Perbesar Angka Ketahanan Hidup

Jangan buru-buru lega ketika tidak ada benjolan yang teraba di payudara. Untuk memastikan, periksa lebih teliti paling tidak setahun sekali.

Dewasa ini, semakin banyak perempuan yang sadar dengan kesehatan bagian tubuhnya, misalnya payudara. Hal ini, menurut dr. Felly Sahli, Sp. Rad, Koordinator Unit Radiodiagnostik MRCCC Siloam Hospitals, ditandai dengan banyaknya perempuan yang melakukan pemeriksaan payudara sejak awal dan rajin check up.

"Dengan majunya dunia kedokteran dan mudahnya mencari informasi di internet, semakin banyak perempuan yang sadar akan pentingnya kesehatan," pungkasnya. Namun, ia menambahkan, ada juga pasien datang dengan keluhan yang sudah masuk dalam kondisi parah. "Hal ini, ditenggarai karena rasa takut yang membuat pasien tersebut terus menunda pemeriksaan."

Felly menyarankan, idealnya minimal setiap tahun sekali perempuan melakukan kontrol dan follow up kesehatan payudaranya, terutama bagi perempuan berusia 35 tahun ke atas. "Apalagi jika sudah melakukan pemeriksaan payudara sendiri alias SADARI, lalu terasa ada benjolan atau sesuatu yang lebih keras di payudara. Ini artinya orang yang bersangkutan harus segera diperiksa."

Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan apakah benjolan yang teraba tersebut hanya jaringan lemak atau malah menjadi indikasi ke arah yang lebih parah.

Untuk memastikan kondisinya, ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan di rumah maupun di rumah sakit. Masing-masing jenis pemeriksaan memiliki kadar akurasi yang berbeda.  Apa saja? Simak penjelasan berikut.

1. SADARI singkatan dari Pemeriksaan Payudara sendiri, ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada payudara. 

SADARI dapat dilakukan sendiri di rumah setiap bulan. Idealnya, pemeriksaan mandiri ini dilakukan setelah haid selesai. Saat memeriksa, perhatikan apakah teraba benjolan atau penebalan kulit, perubahan ukuran dan bentuk payudara, pengerutan kulit, keluar cairan dari puting susu, atau nyeri? Biasanya, saat SADARI juga bisa terlihat indikasi benjolan di ketiak atau  di leher.

Menurut dr. Jeffry B.  Tenggara, Sp.PD, internist dari MRCCC Siloam Hospitals, beberapa pusat kesehatan di Amerika menyarankan untuk tak terlalu bergantung pada SADARI. "Karena seringkali laporannya justru terlambat. Terutama pada wanita yang ukuran payudaranya besar, benjolannya ada di dalam sehingga sukar diraba."

Akibatnya, karena tidak teraba ada benjolan, pasien merasa tidak perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut," Jadi awalnya dikira aman, begitu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata benjolannya sudah besar."

2. Mamografi

Pemeriksaan dengan sinar X ini sebaiknya mulai dilakukan pada perempuan berusia di 35-40 tahun ke atas. Pasalnya, pada usia tersebut, jaringannya termasuk kelenjar lemak. "Maka jika merasa pemeriksaan SADARI tidak memuaskan karena tidak teraba benjolannya, lakukan mamografi untuk memastikan apakah ada benjolan atau tidak. Lalu, dilihat lagi apakah benjolan itu jinak atau ganas,"  

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar