PENTINGNYA SARAPAN DAN AKTIVITAS FISIK BAGI ANAK
SUDAH sembilan bulan anak-anak melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Ada banyak perubahan yang terjadi selama pandemi ini selain anak melakukan PJJ.
Bila biasanya pagi hari adalah waktu yang sibuk untuk membangunkan, sarapan, dan membawa bekal. Saat ini kesibukan orangtua berbeda. Tidak tertumpu pada pagi hari saja. Bahkan bisa sepanjang hari.
Sementara anak-anak, dengan PJJ juga tidak diburu-buru untuk mempersiapkan sekolah karena tidak mandi pun anak-anak bisa PJJ.
Kendati demikian, kesibukan orangtua juga tidak berkurang walaupun anak-anak bisa PJJ di rumah. Sementara bagi anak-anak, tantangan sekolah melalui PJJ juga tidak mudah.
Tidak mudah bagi saya untuk membagi waktu antara melakukan work from home sekaligus menemani tiga anak belajar dari rumah. Kegiatan pembelajaran jarak jauh selama pandemi cukup menyita energi dan konsentrasi anak-anak, sehingga saya merasa perlu untuk mempersiapkan asupan zat gizi yang seimbang terutama saat sarapan untuk mengawali hari dengan semangat," ujar Donna Agnesia.
Ahli gizi Dr. Rita Ramayulis DCN, M. Kes menjelaskan sekolah melalui PJJ juga membebani otak anak.
Ia menjelaskan, ruang kelas virtual lebih membebani otak anak. Berikut alasannya: pertama, anak harus lebih fokus untuk bisa menangkap pesan (dari suara) yang disampaikan oleh guru dan temannya.
Kedua, anak membutuhkan tenaga lebih besar untuk bisa memahami bahasa non verbal guru dan temannya. Ketiga, anak selalu merasa diawasi oleh guru dan semua temannya dari kamera dengan posisi on. Keempat, anak tidak dapat membedakan waktu sekolah dan bermain karena dilakukan pada satu tempat.
Kondisi PJJ yang dapat membebani otak tersebut harus didukung zat gizi. Zat gizi yang dibutuhkan untuk kerja otak di antaranya glukosa, yang merupakan sumber energi otak.
Pentingnya Sarapan
Walaupun segala aktivitas dilakukan di rumah, namun sarapan tidak boleh ditinggalkan. Pasalnya tantangan PJJ juga tak kalah dengan pembelajaran tatap muka di sekolah. Anak-anak membutuhkan asupan yang optimal agar PJJ bisa berlangsung optimal.
Business Executive Officer Nestle Breaktfast Cereals Indonesia, Alaa Shaaban mengatakan selama pandemi Covid-19, anak-anak melakukan PJJ, dan rata-rata siswa menghabiskan 5 sampai 7 jam belajar secara daring. Karenanya mereka perlu selalu fokus dan berkonsentrasi agar tetap dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
Dampak penggunaan teknologi yang berlebihan dapat menyebabkan pola makan yang tidak teratur dan tidak sehat.
Orangtua perlu memahami bagaimana dapat membantu anak-anak agar fokus pada pembelajaran daring mereka setiap hari, dengan menyediakan dan memahami pentingnya asupan gizi seimbang dan teratur, yang dimulai dengan sarapan, dan meluangkan waktu untuk mengajak anak-anak mempunyai gaya hidup sehat dan aktif, guna membantu anak-anak fokus, dan bersemangat selama waktu belajar.
Ahli gizi Dr. Rita Ramayulis CN, M. Kes menjelaskan, saat tidur anak menggunakan banyak energinya untuk pembentukan hormon pertumbuhan yang akan bertugas merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak serta meregenerasi berbagai sel. Akan terjadi penurunan kadar glukosa darah yang signifikan setelah lima jam tidak makan.
Glukosa sangat penting sebagai sumber energi otak. Vitamin B1, B2, B3, B6 sebagai metabolisme energi untuk siap digunakan otak dan fungsi normal sebagai sistem syaraf.
Asam folat (vitamin B9) untuk menbangun alat transpor oksigen dan zat gizi ke otak meningkatkan perkembangan syaraf otak dan motorik anak.
Selain itu zat besi untuk membangun alat transpor oksigen dan zat gizi ke otak serta meningkatkan perkembangan fungsi normal kognitif dan kesehatan mental.
Penulis buku-buku bidang gizi dan pangan ini mengatakan, salah satu sumber gizi yang penting adalah serealia utuh, karena serealia utuh masih memiliki keseluruhan tiga lapisan (kulit, endosperma, dan inti) yang mengandung lebih banyak serat, vitamin B, karbohidrat dan protein. Vitamin B dan zat besi juga berperan penting dalam membantu mengoptimalkan fungsi organ dan jaringan tubuh anak, karenanya sangat dianjurkan untuk diberikan dalam menu makanan dan minuman sehari-hari pada anak.
Kombinasi vitamin B (B2, B3, B6, B9) membantu proses metabolisme energi sedangkan zat besi merupakan komponen hemoglobin yang membawa oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh termasuk otak.
Ia juga mengingatkan, walaupun di rumah saja, anak harus tetap sarapan. Bila anak tidak sarapan akan menyebabkan anak tidak mempunyai energi dan zat gizi yang cukup untuk mendukung proses belajarnya.
Selain itu akan berpengaruh terhadap indeks masa tubuh pada anak-anak di Hong Kong (Tin et al, 2011), tidak sarapan lebih berisiko gemuk dibandingkan makan malam menjelang tidur (Watanabe et al. 2014).
"Atur pemberian makan anak dengan baik untuk tercapainya kualitas belajar online anak. Disiplin jadwal makan, dengan sarapan, selingan pukul 10.00, makan siang, selingan sore, dan makan malam" kata Rita, belum lama ini.
Aktivitas Fisik
Melakukan aktivitas fisik bagi anak saat pandemi Covid-19 juga punya tantangan tersendiri. Orangtua harus kreatif mengajak anak tetap melakukan aktivitas fisik walaupun di rumah saja. Mengingat pentingnya aktivitas fisik untuk anak. Apalagi ada hubungan yang erat antara aktivitas fisik dan kesehatan anak.
Berikut hubungan aktivitas fisik dan kesehatan pencernaan, pertama, setiap aktivitas fisik akan menstimulasi aktivitas di dalam saluran pencernaan, sehingga anak bisa mencerna makanan dengan baik.
Kedua, terjadi peningkatan metabolisme energi untuk melawan proses inflamasi (peradangan) kronis. Ketiga, meningkatkan hormon endorphin yang mempengaruhi mood anak (mood jelek berhubungan dengan kehidupan microbiota baik. (lis)