10 Alasan Mengapa Wanita Perlu Berolahraga
Kunci menurunkan berat badan serta mempertahankan kebugaran adalah berolahraga. Karena olahraga dapat meningkatkan kecepatan metabolisme, membakar kalori lebih cepat, membentuk dan menguatkan otot-otot, serta meningkatkan energi.
Hal-hal di atas sebetulnya sudah cukup untuk mendorong kita melakukan olahraga. Namun, ternyata masih banyak juga yang belum melakukannya secara teratur. Bahkan ada yang menyetopnya sama sekali. Karena itu simaklah artikel di bawah ini agar Anda mengatur kembali jadwal olahraga Anda, dan dapatkan 10 hasil ekstra olahraga!
1. Mengurangi Risiko Kanker. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa risiko mengalami kanker payudara lebih rendah pada wanita-wanita yang banyak melakukan aktivitas fisik. Hal ini mungkin disebabkan latihan-latihan olahraga mengubah kadar hormon reproduksi pada wanita dan mengurangi lemak di badan, yang pada gilirannya mengurangi risiko terkena kanker payudara.
Keuntungan ini sebagian besar berasal dari bertambah baiknya fungsi kekebalan yang terjadi karena latihan-latihan olahraga. Juga karena mereka yang melakukan latihan-latihan olahraga pada umumnya mempunyai pola hidup yang lebih sehat. Biasanya, para penggemar olahraga ini berpola makan yang lebih baik dan tidak merokok.
Menurut penelitan I-Min Lee, MD, PhD., seorang asisten profesor dari Fakultas Kedokteran Universitas Harvard, latihan-latihan olahraga mengurangi risiko kanker pada usus besar antara 30-50 persen. Terbukti dari penelitiannya, mereka yang menggunakan 1.000 kalori atau lebih dalam satu minggunya untuk melakukan latihan-latihan olahraga mengalami penurunan risiko terhadap kanker usus besar sampai 50 persen.
Tip: Ini dapat mudah dicapai dengan jalan kaki kurang lebih 16 km per minggu atau jalan 30 menit per hari, 5 kali setiap minggu.
2. Meningkatkan Kualitas Hubungan Intim. Studi yang dilakukan di Universitas Chicago menyatakan bahwa para penggemar olahraga memiliki kehidupan seksual yang lebih baik. Dalam suatu survei pada 500 orang dengan umur 18-45 tahun yang secara teratur mengikuti senam aerobik, senam lantai, atau latihan beban, hampir 60 persen melaporkan bahwa kehidupan seksualnya lebih memuaskan setelah mereka melakukan latihan-latihan olahraga.
Risiko terkena kanker payudara serangan jantung, stres, gangguan seksual dan tidur, ternyata bisa dikurangi dengan rajin berolahraga. Selain itu, Anda pun akan memperoleh bonus: tubuh indah dan pikiran jernih!
Hampir 25 tahun dari wanita-wanita peserta tersebut mengatakan bahwa gairah seksual mereka terbangkitkan, sementara hampir 30 persen menyatakan mengalami peningkatan libido segera setelah melakukan latihan olahraga.
Tip: Kehidupan seksual bisa ditingkatkan dengan melakukan latihan tiga kali per minggu selama 30 menit sampai 1 jam. Latihan olahraga ini bebas, pilih yang Anda sukai. Misalnya, jalan kaki atau senam. Mengapa Anda harus memilih olahraga yang Anda sukai, karena jika Anda tidak suka, Anda akan bosan dan berhenti melakukannya. Dengan begitu Anda malah tidak mendapatkan keuntungan dari olahraga tersebut.
3. Mengurangi Stres. Pihak Universitas California yang mengadakan penelitian tentang ini menyatakan bahwa latihan olahraga merupakan pengatur suasana hati, yang lebih baik daripada mendengarkan musik, ngobrol-ngobrol dengan teman, atau makan-makan. Ini karena latihan olahraga dapat mengeluarkan senyawa-senyawa kimiawi yang meningkatkan suasana hati, dan juga meningkatkan peredaran darah di dalam badan yang dapat mengurangi stres.
Tip: Pilih latihan olahraga yang Anda sukai dan teruskan latihan tersebut secara teratur. Jangan paksakan diri Anda dengan latihan olahraga yang tidak Anda sukai. Tapi jika Anda tidak punya banyak waktu, dan tingkatan stres Anda sudah sedemikian tinggi, cobalah dengan mengatur pernapasan yang dalam selama satu menit secara rutin. Ini dianjurkan oleh Rosemary Tofalo Bawes, Ph.D., seorang pakar psikologi dari Washington D.C. Tarik napas perlahan-lahan selama 5 detik, kemudian tahan selama 5 detik, dan keluarkan napas selama 5 detik lagi. Lakukan 6-10 kali, fokuskan pada ritme pernapasan Anda.
4. Tidur Lebih Pulas. Hasil suatu percobaan di Skotlandia menunjukkan bahwa para calon tentara yang berlatih dengan treadmill atau sepeda stasioner akan tertidur lebih cepat dan lebih sedikit terbangun pada waktu malam.
Teorinya, karena latihan olahraga menyebabkan suhu badan meningkat, kemudian turun beberapa jam kemudian, diikuti perasaan amat mengantuk.
Tip: Untuk menghindari tidur yang sebentar-sebentar saja, lakukan latihan-latihan olahraga kurang lebih 40 menit sehari, dan usahakan agar Anda berkeringat (suhu badan naik). Walau Anda merasa sedikit lelah, latihan olahraga dapat meningkatkan energi Anda seharian itu.
5. Meringankan Gejala Menopause. Gejala-gejala menopause antara lain adalah depresi, murung, mudah marah, dan jalaran rasa panas di wajah dan leher. Latihan olahraga ternyata dapat meringankan gejala-gejala tadi, yang kemungkinan penyebabnya adalah perubahan kimiawi pada jaringan saraf di otak, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi suasana hati.
Tip: Relaksasi dapat menjadi kunci meringankan rasa sakit dan meningkatkan suasana hati. Cobalah ambil napas perlahan-lahan dan dalam, pada waktu Anda mengalami stres. Lakukan selama 20-30 menit latihan olahraga aerobik yang sedang-sedang saja, Paling sedikit 3 kali per minggu.
6. Jantung yang Sehat. Pola hidup tak banyak bergerak merupakan faktor risiko yang hebat untuk penyakit jantung. Menurut Asosiasi Jantung Amerika, penelitian membuktikan bahwa penyakit jantung terdapat pada mereka yang tidak aktif bergerak, hampir 2 kali lipat dibandingkan mereka yang rajin berolahraga.
Ditemukan pula bahwa wanita dan pria usia tengah baya yang aktif berolahraga mempunyai kadar HDL kolesterol (koesterol yang baik) lebih tinggi, yang dapat melindungi diri dari penyakit jantung, dan kadar LDL kolesterol yang rendah. Perpaduan keduanya itu menurunkan risiko penyakit jantung.
Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa jalan, jogging, bersepeda, dan senam aerobik menurunkan tekanan darah secara mencolok pada mereka yang menderita tekanan darah tinggi tingkat sedang.
Tip: Jody Wilkinson, M.D., direktur medis dari Institut Aerobik Cooper mengatakan, "Berlatihlah olahraga atau melakukan kegiatan fisik yang terputus-putus selama 10 menit, yang jumlahnya 30 menit atau lebih. Itu sudah banyak manfaatnya untuk kesehatan jantung Anda."
7. Pikiran Jernih. Dari penelitian selama 4 tahun di Sekolah Kedokteran di Houston didapatkan bahwa para pensiunan yang tetap melakukan aktivitas fisik dengan melakukan jalan kaki, jogging, bersepeda, dan lain-lain secara teratur, mempunyai nilai lebih tinggi pada tes kognitif dibanding mereka yang tidak aktif.
Ini disebabkan antara lain karena latihan olahraga dapat memelihara aliran darah ke otak, sehingga dapat memelihara ketajaman fungsi kognitif, termasuk memori dan penalaran. Mengingat hal ini, maka latihan olahraga harus dibiasakan seumur hidup.
Tip: Latihan olahraga harus dilakukan secara bertahap, ditingkatkan dari sedikit demi sedikit. Jika tidak dilakukan secara bertahap, Anda mudah cedera.
8. Mengurangi Hari Sakit. Latihan olahraga yang sedang-sedang saja meningkatkan fungsi kekebalan dan meningkatkan daya tahan pada dingin dan infeksi. Penelitian yang dilakukan oleh David C. Nieman, PhD, seorang profesor kesehatan dan ilmu olahraga pada Universitas Appolocian, pada 36 wanita yang kelebihan berat badan, menunjukkan bahwa mereka yang jalan cepat selama 45 menit, 5 hari per minggu, jumlah hari sakitnya hanya setengah dibanding yang tidak berolahraga, dalam kurun waktu 15 minggu.
Tip: Cara yang bagus untuk meningkatkan fungsi kekebalan adalah dengan melakukan latihan olahraga yang sedang-sedang saja selama 30-60 menit, misalnya jalan cepat, bersepeda, atau berenang, 4-5 kali per minggu. Denyut nadi Anda sebaiknya naik sampai rata-rata antara 125-130 denyut per menit, tetapi waktu berjalan Anda masih dapat berbincang-bincang tanpa harus bernapas tersengal-sengal.
9. Tulang-Tulang Kuat dan Sehat. Latihan olahraga yang terbebani oleh berat badan, seperti lari, aerobik, atau kegiatan fisik seperti berkebun, dapat memberikan perlindungan terhadap melemahnya tulang karena osteoporosis (kekeroposan tulang). Penelitian menunjukkan bahwa latihan beban juga sangat bermanfaat untuk mencegah terkikisnya tulang.
Pada suatu penelitian, dilibatkan 40 orang wanita yang telah mengalami menopause. Latihan beban dengan intensitas keras yang dilakukan 2 kali dalam 1 minggu, selama setahun dapat mengamankan kepadatan tulang dan meningkatkan massa otot, kekuatan dan perimbangan mereka. Semuanya itu mengurangi risiko terjadinya patah tulang karena osteoporosis.
Tip: Pola hidup tak banyak bergerak dapat dikatakan sebagai faktor risko osteoporosis. Paling sedikit, lakukan latihan yang terbebani oleh berat badan selama 30 menit, seperti naik tangga, jogging, jalan, senam aerobik atau olahraga dengan raket, 3 kali per minggu. Lakukan pula latihan beban untuk badan bagian atas dan badan bagian bawah 2 kali seminggu. Kalau Anda tidak menjadi anggota pusat kebugaran, Anda dapat berlatih sendiri di rumah.
10. Tubuh Lebih Indah. Penelitian di Brigham Young University membandingkan pengaruh jalan kaki dan latihan beban pada bentuk badan 60 wanita. Setelah melakukan latihan 3 kali seminggu selama 12 minggu, mereka yang melakukan latihan beban mengalami peningkatan kekuatan otot lebih banyak daripada yang berlatih jalan kaki. Sedang yang melakukan latihan jalan kaki lebih berkembang daya tahan aerobiknya daripada yang melakukan latihan beban.
Yang mengejutkan, mereka yang melakukan latihan beban mendapatkan perubahan bentuk badan yang positif. Ternyata, dengan melakukan latihan beban, kekencangan otot berubah dengan jelas, sedang pada mereka yang melakukan latihan aerobik, perubahan bersifat internal.
Tip: Jangan mengabaikan latihan aerobik demi kepentingan bentuk badan. Lakukan aktivitas paling sedikit 3 kali per minggu dan latihan beban paling sedikit 2 kali per minggu.
Dr. Sadoso Sumosardjuno, DSKO