Whitening 'Memutihkan' Kulit Gelap
Kulit putih, bersih dan cemerlang sejak dulu hingga kini jadi dambaan wanita. Kosmetik pemutih kulit (skin whitening) pun laku keras di pasaran. Sebaiknya teliti dulu sebelum membeli. Hindari pemutih kulit yang mengandung merkuri atau hidroquinon.
Entah sejak kapan kulit putih jadi idola, tak ada yang tahu pasti. Sebaliknya, kulit sawo matang atau agak gelap menjadi anak tiri. Padahal, siapa sih yang bisa memilih warna kulit sejak masih dalam kandungan? Jadi mengapa mesti risau, jika kulit Anda misalnya, tak seputih dan semulus Amelia Vega, Miss Universe 2003?
Warna kulit sawo matang atau gelap yang dimusuhi sang empunya kulit, sebenarnya justru lebih tahan terhadap sinar matahari. Namun karena faktor kultur dan gencarnya iklan, terbentuklah konsep cantik bahwa yang cantik dan menarik itu yang berkulit putih bersih. Maka orang pun berlomba-lomba memutihkan kulitnya.
Namun, roda zaman terus berputar. Teknologi baru di bidang kecantikan dan perawatan kulit bermunculan. Bagi industri kosmetik, ini peluang menggiurkan. Mereka berlomba-lomba menciptakan produk-produk kosmetik pemutih kulit (whitening). Kaum hawa berkulit gelap pun kini bisa tersenyum puas dan tambah yakin akan penampilan dirinya.
Di pasar kini banyak dijual produk-produk pemutih kulit. Sebut saja Hazeline White, Nivea Visage Whitening Lotion, Oil of Olay Whitening Lotion. Ponds White Beauty Skin Light, Gizi Super Cream, dan sebagainya. Produk-produk pemutih tersebut menjanjkan kulit bisa lebih bersih dan cemerlang. Namun, merek produk tidaklah penting.
Waspadai Hidroquinon-Merkuri
Sebab, yang perlu dicermati adalah bahan dasar produk pemutih, cara menggunakan, dan efek sampingnya. Saat ini kosmetik pemutih yang paling banyak di pasar adalah yang mengandung hidroquinon. Zat kimia ini dianggap sebagai pemutih paling baik. Namun harus hati-hati, karena diserap tubuh, penggunaan dalam jangka panjang tak dianjurkan, kata dr. Meidi Haryati, SpKK dari Klinik Epiderma, kepada FARMAKOSINDO.