Musik untuk Pengobatan
Kehidupan modern saat ini sarat dengan stres. Tak heran bila berbagai penyakit bisa timbul. Sayangnya, beberapa orang menjadi putus asa karena ada jenis penyakit tertentu yang tidak dengan mudah untuk diobati.
Pertanyaan Miskun Ali (Jambi) dan H. Iskandar (Makassar)
"Pak Sri, selain meditasi, apakah Anda menggunakan lagu atau musik sebagai bagian dari terapi? Apakah musik dapat membantu pengobatan seseorang? Mohon penjelasannya. Terima kasih."
Saya mengetahui musik sebagai penyeimbang energi tubuh untuk memelihara kesehatan tubuh dan meningkatkan gelombang otak pada tahun 1973. Saat itu saya berkenalan dengan almarhum Dr. B.M. Chee.
Ia menggunakan musik untuk mengobati migrain yang selalu mengganggunya. Musik juga digunakan saat dirinya merasa lesu dan kesulitan untuk berpikir. Meditasi yang dilakukan selama 10 menit seraya diiringi alunan lagu klasik membuat pikirannya menjadi lebih bersih dan ia kembali kreatif.
Pengalaman tersebut lantas digunakan untuk mengobati beragam komplikasi penyakit yang saya alami sejak tahun 1982. Ketika obat tidak lagi dapat menyembuhkan penyakit, olah pernapasan dan musik menjadi begitu berperan terhadap pengobatan saya.
Mendengarkan musik di kala sakit akan menimbulkan daya rangsang bagi motivasi dan sugesti diri. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan semangat dan keyakinan saya untuk segera sembuh. Hasilnya tidak sia-sia. Dengan mendengarkan musik, hati menjadi bahagia dan pikiran lebih tenang. Keadaan ini membuat saya optimis bahwa sakit saya bisa disembuhkan.
Tingkatkan Vibrasi Suara
Menurut Dr. J. Goldman pendiri Sound Healers Association di Colorado, AS., menyatakan bahwa musik dan bunyi-bunyian dapat merangsang kondisi fisik dan psikis. Tubuh sendiri mempunyai frekuensi dan vibrasi yang unik.
Penyakit bisa terjadi bila ada kontra vibrasi dalam tubuh. Suara menurutnya, bisa digunakan untuk mengubah frekuensi yang tidak harmonis menjadi harmonis kembali.
Itu sebabnya, dalam pengamatan Dr. Goldman, musik bukan sekadar bunyi-bunyian yang harmonis saja. Sebab, musik juga meningkatkan gelombang vibrasi suara yang berpengaruh terhadap kesehatan.
Hal ini dikarenakan musik membawa irama internal tubuh ke kondisi seimbang. Dengan begitu, musik dapat menghadirkan getaran udara yang harmonis dan bertindak sebagai penyeimbang ion positif dan negatif.
Harmoni musik yang setara dengan irama internal tubuh akan memberikan kesan menyenangkan pada seseorang. Contohnya saja, apabila lagu Bintang Kecil diperdengarkan akan menimbulkan rasa ceria dalam hati seseorang. Sebaliknya, bila mendengar lagu Mama, rasa haru akan terasa dalam diri individu.
Semua ini disebabkan vibrasi yang dihasilkan dari musik. Vibrasi dan harmoni yang digunakan dengan tepat akan membuat pendengar merasa nyaman, tenang, dan bahagia.
Hal senada juga diucapkan oleh DR. Andrew Weil dari Program Pengobatan Integratif Universitas Arizona, AS. Menurutnya, musik merupakan karunia getaran penyembuhan. Terapi ini, dikatakan DR Andrew, juga dapat dikombinasi dengan perawatan alternatif dan holistik lainnya seperti jamu, visualisasi, refleksi, dan lain-lain. Metode ini sangat bermanfaat, terutama pada kasus psikologis.
Saya pernah memperdengarkan lagu Setangkai Bunga yang dinyanyikan Hasnah Thahar kepada pasien penyakit jantung dan depresi. Mulanya saya hanya memberi prana, meditasi, dan jamu kepada pasien tersebut. Namun, begitu diperdengarkan lagu tersebut, proses penyembuhannya menjadi lebih cepat.
Memberi Semangat
Musik memang menjadi obat yang sangat indah. Secara tidak langsung, musik dapat menyentuh emosi mendalam pada jiwa setiap orang. Itu sebabnya, menurut Drs. H. As'ad, SU, dari Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, sungguh mengherankan bila ada orang yang tidak menyenangi lagu.
Mendengarkan lagu atau musik sebenarnya membuat orang menjadi lebih manusiawi, selain juga akan mempermudah masalah komunikasi. Lagu favorit misalnya, dapat menghubungkan manusia dengan kenangan dan berbagai tahapan hidupnya.
Sebenarnya musik sebagai bagian pengobatan sudah ada dalam kehidupan manusia sejak lama. Para pengobat, baik medis maupun nonmedis, banyak menggunakan lagu untuk membuat pengobatan spiritual karena sifatnya yang universal, hampir semua agama menggunakan musik sebagai pengobatan spiritual.
Para pengobat alternatif, terutama suku Indian, membacakan mantera dengan bersenandung. Pendeta Hindu serta rahib Budha dari Tibet akan membunyikan instrumen dan mantera tertentu untuk masuk ke trans meditatif yang bertujuan pengobatan.
Hal ini, menurut mereka, akan membuat rasa sakit serta ketakutan para pasien menjadi berkurang. Pasien pun akan menjadi lebih tenang sehingga rasa optimis untuk sembuh menjadi lebih besar.
Melepasakan Penyakit
Para sufi juga mengenakan pengetahuan pengobatan dari Ibnu Sina, Ar-Razzi dan As-Sayuti. Menurut Syekh Ghulam Moinuddin dalam bukunya Sufi Healing, mereka melantunkan zikir yang berirama diiringi kendang seperti layaknya sebuah lagu. Hal ini merupakan praktik kesehatan fisik, pikiran, emosi, serta kesehatan jiwa. Zikir ini menimbulkan getaran dalam tubuh sehingga dapat menyembuhkan penyakit.
Efek yang sama juga ditimbulkan dari musik gereja, lagu Gregorian, serta puji-pujian yang dilantunkan oleh umat kristiani. Semua itu mempunyai efek vibrasi yang dapat membawa kesembuhan. Dengan puji-pujian tersebut, musik dapat membawa serta membantu seseorang melepaskan energi penyakit yang tersimpan dalam tubuhnya.
Musik dapat meningkatkan endorfin yang menyebabkan kekebalan tubuh meningkat. Selain itu, musik juga membantu menjernihkan pikiran seorang, membuat hati menjadi bahagia sehingga pikiran dan hati bisa berjalan. Tentu saja hal ini akan mengubah fisik dan emosi seseorang menjadi lebih positif.
Selamat mendengarkan musik !