MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI
Mengonsumsi temu lawak setiap hari dapat mencegah penyakit. Asalkan, itu dikonsumsi secara benar.
INDONESIA terkenal sebagai negara dengan kekayaan alam yang berlimpah. Tanahnya subur, makmur ijo royo-royo, dan gemah ripah loh jinawi. Salah satu kekayaan itu ialah beraneka ragam jenis tumbuhan yang bisa dimanfaatkan sebagai obat-obatan oleh para leluhur.
Dengan berangkat dari kekayaan alam dan warisan pengobatan yang bijak. Arijanto Jonosewojo bertekad terus mengembangkannya. Itu bukan tanpa alasan. Argumentasinya justru sangat kuat pada masa kekinian.
"Saya berharap dan terus berjuang, obat tradisional Indonesia diformalkan dalam praktik kesehatan dan kedokteran. Obat tradisional ini sangat cocok untuk mencegah sakit. Itu lebih mudah daripada harus mengobatinya," ujar Arijanto kepada Media Indonesia saat ditemui di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Berbagai pandangan ia pertimbangkan. Pertama, pengobatan tradisional sudah tidak asing dan lebih diterima masyarakat. Kedua, harganya pun lebih murah jika dibandingkan dngan obat modern. Ketiga, itu bisa memberdayakan petani, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
Obat tradisional Indonesia, kata Ariyanto, sudah membumi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Temu lawak, misalnya berkhasiat menghilangkan rasa haus dan memberikan kesegaran tubuh.
"Temu lawak itu temasuk hepatoprotektor yang dapat melindungi hati dari racun-racun. Makanya para orantua di masa dahulu, fisiknya tetap bugar karna fungsi organ hati di tubuhnya berfungsi dengan baik. Saat ini minuman seperti temulawak dibutuhkan karena dapat menetralisasikan racun-racun dari berbagai makanan yang banyak mengandung zat kimia," urai Arijanto.
Mengonsumsi temu lawak satu hingga dua botol setiap hari, jelas Arijanto dapat menyembuhkan kanker. Itu juga bisa dilakukan dengan metode-metode komplementer, yakni penggabungan ilmu kedokeran modern dan tradisional untuk pengobatannya.
Dari penelitiannya diketahui, temu lawak dapat menjaga kesegaran tubuh. Namun dalam perkembangannya, temu lawak dapat menghilangkan pegal linu, mengobati penyakit hepatitis (liver) dan menurunkan kadar kolesterol.
"Bukan hanya itu, dari hasil penelitian saya yang terakhir, ternyata temu dapat digunakan untuk mengobati sakit kanker, terutama yang diambil dari curcumanoid (sarinya) Namun untuk penderita kanker yang sudah terlanjur tersebut harus menggunakan metode komplementer atau penggabungan modern dan tradisonal untuk pengobatannya," terang pria yang sudah meneliti 12 temuan obat tradisional itu.
Menurut Kepala Poli Obat Tradisional Indonesia (OTI) di RSUD Soetomo Surabaya itu, orang yang menderita kanker akut tetap melakukan pengobatan modern. Namun dalam perkembangannya, itu bisa disubstitusi dengan obat tradisional agar tidak mengalami mengalami ketergantungan dengan kimiawi.