Mengatasi Hilangnya Cairan Tubuh

SUDAH menjadi pengetahuan umum kalau cairan tubuh memiliki peran yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Cairan tubuh adalah cairan yang terdapat di dalam tubuh kita dan cairan tubuh ini memiliki persentase terbesar dibandingkan bagian tubuh yang lain. 

MUNGKIN kita tidak menyadari bahwa sekitar 80 persen dari tubuh seorang bayi terdiri dari cairan, sementara pada tubuh anak-anak jumlahnya sekitar 70 persen, dan pada orang dewasa jumlahnya mencapai 60 persen. Cairan dalam tubuh memiliki banyak fungsi. Selain sebagai "alat transportasi" zat makanan dalam tubuh, cairan tersebut juga berfungsi untuk menjaga dan mengontrol suhu tubuh dan sebagai tempat berlangsungnya reaksi kimia.

Pentingnya peranan air bagi tubuh dapat dilihat dari fakta berikut: tanpa makanan seseorang masih dapat bertahan hidup sekitar dua minggu, namun tanpa air seseorang hanya dapat bertahan hidup sekitar 1 minggu.

Dengan demikian, tak heran jika orang selalu dianjurkan untuk memerhatikan jumlah cairan yang ada, jangan sampai tubuh mengalami dehidrasi yang justru akan mengganggu keseimbangan metabolisme. Tubuh yang mengalami dehidrasi ditandai dengan beberapa hal, mulai dari tingkat yang paling ringan seperti haus, mulut dan bibir yang kering, tingkat sedang seperti kulit yang tidak kenyal, atau bahkan sampai ke tingkat yang paling tinggi seperti kulit pucat, mata cekung, dan ujung jari terasa dingin. 

Dan, jangan keliru dengan anggapan umum bahwa kekurangan cairan tubuh hanya terjadi saat kita melakukan aktivitas fisik yang berat di tengah terik matahari. Memang pada saat demikian, keluarnya cairan tubuh sangat nyata, yaitu melalui peluh yang mengucur. Namun, jangan dikira bahwa saat tubuh tidak berkeringat, tidak ada cairan tubuh yang keluar. Untuk diketahui, saat pekerjaan dalam ruangan berpendingin udara pun sebenarnya kita kehilangan cairan tubuh. Begitu pula saat sedang tidur, sedang sedih atau gembira, dan bahkan saat kuyup kehujanan - tubuh tetap kehilangan cairan. Singkatnya, kehilangan cairan tubuh terjadi pada segala kondisi.

Isotonik

Sebenarnya tidak sulit mengatasi kekurangan cairan tubuh ini, yaitu dengan meminum air.  Berbicara tentang kecukupan air, umum diketahui dibutuhkan sekitar dua liter atau delapan gelas air dalam sehari untuk menggantikan cairan yang keluar melalui keringat, urin, kotoran. Di daerah panas, di mana keringat lebih banyak keluar, air yang dikonsumsi harus lebih banyak ketimbang berada di daerah dingin.

Namun, persoalannya tidak sesederhana itu. Banyak orang biasanya langsung menyambar segelas atau bahkan sebotol air es untuk melepas rasa dahaganya - bahkan tak sedikit dari mereka yang menenggak minuman soda dingin. Ia merasa bahwa dengan meminum air persoalannya selesai, tanpa peduli apakah kadar minuman itu dapat menggantikan cairan tubuh (elektrolit) yang terdapat dalam tubuh atau tidak.

Perkara mengganti cairan tubuh yang hilang dengan cepat tidaklah cukup hanya dengan air mengingat cairan tubuh bukan air biasa, ia mengandung elektrolit dan bersifat basa (alkaline) dengan kandungan antara lain Natrium (Na+), Kalium (K+), Kalsium (Ca2+), Klor (Cl-) yang dibutuhkan manusia agar organ-organ tubuhnya bisa berfungsi dengan baik.

Mengingat fungsinya yang vital untuk mengangkut dan menyerap zat-zat gizi dalam darah, membantu proses pencernaan, berperan dalam metabolisme tubuh, menjaga temperatur tubuh, serta menjaga kelembapan kulit dan lain-lain, tubuh memerlukan cairan pengganti yang dapat secara cepat dan tepat diserap oleh sel-sel tubuh kita. Oleh karena itulah minuman isotonik dibutuhkan, apalagi kalau mengingat setiap hari sekitar 2.500 ml cairan tubuh kita yang berisi ion-ion akan dikeluarkan dari tubuh kita, baik melalui air seni (1.500 ml), keringat dan pernapasan (900 ml), dan buang air besar (100ml).

Minuman ini disebut isotonik sebab dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah manusia sehingga minuman ini dengan segera bisa langsung diserap oleh tubuh manusia, seperti Pocari Sweat yang memiliki komposisi elektrolit seimbang dan mirip dengan cairan tubuh.   

Dengan komposisi tersebut maka wajar kalau ia lebih cepat diserap oleh tubuh dan otomatis lebih efektif saat mengganti cairan yang hilang. Terlebih Pocari Sweat tidak mengandung soda atau kafein, bahan pemanis buatan, dan pengawet makanan yang dalam jangka panjang dikhawatirkan dapat berakibat buruk pada kesehatan.

Pocari Sweat hanya menggunakan gula pasir (untuk pemanisnya). Sementara itu larutan Pocari Sweat harus melewati proses pasteurisasi karena faktor penyebab kebusukan adalah bakteri pembusuk yang hidup dengan oksigen. Dengan langkah tersebut maka bakteri pembusuk yang mungkin ada dalam larutan dapat dilumpuhkan. Dan untuk mengeluarkan oksigennya, ke dalam kaleng Pocari Sweat  ditambahkan gas nitrogen. 

Dari sisi ilmiah, Pocari Sweat - yang memiliki laboratorium sendiri di Saga Nutraceuticals Research Institute, Jepang - telah melewati beberapa fase pengujian, seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Morimoto dkk tahun 1985 dan 1993. Dari hasil uji tersebut, terlihat bahwa Pocari Sweat lebih cepat dan lebih baik terserap daripada air. Hasil serupa juga diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di laboratorium Saga ole dr. Iwanaga dkk tahun 1986.

Selain tiga penelitian di atas Pocari Sweat juga telah diuji oleh dr. Shirakura dkk di Jepang tahun 1989 (dan dimuat dalam Medical Tribune seri 2 No. 16 tahun 1989) dan menunjukkan hasil bahwa minuman isotonik ini membantu mengurangi viskositas darah. 

Pocari Sweat juga  memperoleh sertifikat HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) 9000 Program di mana di dalamnya mencakup sertifikat HACCP 9000:2002 yang merupakan standar sistem jaminan keamanan pangan dan ISO 9001 : 2000 yang merupakan standar sistem manajemen perusahaan. Sertifikat ini merupakan pengakuan yang bersifat internasional dan PT Amerta Indah Otsuka selaku produsen Pocari Sweat adalah perusahaan minuman pertama yang menerima sertifikat HACCP 9000 Program tertentu, keduanya menjadi bukti bahwa Pocari Sweat telah melewati audit untuk  mutunya.

Akhirnya, meski pilihan semuanya dikembalikan kepada konsumen, tapi tentu akan lebih baik bukan untuk sedini mungkin memerhatikan keamanan makanan atau minuman yang akan dikonsumsi? ASP     

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar