GANGGUAN KESUBURAN BUKAN KETURUNAN

Pertanyaan Ny W, Bekasi,
Saya (26 tahun) dan suami (35 tahun), telah menikah selama 1 tahun dan belum dikaruniai anak. Memasuki usia pernikahan 9 bulan, kami mulai berkonsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Beberapa pemeriksaan telah kami jalani, seperti fisioterapi diathermi dan hidrotubasi. Hasilnya normal, tetapi saya belum hamil juga.

Apa sebenarnya yang menghambat kehamilan? Apakah faktor keturunan berpengaruh?

Jawaban dokter spesialis kebidanan dan kandungan Siti Dhyanti Wishnuwardhani,
Terjadinya masalah infertil atau belum mendapatkan keturunan pada sepasang suami-istri, dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang terdapat pada pihak istri, faktor yang terdapat pada pihak suami, ataupun pada keduanya sebagai satu pasangan biologis. Adapun penyebab infertilitas pada pihak istri adalah: 1. Masalah hubungan seksual (sanggama); 2. Masalah vagina (liang vagina); 3. Masalah serviks (leher rahim); 4. Masalah uterus (rahim); 5. Masalah tuba (saluran telur); 6. Masalah ovarium (indung telur); 7. Masalah peritoneum (selaput lendir rongga perut); 8. Masalah imunologik; 9. Penyebabnya tidak jelas. Sedangkan pada pihak suami, perlu dikaji adanya masalah pada ejakulasi, masalah pada sperma dan lain-lain.

Bila dari pemeriksaan masing-masing pihak istri maupun suami tidak dijumpai kelainan, masalah imunologi mungkin terjadi pada pertemuan sperma dengan lendir serviks yang tidak sesuai. Untuk mengetahui atau mencari kemungkinan penyebab dari belum hamilnya sepasang suami istri, tentu diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan yang seksama, sebelum menentukan pengobatan.

Dari keluhan cerita Anda, masih terdapat beberapa masalah yang belum dikaji, yaitu kondisi rahim, hormonal yang kurang mendukung terjadinya kehamilan, peranan faktor imunologi pada pertemuan sperma dengan lendir serviks, adanya infeksi subklinik seperti toksoplasmosis, dan lain-lain. Untuk itu diperlukan pemeriksaan baik laboratoris maupun tindakan operasi seperti histeroskopi (peneropongan rongga rahim melalui vagina) dan laparoskopi (peneropongan organ-organ reproduksi melalui dinding perut). Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut akan lebih baik bila dilakukan oleh beberapa dokter yang ahli dan terampil dalam bidangnya, yang bekerja dalam satu tim.

Pengelolaan kasus infertilitas sedemikian rupa umumnya hanya dilakukan di rumah sakit. Oleh sebab itu, saya anjurkan kepada Anda untuk menghubungi rumah sakit terdekat yang memberikan pelayanan khusus bagi kasus infertilitas. Bila Anda tidak berkeberatan untuk berkonsultasi di Jakarta, datanglah ke Poliklinik Infertilitas Bagian Kebidanan dan Kandungan RS dr Cipto Mangunkusumo, atau ke RS Anak dan Bersalin Harapan Kita.

Infertilitas tidak berkaitan dengan faktor keturunan dari salah satu pihak, tetapi merupakan masalah satu pasangan biologis. Pemeriksaan yang dilakukan sebaiknya berdasarkan perencanaan dokter yang menangani permasalahan Anda, sehingga dapat terlaksana secara efektif dan efisien.

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar