ERICA, LEBIH PERCAYA DIRI SETELAH JADI MODEL

Erica Ariane memang bukan spesialisasi model untuk tata rias rambut, namun dia seperti dipercaya melakukan  peran seperti itu. Begitu pun di saat ahli penata rambut Rudy Hadisuwarno melakukan seminar dan demo trend rambut milenium tahun lalu, dia bisa melakukan peranannya dengan bagus.

Gadis berdarah campuran Padang, Jawa dan Pakistan ini mengaku ingin lebih serius di dunianya. Dulu ia masih menganggap risih profesinya itu,  namun setelah masuk sekolah menengah umum minat terhadap gaya hidup dan perkembangan mode terbaru makin kuat. Kemudian gadis yang biasa dipanggil Rika itu masuk sekolah modeling OQ, sampai akhirnya  dia merasa terpakai di dunianya.

"Saya jadi model juga atas dorongan dari mama, agar saya percaya diri. Bagi saya, sama saja menjadi model untuk tata rambut dan busana, karena masih lebih santai dibandingkan jadi model iklan," ungkap salah seorang pendukung iklan produk pencuci rambut itu. 

Rajin

Melihat usianya yang masih 18 tahun, jalur fashion memang masih panjang dan akan lama ditempuhnya. "Lagi pula saya tidak pernah malas, karena dunia fashion membantu untuk bersikap disiplin," katanya. 

Lebih dari itu, Rika seperti menyimpan minat besar di dunia entertain. Sewaktu masih di SMU, dia bahkan sempat bermain sebagai figuran di dalam sinetron istri-istri tayangan RCTI.  

Rika juga pernah berperan aktif di sanggar tari Minang. "saya belum sanggup bermain sinetron lagi, karena jadwal kuliah (jurusan akuntansi) yang padat. Kalau mungkin mendapatkan tawaran yang bisa diatur jadwal syutingnya, ya, boleh-boleh saja," ujar anak sulung dari tiga bersaudara.

"Saya memilih jurusan akunting dan tak tertarik menjadi desainer fashion karena tidak jago  menggambar. Selain itu saya lebih mempertimbangkan masa depan sebagai akuntan," ujarnya. 

Pengagum  model Arzetty yang pernah menjadi guru pembimbingnya itu, dalam peragaan busana lebih sering diberi tugas memperagakan baju-baju casual remaja.

"Kesulitan sebagai model adalah menjaga berat tubuh yang ideal. Saya memang mengurangi makan malan, tapi masih suka ngemil (sering mengunyah makanan ringan). Porsi makan siang saya banyak. Lagi pula saya sering sulit menghindar kalau diajak makan oleh teman-teman. Apalagi kalau ditraktir makanan favorit (Indonesian Food)," cerita mahasiswi Universitas Trisakti angkatan 1999 itu.

Di saat menjalankan tugas sebagai model, Rika yang tingginya 172 cm dan berberat normal 48 kg itu juga memiliki pengalaman paling menarik.

Kejadian itu berlangsung ketika busana yang diperagakannya terpilih menjadi salah satu pemenang dari sepuluh desainer muda yang mewakili Indonesia pada "Concours International des Jeunes Createurs de Mode" di Paris tahun lalu.

Siswa perancang tersebut sampai terharu, dan mengucapkan banyak terima kasih secara berulang-ulang. (Jos/W-9)   

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar