Guillain Barre Syndrome (GBS)
Bila salah satu bagian tubuh seperti dari kaki atau tangan pegal, nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum, bahkan terasa mati rasa, dan tak bisa digerakkan. Tak ada salahnya berhati-hati. Boleh jadi Gullain Barre Syndrome (GBS) merasuki tubuh Anda.
GBS memang tergolong penyakit langka. Pada tahap awal, penderita GBS tidak memedulikannya. Apalagi penyakit tersebut timbul tenggelam terkait gejala yang dialami para penderita, bahkan sering menganggap tak perlu mendapatkan perawatan dokter.
"Penderita GBS memang memiliki gejala yang nyaris timbul tenggelam," kata dr Lila Irawati dari Rumah Sakit TNI AL. Dalam stadium lanjut, gejala yang dirasakan adalah kaki susah melangkah, lengan menjadi lemah dan refleks saraf lengan berkurang.
"Perlu kita ketahui, orang-orang yang menderita GBS memang terkadang sulit dideteksi. Apalagi bila yang bersangkutan enggan berkonsultasi dengan dokter," tambah dr Lila.
Penyakti GBS memang termasuk penyakit yang gampang-gampang susah. Apalagi gejala penyakit tersebut awalnya tidak jauh berbeda dengan penyakit biasa, seperti flu, batuk, dan influenza. Padahal, bila sudah terjangkit, penyakit ini dapat menggerogoti daya tahan atau imunitas seseorang.
Tak hanya itu, penyakit GBS berawal dari pembengkakan saraf periferal sehingga mengakibatkan tidak adanya pesan otak untuk melakukan gerakan yang diterima otot yang terserang.
Namun, bagi masyarakat awam, penyakit ini sebenarnya bisa dikenali dengan cara lebih sederhana. Antara lain melalui aktivitas sehari-hari yang semakin menurun.
Bila lebih jelas, kehadiran penyakit tersebut ditandai ketika berjalan pincang, susah menggerakkan tubuh, dan merasakan berat tubuh lebih berat saat harus berjalan atau berlari.
Disadari atau tidak, menurut dr Lila, orang-orang yang terserang GBS akan mengalami penurunan kualitas daya tahan tubuh. Termasuk sistem saraf yang mengatur kekebalan tubuh. Tidak heran bila penderita GBS akan mengalami penurunan fungsi imunitas tubuh sampai dengan sistem saraf. "Orang-orang yang positif dinyatakan GBS, yang jelas akan terganggu fungsi sistem sarafnya," kata dia.
Beberapa hal lain yang menyertai orang-orang yang menderita GBS adalah terjadinya reaksi autoimun. Reaksi tersebut akan menyerang sistem saraf penderita. Bila kondisi ini berlangsung lama, sistem kekebalan tubuh akan menyerang bagian-bagian inti saraf pada bagian ujung.
Celakanya, orang-orang yang mengalami gejala itu selalu salah kaprah dan menganggapnya penyakit GBS hanyalah kelelahan fisik belaka. Tak jarang mereka membiarkan begitu saja hingga beberapa lama dengan alasan tak terlalu merepotkan dan akan hilang setelah cukup istirahat. Alhasil, mereka baru sadar ketika para dokter menyatakan positif GBS.
hasis purwanto