Hormon Pigmentasi Kulit Bisa Meningkatkan Gairah Seksual

Seperti pria, gairah seksual wanita sering melorot. Menurut para peneliti, sekitar 30 persen wanita di Amerika Utara dan Eropa mengalami gangguan gairah seksual hipoaktif atau hypoactive sexual desire disorder (HSDD).

Untuk mencari pengobatan, peneliti kemudian melakukan pengujian terhadap efek obat PT-141 pada tikus betina. Para peneliti menyuntik tikus betina dengan PT-141 atau plasebo. Tikus tersebut kemudian ditempatkan satu ruangan dengan tikus jantan dan mengamati perilaku mereka.

Periset menemukan bahwa tikus betina yang menerima obat menunjukkan perilaku berbeda. Tikus betina yang mengalami peningkatan gairah seksual berusaha membangkitkan gairah seksual tikus jantan. Namun, obat tersebut tidak menimbulkan peningkatan perilaku secara umum dibandingkan dengan kelompok plasebo.

Hasil tersebut muncul dalam Proceedings of the National Academy of Sciences edisi online beberapa waktu lalu. Sebagai gambaran, PT-141 adalah sejenis obat yang mirip dengan hormon pigmentasi kulit. Hormon yang disebut sebagai hormon perangsang melanosit (MSH) ini diproduksi oleh otak. Hormon  estrogen akan meningkatkan kadar MSH. Ketika kadar estrogen tinggi, saat wanita mengalami ovulasi, akan terlihat peningkatan gairah seksual.

Para peneliti berharap riset lanjutan untuk obat tersebut. Selain untuk mengonfirmasi hasil yang didapat, mereka juga berharap bahwa obat tersebut bisa menjadi obat pertama yang dirancang khusus untuk mengatasi gangguan seksual pada perempuan.

Para peneliti mengatakan bahwa meski perilaku seksual dari tikus berbeda dengan manusia, hal ini mengindikasikan kalau penelitian tersebut penting untuk melihat kecocokan hasrat seksual pada perempuan. Saat ini, obat yang diteliti tersebut masih terus diselidiki untuk dijadikan alternatif bagi penderita disfungsi ereksi. @ die  

  

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar