TULARKAN GAYA HIDUP ORGANIK LEWAT KOMUNITAS
Kata "organik" saat ini sudah semakin lekat dalam kehidupan kita. Nah, jika tertarik Anda juga bisa memulainya dari halaman rumah sendiri. Seperti yang dilakukan sejumlah komunitas organik di tiga kota ini.
FAM Organic Bandung
Mengisi masa pensiun dengan kegiatan penuh manfaat sekaligus merekatkan hubungan suami istri adalah rencana yang dimiliki pasangan Soeparwan Soeleman (54 tahun) dan Donor Rahayu (51 tahun) sejak beberapa tahun silam. Hingga akhirnya keputusan membuat ecopreneurship bernama FAM Organic di Gegerkalong Bandung.
FAM Organic menitikberatkan perhatian pada daerah pedesaan juga perkotaan. "Di pedesaan kami bertanam organik yang sifatnya lebih komersil karena hasil panennya dijual di supermarket dan restoran. Sementara untuk daerah kota atau urban, kami punya program 'Halaman Organik', yaitu menanam halaman rumah dengan sayuran, herbal, atau buah, tapi secara organik. Tujuannya tentu memberi makanan sehat untuk keluarga sekaligus menyehatkan lingkungan," paparnya.
Ibarat showcase, halaman rumah Soeparwan dan Donor dipenuhi rupa-rupa jenis tanaman yang senantiasa segar. Bahkan, Donor memanfaatkan sayur-mayur di halaman rumahnya untuk membuat masakan kesukaan anak-anaknya. Pasangan yang telah dikarunia tiga anak ini juga menyediakan benih, pot, hingga konsultasi seputar halaman organik ke setiap pelanggannya. "Intinya, kami membuat one stop shopping di sini. Ada barang, ada juga konsultasi. Jadi kalau ada yang mau memulai home gardening, mereka bisa datang ke sini dan kami bantu," papar Soeparwan yang pernah bekerja selama 25 tahun di bidang IT.
Tergoda Pestisida
Soeparwan memaparkan, prinsip pertama dari gaya hidup organik yaitu prinsip sehat. Dengan memelihara kesehatan tanah, maka lingkungan akan ikut sehat. "Ketika tanah itu ditanami, hasil tanamannya akan sehat, kan? Alhasil, yang mengonsumsi pun akan sehat. Nah agar tanah sehat, kita harus menghindarkan bahan-bahan berbahaya. Prinsip ini meliputi kesejahteraan fisik, sosial, mental, dan ekologi," tuturnya.
Prinsip kedua, prinsip ekologi. Berbeda dengan gaya bertanam konvensional yang menyeragamkan jenis tanaman pada satu hamparan, pertanian organik justru bersifat polikultur. Sehingga keanekaragaman hayati terbentuk dengan sendirinya. Ketiga, prinsip keadilan yang berarti setiap pihak harus bisa menerima karakter organik yang memang bentuknya tak selalu mulus dengan harga lebih tinggi.
Terakhir, prinsip kepedulian dan lingkungan yang menaruh perhatian pada masa mendatang. "Kita harus hati-hati memilih teknologi. Jangan sampai menguntungkan di masa kini tapi justru merusak dalam jangka panjang," tegasnya. Prinsip-prinsip itulah yang harus dilakukan secara sinergi demi mencapai slogan yang mereka usung, "Healthy Family, Healty Environment".
Uniknya, rasa antusias di awal merintis FAM Organic, ternyata harus mengalami benturan di bulan kelima. Rupanya ada yang berbeda dengan karakter hama di kebun organik yang ia miliki. Jika di awal bulan semuanya berjalan lancar sesuai yang diharapkan. "Pada bulan kelima hama-hama tanaman bikin frustasi.