Niat Menghibur Malah Bikin Stres

Pertanyaan Femmy, Jakarta: Saya (29) memiliki seorang ayah yang 6 bulan belakangan harus melakukan cuci darah rutin karena gagal ginjal. Sekarang, kondisi psikis beliau sedang drop, sehingga sering uring-uringan dan mudah terganggu oleh hal-hal kecil. Kami tahu ini adalah bagian dari kompensasi beliau yang mungkin merasa lelah fisik dan psikis. Tetapi, kata-kata menghibur, atau bantuan kami, terkadang menurut pengakuan beliau membuat dirinya makin stres. Kira-kira kata-kata seperti apa yang harus kami hindari, dan bagaimana seharusnya kami memperlakukan ayah kami ini? 

Jawaban Tuti Indra Fauziansyah: Pada dasarnya, ada tipe orang-orang tertentu yang tidak ingin dikasihani atau diperlakukan secara khusus karena sakitnya. Tipe orang seperti ini berharap agar lingkungan bersikap biasa saja dan lebih bersifat rasional sehingga tidak menempatkan penderita pada posisi pesakitan. Cobalah mencari berbagai informasi lain yang dapat membantu proses penyembuhan. Kalau hanya bergantung pada cuci darah, biasanya memakan waktu yang lama dan bisa memengaruhi kondisi emosi dan semangat pasien.

Diskusikan kondisi ayah Anda dengan  dokter. Pada saat beliau kontrol ke dokter, ada baiknya salah satu anaknya ikut untuk bisa lebih mengetahui kondisi ayahnya. Jangan sekali-kali menyikapi kondisi ayah Anda secara berlebihan, bersikaplah wajar dan tidak harus membahas penyakitnya saja. Tetap perlakukan ayah Anda sebagai kepala rumah tangga yang ingin dihargai dan dihormati, tidak hanya dikasihani. Kalaupun menjenguk ayah, sebaiknya tidak terlalu banyak bicara atau bertanya mengenai penyakitnya.  

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar