alergi. Padahal jenis yang ringan sekalipun bisa menurunkan kualitas hidup Anda. Pada beberapa kasus, alergi juga menyebabkan kematian.
Alergi kedengarannya merupakan penyakit sepele. Tapi, di balik kesannya yang tak berbahaya itulah, alergi justru menjadi perantara penyakit-penyakit lain yang mengganggu, seperti rhinithis alergi atau pilek alergi, eksim, biduran, asma, dan lainnya. Alergi dipicu oleh faktor keturunan dan lingkungan. "Kalau keluarga Anda ada yang memiliki penyakit alergi, mungkin Andapun memiliki bakat alergi," kata Dr. Heru Sundaru, Internist Allergist dari Subbagian alergi Imunologi Klinik Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Jakarta.
Kecenderungan seseorang mengalami penyakit alergi bisa juga karena bawaan. Hal ini bisa dilihat dari kadar imunoglobulin E (IgE) yang dimiliknya. Kadar IgE biasanya hanya 20-40 IU. Pada penderita alergi, IgE dalam darahnya bisa mencapai 100 hingga 400 IU. Dibanding faktor keturunan, faktor lingkungan merupakan faktor yang paling berpengaruh. pasalnya, alergen-alergen (hal-hal yang menyebabkan alergi) dapat ditemukan dari lingkungan dan jika berinteraksi dengan sel tubuh akan bereaksi menimbulkan alergi.
STRES TAK SEBABKAN ALERGI
"Banyak hal dari lingkungan kita bisa menyebabkan alergi," ujar Dr Iris Renggani, staf Sub-bagian alergi dan imunologi FKUI/RSCM Jakarta. Kalau dilihat dari cara alergen itu masuk ke dalam tubuh, ada empat macam alergen di lingkungan kita. Alergen kontaktan, hirupan, ingestan (makanan), dan suntikan. Tungau debu rumah merupakan sedikit contoh dari alergen hirupan. Alergen hirupan bisa juga berupa jamur, tepungsari dan binatang-binatang seperti kecoa, anjing, kucing. "Alergen dari binatang bisa timbul bukan hanya karena bulu, tapi juga air liur, kotoran, air seni, dan serpih kulit binatang," tambah Iris.
Alrgen kontaktan biasanya berupa logam-logam yang biasa digunakan untuk perhiasan atau zat kimia. Sementara itu beberapa makanan pun bisa menyebabkan alergi seperti susu, telur, coklat atau obat. Penisilin dan sengatan serangga merupakan alergen yang mempengaruhi tubuh dengan suntikan. "Sengatan serangga paling berbahaya adalah sengatan tawon," ungkap Iris. Karenanya, tawon merupakan binatang yang patut dihindari, karena berbeda dengan lebah yang tidak agresif, tawon bersifat sebaliknya. Lebah hanya memberi respon jika diganggu, sedangkan tawon dapat menyerang walaupun tak diusik sebelumnya.
Jika terkena sengatan lebah atau tawon, biasanya akan ada reaksi berupa benjol dan gatal yang sifatnya lokal. Namun lambat-laun akan hilang. "Tapi jika reaksi menunjukkan alergi, akan timbul pembengkakan dan berwarna merah. Sakitnya menjalar beberapa hari," sambung Iris lagi. Alergi karena sengatan maupun suntikan bisa mengakibatkan kematian. Prosesnya berlangsung jika sengatan serangga atau suntikan obat menimbulkan syok pada penderita alergi. "Syok ini akan mengakibatkan tekanan darahnya menjadi rendah dan akhirnya menimbulkan kematian," lanjut Iris.
Selain hal-hal yang ada di lingkungan sekitar, alergi tidak dapat ditimbulkan oleh keadaan kejiwaan seseorang, misalnya stres. Masyarakat awam sering mengatakan stres dapat menimbulkan alergi. "Stres bukan penyebab alergi, tapi dapat mencetuskan alergi," kata iris.
Alergi pada dasarnya adalah masalah pada kekebalan tubuh. Awalnya alergi disebabkan seringnya penderita alergi berinteraksi dengan alergen. Akibatnya tubuhnya kemudian membuat sel memori atau zat antibodi terhadap bahan yang menjadi alergen. Jika penderita terus menerus mengalami kontak dengan alergen, lama kelamaan zat antibodi dalam tubuhnya akan habis. Sehingga penderita yang tadinya kebal terhadap bahan tertentu menjadi alergi.
Proses terjadinya alergi dimulai dengan adanya alergen yang masuk ke dalam tubuh. Kemudian bahan yang sudah berinteraksi dengan tubuh diproses dan menimbulkan reaksi sel dalam tubuh. Biasanya hal ini terjadi pada permukaan kulit bagian dalam (mukosa). "Setelah diproses oleh sel pertahanan tubuh, kemudian terjadi pelepasan berbagai protein sel untuk mengenal dan mengeliminasi bahan alergen tersebut. Keadaan tersebut mengakibatkan peradangan, kerusakan, sekaligus perbaikan organ yang terkena," tutur Iris.
BISA TAHU LEWAT TES
Dilihat dari waktu bereaksi, alergi dibagi menjadi dua tipe, cepat dan lambat. Alergi cepat seperti pada alergi makanan, karena reaksinya tidak sampai 30 menit. Sedangkan alergi logam yang bisa mengakibatkan gatal dan luka merupakan alergi tergolong lambat karena memiliki waktu reaksi yang lumayan lama hingga satu sampai dua hari. Reaksi tubuh terhadap alergi bisa berubah-ubah. Penderita alergi terhadap alergen tungau debu rumah, tak selamanya menderita biduran. Bisa jadi ketika usianya bertambah dewasa, tungau debu rumah yang dihirupnya tak menimbulkan biduran tetapi pilek alergi atau asma, atau variasi lainnya.
Alergi merupakan penyakit yang banyak menyerang masyarakat. Hanya saja kebanyakan orang tak tahu kalau penyebabnya adalah alergi. Ada empat sistem tubuh yang dapat mengalami alergi, yakni sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem saraf pusat, dan reaksi pada kulit. Alergi pada sistem pernapasan misalnya pilek, asma, batuk, bronkitis, batuk disertai sesak napas. Alergi pada sistem pencernaan di antaranya mual, muntah-muntah, diare, sembelit, anemia, sakit perut atau mulas. Alergi pada sistem saraf bisa menunjukkan gejala sakit kepala (sinus/migrain), depresi, kelelahan, iritabilitas, atau keringat berlebihan. Alergi pada kulit biasanya menimbulkan eksim dan biduran (kaligata).
Biduran dan eksim merupakan salah satu penyakit alergi yang menyerang kulit. "Ini terjadi setelah Anda melakukan kontak dengan alergen, seperti logam perhiasan, kosmetik, atau karet yang terdapat pada pakaian. Bisa juga diakibatkan tungau debu rumah yang menempel di perabotan seperti mebel-mebel, karpet atau sprai," lanjut iris. Pada biduran, ciri-cirinya adalah gatal-gatal, merah, dan bentol. Sedangkan eksim diikuti dengan luka dalam, bisa juga diikuti infeksi. Sel tubuh yang terkena alergen mengalami degranulasi sehingga mengakibatkan pembuluh darah melebar. "Biduran dinilai akut jika menahun hingga enam minggu," ujar Iris.
Selain biduran dan eksim, jenis penyakit alergi yang banyak dialami masyarakat adalah pilek alergi, asma, alergi makanan, dan alergi obat yang bisa membawa konsekuensi yang lebih serius. "Biasanya pada penderita alergi obat, ia akan mengalami alergi setelah mengkonsumsi obat tertentu. Penderita harus mengingat terus obat apa saja yang menyebabkannya alergi, sebab obat yang menyebabkan timbulnya alergi pada seseorang tidak bisa diberikan lagi," ungkap Iris. "Jika tetap diberikan, reaksi yang timbul akan lebih parah lagi," lanjut Iris.
