Provokasi Serangan Jantung Koroner
Seseorang yang sehat dan bugar ternyata tidak selalu dapat mengelak dari serangan jantung. Lalu apa jadinya dengan kita yang malah jarang memperhatikan kebugaran tubuh? Mengenali berbagai faktor risiko dan gejala klinis yang menjadi sinyal adanya gangguan jantung adalah hal mutlak harus dilakukan.
"Mendadak dada saya nyeri sampai susah napas. Saya segera ke rumah sakit dan didiagnosa ada kelainan detak jantung karena hipertensi," tutur Anton Dwi H, seorang karyawan swasta di Surabaya. Ia mengaku menderita nyeri di bagian dadanya saat shalat Jumat pada siang harinya, dan kambuh lagi pada malam harinya.
Akhirnya ia menjalani kateterisasi sepuluh bulan silam. Namun, karena tidak menjaga pola makan seperti menjauhi makanan berlemak, pembuluh arterinya kembali menyempit sehingga terpaksa dikateterisasi ulang. Kini ada lima ring terpasang di situ.
"Saya masih rajin memeriksakan kesehatan. Tetapi, saya tidak mengontrol makanan, hanya mengonsumsi obat antihipertensi dan berhenti makan obat untuk jantung," kata bapak dua anak ini.
Oleh karena itu, ia berencana menjalani pola makan yang sehat, mengendalikan faktor risiko hipertensi, dan membatasi aktivitas fisik yang berat.
Hal serupa diderita Djayadi Djusman (53), warga Ketintang, Surabaya. Sejak lebih dari 15 tahun lalu ia menderita tekanan darah tinggi. Lambat laun ia merasa pegal pada bagian rahang kemudian merembet ke bagian tubuh lain seperti dada, punggung, dan tangan kiri. "Rahang terasa kaku dan badan pegal-pegal. Waktu itu saya hanya berobat ke dokter spesialis penyakit dalam," tuturnya. Belakangan, ia didiagnosa terkena gejala awal penyakit jantung koroner.
Namun, kesibukannya menjalankan usaha membuatnya kurang memedulikan gejala yang muncul. Pola makan pun tidak dijaga baik. "Kalau sejak awal memperhatikan gangguan ini, mungkin tidak parah seperti sekarang," ujarnya.
Jika penyakit jantung koroner yang dideritanya kambuh, ia mengaku tidak kuat dan merasa nyeri begitu beraktivitas fisik - yang ringan sekalipun seperti berjalan kaki lebih dari 10 meter atau mandi dengan menggunakan gayung. "Rasa nyeri langsung terasa kalau emosi naik seperti nonton film yang menegangkan atau bermimpi hal-hal seram," katanya.
Karena kondisi kesehatannya kian parah, aktivitas sehari-hari jadi terhambat. Ia memutuskan untuk mengurangi aktivitasnya dan memilih banyak istirahat di rumah. "Kalau rasa nyerinya kambuh, saya langsung istirahat. Waktu mengemudi mobil sendirian, saat rasa nyeri kambuh, saya langsung meminggirkan mobil. Mengemudi di jalan memang cepat memancing emosi," ujarnya.
Setelah diperiksa ternyata terjadi enam penyumbatan pada pembuluh arterinya. Ia pun harus menjalani operasi pintas koroner. Dengan menggunakan uang tabungannya, ia dioperasi. "Sehat itu ternyata mahal," ungkapnya.
"Dalam tubuh saya kini ada logamnya sehingga akan berbunyi saat diperiksa. Ini bisa menimbulkan kecurigaan petugas di bandara. Padahal saya kadang menengok anak-anak di luar negeri," katanya.
Metode Herbal
"Padahal, jantung koroner dapat disembuhkan tanpa harus menjalani tindakan operasi," tandas DR (HC) Johan Surya Purnama Salim, pendiri Klinik Herbal Im-Yang. Johan mengungkapkan keyakinannya berdasarkan penelitian yang telah dilakukannya selama mendalami pengobatan herbal selama 40 tahun.
Bahkan, ia telah memadukan resep Tiongkok kuno dari Dinasti Ming dan Jing serta resep dari Mataram kuno. Hasil dari perpaduan dua resep leluhur tersebut juga telah ia sharingkan di Zhen Zhou University serta Pusat Penelitian obat-obat baru di Tiongkok yang selama ini dikenal karena keberhasilannya menemukan puluhan ramuan dan obat yang langka di dunia.
Tekyanto, penderita jantung koroner dari Madiun, telah membuktikan keampuhan resep herbal perpaduan Tiongkok dan Mataram kuno hasil racikan Klinik Herbal Im-Yang.
"Setidaknya dua tahun lebih saya keluar masuk klinik terapi dan rumah sakit untuk kesembuhan, tapi tak mengalami kemajuan hingga saya ketemu dengan Pak Johan yang kemudian mengaplikasikan terapi three in one kepada saya. Hanya dua bulan melakukan terapi, saya sudah menuai hasilnya," tutur Tekyanto, saat ditemui LIBERTY di Klinik Herbal Im-Yang yang berada di Jalan Musi 15 Madiun.
Sebagaimana dipaparkan oleh DR (HC) Johan, ada empat tahapan yang harus dijalani oleh setiap penderita jantung koroner yang berobat di Klinik Herbal Im-Yang. Pada tahap pertama, penderita akan diberikan ramuan serbuk yang berbahan dasar herbal alamiah.
"Ramuan ini difungsikan untuk menghilangkan flek dan plak dalam arteri koroner, membersihkan pembuluh hingga aliran darah sehingga dapat menembus arteri koroner yang buntu. Meningkatkan anti body serta menjadi vitamin bagi jantung," jelas DR (HC) Johan.
Pada tahap kedua akan diberikan dua macam kapsul herbal yang difungsikan untuk mengencerkan darah dan menurunkan hipertensi.
"Penyakit jantung koroner ini prosesnya panjang. Proses aterosklerosis (mengeras dan menyempitnya pembuluh darah koroner karena endapan kalsium dan timbunan lemak) mulai pada masa anak-anak seiring meningkatnya tingkat konsumsi makanan siap saji (junk food), dan berkembang dengan tingkat bervariasi pada tiap orang sesuai hadirnya faktor risiko," papar Johan.
Ada sejumlah faktor risiko yang dapat dikurangi, diperbaiki, atau dimodifikasi untuk mencegah terjadinya. PJK atau serangan jantung, yaitu kelebihan kolesterol, kencing manis (diabetes melitus), tekanan darah tinggi (hipertensi), merokok, ketegangan atau stres, kegemukan (obesitas), dan kurang aktivitas fisik.
Tahapan Ketiga, penderita akan menjalani terapi mesin akupunktur medium frekuensi untuk membuka simpul-simpul dan menata saraf-saraf serta memperbaiki kelenturan pembuluh darah nadi jantung.
Selain proses pengobatan dan terapi penderita juga akan dibekali dengan video gerakan senam ciptaan DR (HC) Johan yang harus dilakukan setiap hari sebagai pengiring treatment pengobatan.
"Senam ini hasil kreasi kami yang memiliki fungsi untuk melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh, menghilangkan flak dan plak dan menembus arteri koroner yang buntu, serta merangsang kontraksi otot jantung sehingga bisa menguatkan jantung," terang Johan yang memberikan garansi jika kesembuhan yang diperoleh di klinik yang dikelolanya ini bersifat permanen dan bisa dilakukan uji klinis secara ilmiah medis.
"Yang jelas jauh lebih murah dibandingkan dengan sistem pengobatan dan tindakan-tindakan operasi ala barat," sambungnya saat di sela-sela mengobati pasiennya di Klinik Im-Yang Jalan Citandui No. 4 Surabaya.
Riset tanpa henti
Garansi pengobatan jantung koroner yang diberikan Johan ini pernah menghebohkan media di Malaysia. Kala itu, ia diundang sebagai pembicara di Johor Baru dan dengan lantang ia menyebutkan bahwa dirinya bisa menyembuhkan jantung koroner dengan pengobatan herbal serta bergaransi mengembalikan semua biaya pengobatan jika penyakit yang ditanganinya tak sembuh.
Johan memang beberapa kali melakukan seminar dan sharing tentang ilmu yang dimilikinya di luar negeri. Ia juga pernah melakukan pengobatan bagi pengguna narkoba di Pusat Rehabilitasi Rumah Sakit Angkatan Laut di Guang Zhou, China serta Pusat Rehabilitasi di Kepolisian Zhen Zhou Provinsi Henan, China. Aktivitas tersebut membuahkan penghargaan untuknya dari dua universitas terkemuka di China.
Setahun silam, Johan juga mendapatkan undangan secara khusus untuk menghadiri konferensi herbalis seluruh dunia yang dihadiri oleh wakil-wakil dari 58 negara.
Sampai sekarang, Johan masih aktif melakukan penelitian dan mengembangkan pengobatan herbal. "Penyakit itu musuh utama manusia. Setiap penyakit ada obatnya. Tuhan sudah menyediakan sarana dan prasarananya" pungkas Johan yang baru-baru ini melaunching tempat rawat inap di Klinik Im-Yang yang berada di Jalan Citandui No 4, Surabaya.