PENDERITA HIPERTENSI LEBIH BANYAK DI DESA
DATA Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 terkait prevalensi hipertensi menunjukkan fakta unik. Tercatat penderita hipertensi di wilayah perdesaan mencapai 32,2%. Jumlah itu jauh lebih tinggi daripada persentase penderita hipertensi di perkotaan yang berjumlah 14,1%.
"Penderita hipertensi di desa lebih banyak dibanding di kota. Itu aneh, tekanan hidup dan stres padahal lebih rendah. Kita masih selidiki penyebabnya," ujar Direktur Pengendalian Penyakit tidak Menular Kementerian Kesehatan Ekowati Rahajeng, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Secara keseluruhan, lanjut Ekowati, Riskesdas itu memperkirakan 25% dari total penduduk Indonesia di atas usia 18 tahun menderita penyakit hipertensi. Dari total persentase itu, diperkirakan hanya 10% yang menyadari dirinya mengidap penyakit itu. Imbasnya, hanya sedikit penderita hipertensi di Indonesia yang mendapatkan pengobatan tepat.
"Lantaran tidak mendapatkan penanganan secara smestinya, tidak jarang penyakit hipertensi memicu terjadinya komplikasi stroke dan gagal ginjal yang berujung pada kematian pasien," imbuh Ekowati.
Karena itu, sosialisasi perlunya memeriksakan tensi darah secara rutin harus terus dilakukan. "Hipertensi skala dini kerap tidak bergejala."
Pada kesempatan sama, Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan UI Hasbullah Thabrany menganjurkan agar masyarakat banyak mengonsumsi buah dan sayur untuk mencegah hipertensi. (Tlc/H-3)