'Chiropractic' Deteksi Penyakti Tulang Belakang

SEBARIS tulisan 'Chiropractic di Indonesia' melekat di pintu kaca tembus pandang  yang terletak di lantai satu gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ) itu. Ketika Media mendatangi tempat itu, Ahli Chiropractic dr Anthony Kingsley Dawson DC sedang sibuk melayani pasiennya. Dokter  dengan tinggi tubuh sekitar 80 cm itu menerangkan mengenai pengobatan chiropractic.

Sebelum menjelaskan lebih jauh apa itu chiropractic, ia meminta pasien berdiri. Tangannya mulai meraba kedua pundaknya. Ia pun meminta orang  itu merentangkan tangan kiri lurus sejajar dengan bahu. Kemudian dokter asing itu meminta agar pandangan kepala menengok ke kiri, dan menahan tangan kiri tetap lurus. Pria asal negeri Paman Sam itu menekan ke bawah tangan kiri. Tangan kiri yang direntangkan tidak goyah atau turun ke bawah. 

Dengan posisi sama, Dawson juga meminta si pasien mengarahkan pandangan wajah ke depan. Kembali dia menekan tangan kiri yang direntangkan. Kejadian sama terulang. Tangan kiri yang direntangkan tidak goyah dan tetap kokoh.

Namun, ketika wajah diminta menghadap ke kanan dan dokter chiropractic menekan tangan kiri lagi. Dengan mudah dan terasa lemas, tangan kiri yang direntangkan terjatuh ke bawah. Padahal si pasien  dengan sekuat tenaga mencoba menahan. Tetapi tetap sia-sia, tangan kiri yang direntangkan  tidak bisa bertahan saat ditekan ke bawah.   

'Anda bermasalah dengan tulang belakang  (spine)," kata Dawson sambil meminta duduk di kursi. Dengan posisi kepala menghadap ke depan. Dawson kembali beraksi. Dia memegang bagian dagu lalu menggerakkan dua kali ke arah kanan dan kiri. 'Krek'. Tulang leher bergeretak. 

Dawson kembali mengulang posisi terakhir, ia pun diminta merentangkan tangan kiri dan pandangan wajah ke kanan. Saat tangan kiri ditekan Dawson, tiba-tiba hal yang tidak terduga terjadi. Tangan kiri yang direntangkan tidak goyah dan terjatuh ke bawah kendati ditekan keras.

Dawson menjelaskan kata chiropractic sendiri berasal dari bahasa Yunani  chiropraktikos, artinya perawatan efektif dengan tangan. Karena chiropractic dalam pengobatan pasien tidak menggunakan obat, zat kimia lain serta bedah.

Dalam pengobatannya, para chiropractor (ahli chiropractic) menilai penyebab berbagai penyakit diawali ketidakmampuan tubuh untuk menyesuaikan dengan lingkungannya. 

Karen itu memahami seluk beluk tulang belakang merupakan kunci apa yang dilakukan dokter chiropractic.

Menurut Dawson tulang belakang adalah struktur kompleks yang terdiri dari otot yang saling berhubungan, ligamen, tulang sendi, dan jaringan sendi. Jika bagian dan struktur tulang itu bisa terluka dan terganggu.

Tulang belakang adalah bingkai yang menopang dan melindungi sumsum tulang belakang. Hampir seluruh saraf melalui sumsum tulang belakang dan keluar melalui pembukaan kecil  di tulang belakang yang menuju ke berbagai otot, organ-organ, tulang-tulang, dan bahkan ke jaringan kulit.

Susunan tulang belakang sendiri terdiri dari 24 tulang yang dapat digerakkan. Sebanyak 23 bantalan berfungsi sebagai penyerap  dan memungkinkan terjadinya pergerakan. Bantalan itu pun tersambung ke 12 pasang tulang iga dan ratusan jaringan ligamen dan otot.

Selain itu terdapat 31 pasang saraf yang terhubung ke tulang belakang. Dawson menambahkan, karena kompleksnya susunan tulang belakang, maka mudah terganggu. Terjatuh, salah saat mengangkat beban, stres, pergerakan tulang yang tidak seimbang yang berulang-ulang postur tubuh yang salah serta penyakit akan mengganggu tulang belakang. Area tulang belakang yang tidak bergerak normal menyebabkan subluxation.

Subluxation bisa menyebabkan sakit kepala, sakit tulang bagian belakang, pegal, nyeri otot (sendi), kaku, sulit berkonsentrasi, tidak bisa bernapas dengan lega, mudah terserang penyakit, dan tumit sepatu cepat aus tetapi antara kanan dan kiri tidak sama. Chiropractic yang dikembangkan Daniel David Palmer, sejak 1895 itu menganalisis tulang belakang yang terkena subluxation.

Bila ditemukan subluxatioan, maka akan dilakukan prosedur khusus yang dinamakan 'adjustment'.

Tetapi sebelum dilakukan adjustment pada tulang belakang  chiropractor perlu mengetahui sejarah pasien secara lengkap. Apakah dia pernah mengalami kecelakaan dan bagaimana pola hidupnya. Pengecekan yang lengkap ditambah dengan cek postur, analisis tulang spesifik. ortopedik, dan tes neurologis, electromyografy dan dan thermography, X-rays, juga dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kelurusan susunan tulang. 

X-rays membantu mendeteksi kemungkinan adanya penyakit lain yang tersembunyi," kata Dawson. (Drd/V-1)

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar