DARI GIGI MENYEBAR KE ORGAN LAIN
'Sakit gigi? Duh pasti sejuta rasanya'. Tapi, sebaiknya jangan pandang remeh karena infeksi di area gigi dan mulut bisa menyebar kemana-mana. Seperti jantung dan lever !
Infeksi gigi dan gusi biasanya diawali dari lubang kecil di mahkota gigi. Karena kecil, kita sering menganggapnya remeh. Apalagi, seperti kata drg Irine Sukardi, SpPerio (K) dari Rumah Sakit International Bintaro, Banten, kerusakan atau lubang kecil itu biasanya tidak sakit.
Kita baru panik kalau sudah sakit. Padahal, sekecil apa pun gigi berlobang harus dirawat. Bahkan sebisa mungkin mencegah gigi berlubang.
Mengapa gigi bisa berlubang? Dua penyebab utamanya mikroorganisme dan makanan, terutama yang mengandung kadar gula tinggi dan lengket.
"Gigi berlubang terjadi karena proses larutnya email akibat adanya proses pengasaman. Gula menjadi asam, asam larut dalam suasana asam yang terus menerus. Proses asam tersebut jika terjadi terus menerus akan menimbulkan lubang pada gigi," jelas drg Irine ditemui di ruang prakteknya.
Sedangkan mikroorganisme yang sering menyebabkan lubang gigi adalah streptococcus mutans, kuman berbentuk bulat yang mudah tumbuh dalam mulut.
"Sesaat setelah berada di dalam mulut, kuman tersebut akan menghasilkan cairan lengket. Kuman tersebut akan berkembang dan menyebabkan gigi berlubang," jelasnya.
Selain jenis kuman tersebut, ada staphylococcus, kuman berbentuk batang yang menyertai streptococcus mutans. Kuman ini menghasilkan asam dan merusak email.
Meski belum sakit jangan pernah menunggu hingga sakit. Pesan periksa gigi setiap 6 bulan sekali, memang perlu dituruti.
Kalau lubang masih kecil, biasanya memang tidak ngilu. Tapi jangan menunggu lubang hingga besar, saat sudah ngilu. Ngilu pertanda kuman telah menyentuh saraf gigi. Jika seperti itu, benar-benar jangan dtunda lagi.
"Tandai apakah jeda ngilu 5-10 menit Kalau seperti itu, tandanya saraf gigi sudah terlibat. Lama-lama akan terkena infeksi hingga menyebabkan gigi mati. Jika gigi mati, aksesnya akan sampai ke ujung akar gigi," jelasnya.
Jangan pula menunggu sampai pipi bengkak. "Saraf gigi mati adanya kuman. Saraf gigi yang sudah dipenuhi kuman itu pun menjalar, mencari jalur yang paling mudah dilewati. Terdekatnya adalah pipi. Itulah sebabnya jika sakit gigi seringkali pipi bengkak, bebernya.
Bagaimana jika kepala sampai nyeri? "Saraf tertekan itulah yang menyebabkan sakit kepala. Makanya, jika sering mengalami sakit kepala, coba periksa gigi. Mungkin salah satu penyebabnya gigi," sarannya.
Jantung hingga Liver
Salah satu masalah serius akibat gigi berlubang adalah penyakit jantung. Bahkan liver. Seperti apa prosesnya?
drg Irine menjelaskan, kuman masuk di antara gigi dan gusi. Kuman-kuman tersebut semakin lama menumpuk bahkan dapat tertimpa kuman lain.
"Semakin lama tidak dibersihkan, kuman semakin jahat, hingga dapat membangkitkan infeksi," katanya.
Kuman yang bersarang pada gigi berlubang dapat mengalir melalui pembuluh darah dan akhirnya bermuara di jantung.
"Kuman-kuman tersebut juga mempengaruhi sistem peredaran darah. Mereka memproduksi enzim tertentu yang mempercepat terbentuknya bekuan darah dan akhirnya, mengeraskan dinding pembuluh darah," jelasnya.
Selain itu, bakteri tersebut menempel pada lapisan lemak di pembuluh darah. Akibatnya, plak semakin tebal. "Kondisi itu membuat aliran darah ke jantung menjadi terhambat," jelasnya.
Jika terjadi terus menerus, jantung tentu tidak akan mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
Selain gangguan jantung, kuman pada gigi berlubang juga bisa bersarang di organ tubuh lain, misalnya ginjal atau liver. Yang fatal apabila mencapai otak. "Kuman dalam tubuh berisiko besar mempengaruhi sistem imun. Pengaruhnya sangat besar karena kuman tersebut telah merangsang sistem yang ada, apalagi jika mengalir bersama darah," jelasnya.
Karena infeksi tersebut, pasien yang akan menjalani operasi jantung biasanya meminta rujukan dokter gigi untuk menyelesaikan masalah giginya.
"Mereka minta dibersihkan semuanya, baik di jaringan penyangga gigi maupun lubang di gigi sebagai sumber infeksi. Sebelum operasi tidak boleh ada infeksinya," jelasnya.
Selain gigi berlubang, yang jarang diperhatikan adalah jaringan penyangga gigi. Di antaranya tulang dan gusi.
Bagian ini menurut drg Irine sangat penting, karena banyak pasien ke dokter gigi dalam keadaan tulang penyangga gigi sudah rusak.
"Itu akibat mereka tidak memperhatikan bagian tersebut. Berbeda dengan gigi berluang yang akan sakit jika menyentuh saraf, bagian ini sama sekali tidak sakit. Makanya banyak yang lengah, tapi ternyata sudah sampai tahap parah," jelasnya.
Jaringan penyangga gigi sangat penting karena menjadi penyangga mahkota dan akar gigi.
"Misalnya untuk membuat gigi palsu, jaringan penyangga gigi harus bagus, kalau tidak justru nanti bisa sakit," katanya.
Gangguan Penyangga Gigi
Masalah yang kerap terjadi pada jaringan penyangga gigi adalah gangguan gusi. Anda pernah mengalami saat sikat gigi lalu berdarah? Jika itu terjadi, sumber infeksi telah ada di sekitar leher gigi dan antara gigi dan gusi.
"Pasien tidak akan merasa sakit. Kejadian ini sering terabaikan karena timbulnya perdarahan itu jarang, hanya saat sikat gigi lalu berdarah," katanya.
Akan lebih parah jika gusi sampai mengeluarkan nanah. "Sama seperti gigi berlubang, infeksi itu akan mempengaruhi sistem tubuh," katanya.
Menurut drg Irene, pasien sering datang ke konsultan periodontist dalam kondisi tulang setengah rusak.
"Bayangkan saja tulang yang seharusnya digunakan sebagai penyangga rusak. Berarti sudah parah. Seperti pohon, jika akarnya rusak pasti pohon itu rusak kan," katanya.
Selain tulang, bagian dalam jaringan penyangga gigi yang perlu diwaspadai adalah tumbuhnya karang gigi.
"Karang gigi tidak hanya untuk estetika, tapi juga untuk mengendalikan sumber infeksi dari gigi. Kadang-kadang timbulnya jerawat juga berasal dari karang gigi lho," kata drg Irine.
bunga