Gejala alergi obat, misalnya alergi penisilin, ciri-cirinya adalah gatal, pusing dan pingsan. Ciri lain jika seseorang menderita alergi obat: saat mengonsumsi obat tertentu, tubuhnya akan meriang atau panas dingin. Alergi obat bisa timbul seketika. "Tetapi juga bisa timbul setelah penderita makan obat tersebut beberapa kali, atau setelah terjadi paparan yang berulang," ujar Iris.
Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki alergi terhadap obat tertentu, biasanya dokter akan melakukan pengujian dosis atau dosing test. Penderita akan diberi sedikit demi sedikit dosis obat tertentu, sampai dosis yang sesuai. Jika tak ada tanda alergi, maka obat akan diberikan terus. "Tes ini merupakan tes observasi ada tidaknya alergi seseorang pada suatu obat," ungkap Iris. Sebaliknya jika hasil tes menunjukkan seseorang memiliki alergi terhadap obat tertentu, maka dokter akan memberikan obat lain.
Sifat alergi obat adalah menetap atau tidak bisa hilang. Ini sangat berbeda dengan alergi makanan yang bisa hilang dengan terus mencobanya sedikit demi sedikit, sehingga zat pemicu timbulnya alergi dalam tubuh menjadi kebal. Di samping alergi obat, pilek alergi dan asma banyak diderita masyarakat. Pilek alergi atau rhinitis alergi, gejalanya timbul disebabkan zat mediator utama yang menyebabkan bersin, hidung meler, gatal, dan terkadang mampet. Hal terakhir terutama disebabkan peradangan.
SERING-SERING BERSIHKAN RUMAH
Alergi merupakan penyakit yang harus segera diobati, karena dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. "Penyakit-penyakit yang ditimbulkan karena alergi seperti asma atau pilek alergi bisa menyebabkan pusing, konsentrasi terganggu, dan sebagainya," ujar Heru. "Belum lagi adanya penurunan aktivitas sosial, biaya konsultasi dokter dan obat yang harus dibeli, kehilangan hari kerja atau sekolah, maupun penurunan prestasi kerja atau sekolah, yang secara tidak langsung juga mengurangi pendapatan," lanjut Heru.
Karenanya Heru menyarankan pada para penderita penyakit alergi agar sesegera mungkin mengobati penyakitnya, mulai dari ringan seperti gatal di kulit hingga reaksi anafilaksis yang dapat mengancam jiwa. Di antara berbagai anjuran pengobatan alergi, ada pengobatan yang sangat murah, yakni dengan menghindari alergen. Walaupun tidak dapat menghilangkan secara total penyakit alergi, penanganan dengan menghindari alergen merupakan cara yang paling banyak dianjurkan.
Heru menyarankan, penderita alergi makanan, obat, binatang, zat kimia atau lainya sebaiknya menghindari hal-hal yang menyebabkan alergi. Begitu pula dengan penderita asma dan pilek alergi, alergen hirupan merupakan penyebab utama, seperti tungau debu rumah. Tungau debu rumah banyak ditemukan pada benda-benda di dalam rumah yang biasa digunakan manusia seperti kasur, selimut dan lainnya. "Untuk menghindari alergen tungau debu rumah atau alergen lainnya yang menempel di perabotan, sebaiknya sering-sering membersihkan rumah. Tapi harus diingat, menghindari alergen bukan berarti alergi akan hilang total, lo," lanjut Heru.
Prinsip kedua pengobatan alergi adalah dengan memberi obat-obatan. Ada dua jenis obat alergi dilihat dari fungsinya, yaitu obat pengendali gejala dan pencegah gejala. Obat yang dapat mengendalikan gejala biasanya dipakai bila gejala alergi timbul. Sedangkan obat pencegah alergi dipakai terus menerus, ada maupun tidak ada gejala. "Biasanya digunakan terus menerus tiga sampai enam bulan dengan dosis yang semakin berkurang. Berbeda pada penderita berat, obat pencegah alergi bisa digunakan seumur hidup. Namun, obat-obat ini bagi anak-anak menimbulkan efek yang tidak baik. karena dapat mengganggu pertumbuhan tulang."
Nova, Yenti Aprianti