AGAR NASI TAK BIKIN GEMUK

Banyak orang mengurangi asupan nasi, bahkan tak mengonsumsinya sama sekali karena ingin langsing tepatkah cara ini? Berikut penjelasan ahli gizi Dr dr. Sri Adiningsih M.S.M.C.N

Nasi merupakan sumber karbohidrat yang dibutuhkan tubuh untuk energi. Selanjutnya karbo akan diolah menjadi gula darah. Kemudian gula darah diubah menjadi energi saat beraktivitas.

Apabila gula darah tidak segera digunakan maka akan disimpan jadi cadangan energi. Selain dalama gula darah, cadangan energi juga disimpan dalam bentuk lemak di usus, jaringan badan, sel dan di otot (dalam bentuk protein). 

Saat gula darah berkurang karena aktivitas tinggi, maka secara otomatis simpanan energi dalam lemak dan sel akan diambil sebagai tambahan. 

Nah, jika dalam ke tiga tempat tersebut habis. Maka yang dipecah adalah simpanan dalam otot. Inilah yang berbahaya. 

Cadangan energi di otot berbentuk protein, sehingga saat diambil bisa merusak struktur jaringan otot. Efeknya, seseorang  lebih sering merasa kelaparan, cepat lelah, lemas, dan sistem kekebalan tubuh menurun.

Lantas, mengapa banyak orang jadi gemuk karena makan nasi? Ini terjadi karena energi yang masuk lebih besar ketimbang yang keluar. Sisanya disimpan dan menumpuk menjadi lemak penyebab kegemukan.

Jadi sebaiknya, tetap konsumsi karbo. Tapi perhatikan jumlah, waktu tepat mengonsumsi dan jenisnya.

Berapakah porsi nasi yang sebaiknya dikonsumsi agar tidak bikin gemuk? Sekarang orang lebih banyak bekerja menggunakan otak daripada otot. Maka kebutuhan karbohidrat per hari juga berbeda. 

Seseorang dalam kondisi sehat (tidak sedang berdiet), perlu 50-60 persen karbohidrat dari total makanan  yang dikonsumsi. Perlu diingat, karbohdirat ini tidak hanya dari konsumsi nasi.

Tapi juga dari bahan lain. Sedangkan orang yang berdiet, hanya butuh 30 persen karbohidrat dari semua jenis makanan yang dikonsumsi termasuk karbohidrat dari nasi. 

Porsi, Waktu & Jenis

Perhatikan gambar healthy eating plate dari Harvard School of Public Health and Harvard Medical School di atas. Porsi makanan dalam piring tersebut sekarang banyak digunakan sebagai patokan konsumsi harian yang benar.  

Dalam satu piring datar, komposisi nasi untuk non diet adalah 2/3 dari setengah bagian piring. Sisanya adalah lauk. Kemudian 1/2 bagian piring lagi berisi sayuran dan buah. Sedangkan pelaku diet, porsi nasi hanya 1/3 dari setengah piring. Sisanya, lauk, sayuran dan buah. 

Karena karbohidrat tidak hanya terdapat dalam nasi, maka nasi bisa diganti dengan jenis karbo lain. Atau campur dengan sumber karbo lain yang lebih kaya nutrisi dan vitamin.

Bahan tinggi karbo yang bisa mengganti nasi atau bisa dikombinasikan dengan nasi, misalnya: beras merah, pasta berbahan gandum utuh, kentang, jagung, singkong, ubi, sorgum dan oatmeal.

Selain jumlah dan jenis karbohdirat, waktu tepat mengonsumsi perlu diperhatikan. Jam konsumsi nasi yang tepat, dirumuskan dalam 717. Awali saat sarapan pada pukul 7 pagi. Enam jam kemudian, tepat pukul 1 siang adalah konsumsi ke dua. Terakhir, konsumsi nasi adalah pukul 7 malam (saat makan malam).  

Dr. dr. Sri  Adiningsih M.S.M.C.N   

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar