ALICE NORIN IKHLASKAN RAHIM

Hari yang ditunggu-tunggu aktris Alice Norin akhirnya tiba juga. Rabu 9 September lalu, dia melahirkan anak ke dua yang berjenis kelamin perempuan. Bayi dengan berat 2.751 gram dan panjang 46 sentimeter itu diberi nama Alana Naira Lawi.

Rasa syukur pun diungkapkan Alice di laman Instagram-nya. Perempuan 33 tahun itu mengunggah fotonya yang baru melahirkan, dengan bayi Alana di dekatnya.

"Alhamdulillah atas izin-Nya, proses kelahiran Alana berjalan baik, dan kita berdua dalam keadaan yang sehat. Terima kasih atas semua doanya," tulis Alice, Jumat (11/9) lalu.

Dalam unggahan itu, Alice juga mengungkapkan bahwa banyak perjuangan yang harus dia lalui saat melahirkan Alana. Dia berjanji akan menceritakan semua setelah kondisinya pulih. 

Cobaan Berat

Dua hari kemudian, janji itu pun ditepati. Ternyata Alice mengalami cobaan yang luar biasa berat. Saat melahirkan Alana, dia  mengalami perdarahan hebat hingga kehilangan tiga liter darah dan mengharuskannya masuk ICU selama dua hari. 

Itu karena Alice mengalami kondisi yang disebut Placenta Previa Totalis Accreta (PPTA). Kondisi  di mana plasenta menutup jalan lahir dan pembuluh darahnya tumbuh terlalu dalam pada dinding rahim. Kondisi itu berisiko tinggi menyebabkan perdarahan.

Ya, Alice adalah Placenta Previa Totalis Accreta Survivor. Dia berhasil mengalahkan kondisi yang sangat membahayakan itu.

Diungkapkan Alice, kehamilan ke duanya memang berbeda dengan yang pertama. Saat hamil kedua, dia mengalami morning sickness parah, bahkan sempat perdarahan hebat pada trisemester pertama. Namun saat itu belum diketahui penyebabnya.

Baru ketika usia kehamilannya menjelang enam bulan, diketahui bila Alice mengalami kondisi PPTA. "Dari hasil USG, awalnya ketahuan kalau aku ada placenta previa," ungkap Alice saat jumpa pers melalui Zoom, Rabu (16/9).

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih detail, Alice bukan hanya mengalami placenta previa, tapi juga accreta. Kondisi itu sangat jarang terjadi. 

"Placenta accreta adalah kelainan di mana pembuluh darah plasentanya masuk terlalu dalam bagian rahim. Bahkan bisa menempel ke organ tubuh lain. Untuk kasusku, placentanya menempel pada kantung kemih," terangnya.

Dengan kondisi placenta accreta, Alice berisiko mengalami perdarahan  saat melahirkan. Sebab placenta yang normalnya akan terlepas dari dinding rahim, pada kondisi PPTA sebagian atau seluruhnya bisa tetap melekat. Kondisi itu memungkinkan terjadinya pengangkatan rahim. 

Mendengar penjelasan dokter seperti itu, Alice langsung down. "Waktu dikasih tahu ada kemungkinan rahimku diangkat, bikin aku nangis seharian. Walaupun di kemudian hari nggak tahu mau punya anak lagi atau nggak, tapi dengar ada organ kita mau diangkat itu rasanya sedih banget" beber Alice, dengan suara tercekat

Banyak Dokter

Meski harus menghadapi kenyataan yang berat, Alice bersyukur mengetahui kondisi PPTA yang dialaminya sejak awal. Sebab, menurut dokternya, kondisi itu sangat sulit didiagnosis dan baru ketahuan saat melahirkan. 

"Itu karena USG hanya bisa melihat kondisi bagian depan. Nggak bisa melihat bagian belakang janin. "Makanya semua dokter bilang, itu nggak akan ketahuan sampai saat persalinan," ujar perempuan kelahiran Norwegia, 21 Juni 1987 itu.

Karena sudah mengetahui sejak awal, Alice pun berusaha menyiapkan fisik dan mentalnya untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Bukan hanya berkonsultasi dengan satu dokter kandungan tetapi banyak.

"Jumlah dokternya nggak kehitung, karena aku butuh second opinion untuk cari solusi. Bisa saja satu dokter nggak bisa ngedeteksi, dokter lain bisa. Jadi aku sengaja konsultasi ke banyak dokter," ungkap perempuan yang bermain dalam film Ketika Cinta Bertasbih itu.

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar