Teknik Pengobatan
Teknologi bedah jantung selalu mengalami kemajuan. Berikut beberapa teknik pengobatan penyakit jantung dan pembuluh darah yang dapat memperbaiki kualitas hidup penderita penyakit kardiovaskular.
Balonisasi Koroner
Dulu, penyempitan pembuluh koroner hanya bisa diatasi dengan tindakan operasi pintas koroner atau coronary artery by pass grafting (CABG). Sekarang ada pilihan lain yang disebut balonisasi koroner atau percutaneous transluminal coronary angioplasty (PTCA).
PTCA dilakukan dengan cara membuat tusukan pada kulit lipatan paha. Lewat tusukan ini dimasukkan kateter (selang kecil) ke dalam pembuluh arteri yang diteruskan ke muara pembuluh koroner sampai ke daerah penyempitan. Ke dalam kateter dimasukkan kawat penuntun dengan balon tertempel di ujungnya. Pada lokasi penyempitan, balon dikembangkan sampai pembuluh darah karoner melebar. Setelah itu balon dikeluarkan.
Bila penyempitan terlalu parah, pada pembuluh darah perlu dipasang alat penyangga. Alat ini disebut intracoronary stent, berupa per elastis terbuat dari baja anti karat. Stent dimasukkan ke pembuluh darah dengan teknik balonisasi.
Balonisasi dan pemasangan stent dianggap tidak efektif bila terlalu banyak pembuluh darah yang tersumbat. Solusi terbaik adalah operasi. "Dokter akan mencarikan pembuluh darah baru untuk mengganti yang dibuang. Misalkan, diambil, atau payudara pasien sendiri," ungkap Aulia.
Off Pump
Kemajuan teknologi memungkinkan para ahli bedah jantung melakukan operasi pintas koroner tanpa mesin pompa jantung (off pump CABG). Teknik ini diperkenalkan Prof. Federico J. Benetti dari Argentina dan baru dipraktikkan di dunia sekitar tahun 1999.
Sebelum ada teknik off-pump, sulit mengoperasi jantung dalam keadaan hidup. Sebab jantung terus-terusan bergerak. Dalam operasi, jantung 'dimatikan' sementara waktu. Fungsi jantung dialihkan pada mesin pompa jantung. Cara ini menimbulkan banyak efek samping, misalnya sel-sel hancur dan fungsi ginjal terganggu.
Dengan teknik off pump, jantung tetap dibiarkan hidup. Ada semacam alat seperti kaki gurita yang melokalisasi sebagian otot jantung untuk tidak bergerak, sementara bagian yang tidak dioperasi dibiarkan tetap berdenyut. Menurut Aulia, teknik off pump jauh lebih aman dan efisien. "Setidaknya, pasien bisa berhemat sekitar Rp 10 juta, karena tidak perlu lagi menyewa mesin pompa jantung.
Stem Cell Implantation
Sekarang ini, para ahli biologi molekular sedang mengembangkan teknik pengobatan jantung masa depan bernama stem cell. Teknik ini masih tahap riset dan diujicobakan di Jepang. Menurut Aulia, stem cell dapat mengembalikan fungsi jantung secara utuh. Teknik ini dilakukan dengan cara menyuntikkan sel induk ke dalam jaringan jantung yang sudah rusak, sehingga tumbuhlah jaringan baru yang sehat. "Jadi, nanti orang tidak perlu lagi melakukan transplantasi jantung," ujar Aulia.