Kurkumin Berpotensi Obati Demam Berdarah
KUNYIT dan temulawak mungkin bisa dikembangkan menjadi obat demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya, hasil penelitian membuktikan kurkumin, senyawa yang banyak terdapat di kunyit dan temulawak, memiliki efek antivirus dan anti peradangan terhadap infeksi virus dengue.
Penelitian itu dilakukan Reni Herman dalam disertasi program doktornya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Melalui disertasi berjudul Efek Antivirus dan Antiiflamasi Senyawa Kurkumin terhadap Infeksi Virus Dengue, In Vitro, Reni meraih gelar doktor di bidang biomedik.
Penelitian in vitro yang dilakukan Reni menunjukkan kurkumin dapat menghambat replikasi (perbanyakan) virus dengue penyebab DBD. Selain itu, kurkumin mampu menekan produksi sitokin, mediator peradangan, serta menurunkan aktivasi sel endotel yang berpotensi untuk menimbulkan kebocoran plasma darah seperti pada kasus DBD berat.
Disimpulkan, kandungan kurkumin dapat menjadi bahan untuk terapi infeksi dengue. "Perlu kajian lebih mendalam terkait manfaat kurkumin untuk infeksi virus dengue, terutama menggunakan uji in vivo (pada manusia), baik untuk efek antiviral maupun antiinflamasi," kata Reni dalam sidang promosi doktoral di FKUI Jakarta, kemarin.
Menurut Reni, infeksi dengue masih menjadi masalah kesehatan yang besar. Hingga saat ini, baik vaksin maupun terapi yang spesifik untuk infeksi dengue belum tersedia. Menurut data WHO, pada 2004-2010 jumlah kasus DBD di Indonesia menempati urutan kedua setelah Brasil. (*/H-3)