HAID TIDAK TERATUR & KESUBURAN

Pertanyaan Ny S - Maluku,

Dua tahun belakangan ini saya mengalami gangguan datangnya haid yang tidak teratur. Kadang-kadang tiga bulan atau dua bulan sekali. Hari pertama haid juga selalu disertai rasa sakit di bagian bawah perut dan cukup menyiksa. 

Keadaan tersebut tidak berubah setelah saya menikah lima bulan lalu. Haid baru keluar lagi setelah tiga bulan pernikahan, padahal beberapa bulan sebelumnya sudah mulai teratur datang tiap bulan. Perlu dokter ketahui juga bahwa sejak pertama kali mendapat haid saya mengalami keputihan. 

Yang ingin saya ketahui, apakah ketidakteraturan mendapat haid ini adalah yang menjadi penyebab saya tidak bisa hamil sampai sekarang? Bagaimana dengan keputihan? Apakah bisa diobati? Mohon saran. Terima kasih. 

Jawaban dokter kebidanan dan kandungan Siti Dhyanti Wisnuwardhani,

Berdasarkan data yang Anda sampaikan, dapat saya rangkum bahwa Anda mengalami beberapa masalah berkaitan dengan alat reproduksi Anda, yaitu: keputihan yang kronik, nyeri pelvik pada saat haid (dismenorea), haid tidak teratur dan kekhawatiran akan terjadinya infertilitas atau sulit untuk mendapatkan keturunan. 

Tentu untuk memastikan kondisi atau kelainan yang Anda alami perlu dilakukan pemeriksaan secara cermat dimulai dengan wawancara, Pemeriksaan fisik umum dan pemeriksaan fisik khusus organ reproduksi, pemeriksaan laboratorium khususnya analisis hormonal, pemeriksaan USG, bahkan mungkin pemeriksaan laparoskopi (operasi peneropongan ke dalam daerah panggul untuk melihat kondisi organ reproduksi). Keputihan yang patologik dapat diatasi dengan terlebih dahulu mengidentifikasi penyebabnya dan kemudian mengatasi penyebab tersebut. 

Demikian pula dismenorea, haid yang tidak teratur, dan infertilitas perlu diidentifikasi dahulu  kemungkinan penyebabnya cukup banyak dan dapat bervariasi lebih dari satu penyebab. Misalnya, keputihan dapat disebabkan oleh infeksi, polip, alergi, dan lain-lain. Dismenorea dapat disebabkan endometriosis, infeksi dan lain-lain. Haid yang tidak teratur dapat timbul karena gangguan ovulasi *pelepasan sel telur dari indungnya/ovarium) yang disebabkan gangguan pada ovarium atau mungkin pada pusat susunan syaraf dan kelenjar di otak.

Seorang wanita yang mengalami haid tidak teratur, bila mengalami ovulasi dan pada saat subur tersebut terjadi sanggama, dapat saja mengalami kehamilan. Dengan catatan, bagian organ reproduksi lainnya dan sperma suami dalam kondisi baik. Bila dibandingkan dengan seorang istri yang haidnya teratur, dan berovulasi, memang kemungkinan untuk terjadi kehamilan lebih  mudah pada seorang yang haidnya teratur. Hal ini terjadi karena pada haid yang teratur biasanya terjadi ovulasi dan lebih mudah diketahui atau diperhitungkan kapan terjadinya masa subur, sedangkan seorang yang haidnya tidak teratur sulit untuk mendeteksi kapan saat masa subur untuk dapat melakukan sanggama yang efektif agar terjadi kehamilan.

Untuk mengatasi masalah Anda berkonsultasilah pada dokter spesialis kandungan terdekat. 

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar